KAJIAN KITAB

AZWAJA

ASBABUN NUZUL

Latest Updates

Showing posts with label Kimia'ussa'adah. Show all posts
Showing posts with label Kimia'ussa'adah. Show all posts

Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Proses Sebuah Ilmu

April 03, 2018



Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Proses Sebuah Ilmu
Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Proses Sebuah Ilmu

Benangmerahdasi - Kajian Tasawuf Kitab Kimia'ussa'adah bagian 032 mu'allif Imam Ghozali Tentang proses sebuah ilmu yang bermanfaat

KAJIAN TASAWUF
Santridasi

Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 032


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى آله وصحابته الغرالميامين. وبعد:

Seorang penuntut ilmu tidak mungkin mendapatkan ilmu yang baru dan belum diketahuinya sama sekali, kecuali dengan mengingat-ingat ilmu yang pernah dikuasai sebelumnya serta bersesuaian dengan apa yang ia kehendaki sekarang.

Sehingga apabila ia telah mengingat-ingat dan menyusunnya didalam hatinya dengan metode sebagaimana telah dikenal oleh para ilmuwan, yakni analogi (i'tibar), maka pada saat itulah ia telah menemukan arah yang ia cari, dan hakikat kebenaran -sebagaimana yang ia cari- menjadi jelas didalam hatinya.

Hal ini mengingat bahwa setiap ilmu yang dicari, yang bukan bersifat naluriah, fitri(yaitu ilmu yang dibawa sejak lahir) tidak bisa diperoleh kecuali melalui pembauran dengan ilmu-ilmu yang telah diperoleh sebelumnya. Bahkan, suatu ilmu tidak dapat (tercipta) kecuali melalui penggabungan dua ilmu yang telah ada sebelumnya, dimana keduanya saling berpadu dan bercampur secara khusus.
Baca Juga: Kajian tasawuf tentang cerminan hati
Maka perpaduan kedua ilmu tersebut akan menghasilkan ilmu ketiga, ilmu baru, persis-misalnya-seperti anak kuda yang dihasilkan melalui perkawinan antara kuda jantan dan kuda betina. Maka barangsiapa menginginkan sejenis kuda yang berkualitas, tentunya tidak mungkin melauli perkawinan dua keledai, onta maupun manusia.

Ia hanya akan diperoleh melalui perkawinan dua induk yang berkualitas dan khusus, yaitu kuda jantan dan kuda betina. Demikian pula, setiap ilmu memiliki "dua induk khusus" yang melalui perpaduan antara keduanya akan menghasilkan ilmu lain yang bermanfaat dan sesuai dengn yang dikehendaki.

Bersambung..

Senin 2 April 2018
Pps Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri Dasi
Santri

Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati

March 28, 2018



Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati
Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati

Benangmerahdasi  -Kajian tasawuf bagian 31 kitab Kimi'aussa'adah Muallif Imam Ghozalo Ra (Tentang cerminan hati manusia)

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 031
Santri 


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى آله وصحابة الغرالميامين. وبعد:


Walaupun demikian, dalam kenyataannya tidak semua bentuk atau bayangan dapat terlihat dalam cermin. Hal ini disebabkan oleh lima hal:

-Pertama, pembuatan cermin yg tidak sempurna. Seperti cermin yg terbuat dari bahan paku besi yg belum digosok dan dikilapkan. Demikian juga hati sebab ketidaksempurnaan hati itu sendiri. Seperti seorang anak kecil, tidak mampu memperoleh dan menampung pengetahuan-pengetahuan tertentu karena ketidak sempurnaan hati itu.

Kedua: Karena kotoran dan karat yg menutupi cermin, meskipun pembuatannya telah sempurna, demikian juga hati tidak dapat melihat benda atau bayangan disebabkan perbuatan maksiat dan dosa yg bertumpuk-tumpuk. Semua itu akan menghalangi kejernihan dan kecermelangan hati dan mencegah munculnya kebenaran didalamnya.
Baca Juga: Kajian Tasawuf Tentang Ilmu dalam Hati 

-Ketiga:Karena benda tersebut tidak tepat berhadapan dengan cermin, semisal objek berada dibelakang cermin. Begitu juga hati, terhalang sebab dipalingkan dari posisi hakikat yang dicari, terkadang orang yang taat sekalipun, belum tentu cahaya kebenaran akan tanpak dengan jelas. Hal ini mungkin karena ia tidak mencari kebenaran atau tidak mengarahkan cerminnya kearah kebenaran yang dicari, semisal hanya tertumpu pada ibadah zahiriyah saja tanpa berusaha menyelami hakikat dari ibadah itu sendiri.

-Keempat: Adanya tabir yg menghalangi antara cermin dan benda. Demikian juga hati ia tidak bisa memantulkan cahaya hakikat sebab adanya tabir penghalang yaitu hawa nafsu dan keyakinan yg keliru yang ia pegang teguh sejak kecil(taqolid)

-Kelima :Karena tidak mengetahui posisi benda yang dikehendaki, sehingga tidak berhasil menghadapkan cermin kearah benda. Demikian juga hati ia tidak bisa menampilkan cahaya kebenaran sebab tidak mengetahui arah posisi objek yang dicari(Mencari selain Allah swt).

Bersambung..

Senin 26 Maret 2018
Pps Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI

Santri

Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Ilmu dalam Hati

March 28, 2018


Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Ilmu dalam Hati
Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Ilmu dalam Hati


Benangmerahdasi  -Kajian Tasawuf  Kitab Kimi'aussa'adah Muallif Imam Ghozali Ra no: 030

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 030
Santri

*************************

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Adakalanya hakikat sesuatu telah ada, hati juga ada, namun ilmu tentang hakikat sesuatu itu belum ada. Karena yang dikatakan ilmu adalah sampainya sesuatu hakikat kedalam hati. Demikian pula, sekalipun pedang dan tangan sama-sama ada, namun belum tentu genggaman itu terjadi, karena tiadanya kepastian keberadaan pedang ditangan.
Baca Juga: Kajian Tasawuf  tentang perumpamaan hari khusus kaitannya dengan ilmu

Memang genggaman bisa terwujud melalui keberadaan(sampainya)pedang tersebut ditangan, namun substansi pengetahuan(obyek)tidak bisa berada dihati. Contohnya: orang yg mengetahui tentang api, tidak berarti substansi api tersebut berada dihatinya, karena yang ada dihati hanyalah pengertian dan hakikat api yang menyerupai bentuk aslinya.

Oleh sebab itu yang paling tepat adalah melakukan perumpamaan dengan cermin, sebagaimana contoh terdahulu. Sebab substansi manusia tidak muncul dicermin, dan yang muncul hanyalah bayangan yang menyerupai manusia. Maka seperti itu pulalah keberadaan hakikat segala sesuatu-atau yang disebut ilmu- dalam hati.

Bersambung..

Bojonegoro, Senin 19 Maret 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI
Santri 

Kajian Tasawuf Tentang Perumpamaan Hati Khusus Kaitannya dengan Ilmu

March 26, 2018

Kajian Tasawuf Tentang Perumpamaan Hati Khusus Kaitannya dengan Ilmu
Kajian Tasawuf Tentang Perumpamaan Hati Khusus Kaitannya dengan Ilmu

Benangmerahdasi
-Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Karya Imam Ghozali Ra, bagian 29 tentang perumpamaan hati khusus kaitannya dengan ilmu


KAJIAN TASAWUF

Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 029
Santri

*************************
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:
Perumpamaan Hati Khusus Kaitannya Dengan Ilmu
-----------------------------------------------------------
Hati adalah tempat ilmu. Hati yang dimaksudkan adalah hati lathifah(non fisik), yang memiliki kemampuan untuk mengatur seluruh anggota tubuh, dimana pelayanan dan ketaatan seluruh anggota tubuh dipersembahkan untuknya. 
Adapun kaitan hati dengan hakikat segala ilmu pengetahuan, ibarat kaitan cermin dengan benda atau gambar yang beraneka ragam. Sebagaimana halnya benda-benda yang memiliki bentuk, rupa dan bayangan yang persis terpantul dalam cermin, maka begitu juga segala substansi ilmu pengetahuan memiliki hakikat, dan setiap hakikat memiliki bentuk, rupa dan bayangan yang terlihat jelas didalam cermin hati.

Sehubungan bahwa cermin bentuk benda atau seseorang serta terwujudnya bayangan pada cermin, memiliki substansi dan berada pada eksistensinya masing-masing, maka pembahasan tentang perumpamaan ini menyangkut tiga hal, yaitu:hati, hakikat sesuatu, dan sampainya hakikat tersebut pada hati. 

Baca Juga: Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Permupamaan tentang hati 
Dengan kata lain jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan, maka seorang alim(orang yg berilmu) ibarat hati yang merupakan tempat bayangan dari hakikat segala sesuatu. Al ma'lum(ilmu pengetahuan) ibarat hakikat segala sesuatu, sedangkan Al ilmu(terwujudnya ilmu pengetahuan pada hati) ibarat terwujudnya bayangan pada cermin. 
Begitu juga genggaman, ia memerlukan genggaman, seperti tangan, dan benda yg digenggam seperti pedang, serta pertemuan antara pedang dan tangan. Dan keberadaan pedang ditangan itulah yg disebut genggaman. Maka seperti itu pula sampainya informasi tentang segala sesuatu pada hati, yg disebut ilmu pengetahuan. 

Bersambung.. 
Senin 12 Maret 2018
Pps Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI
Santri

Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Perumpamaan Tentang Hati

March 05, 2018


Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Perumpamaan Tentang Hati
Benangmerahdasi  -Kajian tasawuf kitab kimi'aussa'adah

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 028

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Sayyidina Ali Ra memberi perumpaan tentang hati:

"Allah swt mempunyai bejana-bejana dibumiNya, yaitu hati manusia. Dan yang paling dicintai Allah adalah yang paling halus, paling bersih dan paling keras". Kemudian beliau menambahkan "Paling keras" berarti teguh dalam agama,paling bersih dalam hal keyakinan dan paling halus berarti lemah lembut terhadap saudara-saudaranya, seperti yang di isyaratkan Allah dalam beberapa firmanNya:

والذين معه أشداءعلى الكفاررحماءبينهم

"..Mereka itu(para pengikut Rasulullah) keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang antar sesama mereka"(Al Fath:29)
Baca Juga: Kajian tasawuf kitab Kimi'aussa'adah (Kebahagiaan sejati)
مثل نوره كمشكاة فيهامصباح

"Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita besar.. "(Annur:35)

Ubay bin Ka'ab pernah berkata(mengenai ayat ini) :"Begitulah perumpamaan cahaya orang mukmin dan hatinya". Di ayat lain Allah juga berfirman:

أوكظلمات في بحرلجي

"...Atau seperti gelap gulita dilautan yang dalam"(Annur:40)
Ia mengumpamakan ayat diatas dengan hati orang munafik. Juga telah berkata Zaid bin Aslam tentang firman Allah berikut:

في لوح محفوظ

"Yang tersimpan(dalam)lauh mahfudz"(Al Buruj:22)
"Itulah hati orang mukmin"
Imam Sahl pernah berkata:"Perumpamaan hati dan dada bagaikan arasy dan kursi".Inilah perumpamaan-perumpamaan tentang hati .

Bersambung..

Senin 5 Maret 2018
Pps. Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Kitab Kitab Kimi'aussa'adah (Kebahagiaan Sejati)

February 27, 2018

DASI Dagelan Santri Indonesia -kebahagiaan sejati adalah menjadikan perjumpaan dengan Allah sebagai tujuan hidupnya, akherat sebagai tempat tinggalnya, dunia sebagai persinggahannya, tubuh sebagai kendaraannya, dan semua anggotanya sebagai para pelayannya. 


Kajian Tasawuf Kitab Kitab Kimi'aussa'adah (Kebahagiaan Sejati)
Kajian Tasawuf Kitab Kitab Kimi'aussa'adah (Kebahagiaan Sejati)

Benangmerahdasi
-Kajian tasawuf kitab Kimi'aussa'adah

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 027

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Sebaliknya, barangsiapa mengarahkan aktivitasnya demi mencapai kelezatan badani semata, maka hal itu tidak ada bedanya dengan binatang ternak: ia telah terjerumus kedasar alam binatang. Mungkin ia menjadi gembrot dan bodoh seperti sapi, atau menjadi rakus seperti babi, bahkan sangat beringas seperti anjing. Boleh jadi ia menjadi orang yang berakhlaq buruk dan pendendam seperti unta,sombong seperti harimau, atau licik dan penipu seperti serigala. Atau bahkan menyandang semua sifat buruk tersebut, seperti syetan yg terkutuk.
Baca Juga: kajian tasawuf tentang kemampuan hakikat mengenal segala sesuatu
Padahal, tak satu anggota tubuh dan inderapun kecuali-mestinya-senantiasa sebagai sarana untuk sampai keharibaan Allah swt. Maka barangsiapa menggunakannya untuk keperluan tersebut, ia akan jaya, dan barangsiapa menyimpang darinya, ia akan rugi, kecewa dan tersesat. Maka kebahagiaan sejati adalah menjadikan perjumpaan dengan Allah sebagai tujuan hidupnya, akherat sebagai tempat tinggalnya, dunia sebagai persinggahannya, tubuh sebagai kendaraannya, dan semua anggotanya sebagai para pelayannya.
Dan totalitas ini akan menempatkan hati sebagaimana seorang raja yg duduk ditengah-tengah kerajaannya.


Bersambung..
Senin 26 Pebruari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia 

Kajian Tasawuf Kemampuan Mengenal Hakikat Segala Sesuatu

February 20, 2018
Kajian Tasawuf Kemampuan Mengenal Hakikat Segala Sesuatu
Kajian Tasawuf Kemampuan Mengenal Hakikat Segala Sesuatu

Benangmerahdasi  -Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 026

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Seperti halnya kuda dan keledai, keduanya sama-sama memiliki kekuatan untuk membawa beban. Keistimewaan kuda terletak pada kegesitannya, kecepatan larinya, serta kebagusan bentuknya, dan ia diciptakan untuk kekhususannya tersebut. Jika Kekhususannya tersebut hilang, maka hilanglah semua ciri khasnya, dan ia tidak ada bedanya dengan keledai.

Demikian juga manusia, dalam beberapa hal ia memiliki persamaan dengan kuda dan keledai, disamping beberapa perbendaan dari keduanya yang sekaligus menjadi ciri khas dan keistimewaan manusia. Keistimewaan-keistimewaan tersebut termasuk diantara sebagian sifat-sifat malaikat yang senantiasa dekat dengan Allah swt tuhan semesta alam.
Baca Juga: Kajian Tasawuf Tentang keistimewaan manusia terletak pada ilmu dan hikmah yang dimilikinya

Posisi manusia berada diantara binatang dan malaikat. Dari segi makanan dan kemampuaannya untuk berkembang biak ia sama dengan tumbuhan. Dari segi kemampuannya mengindera dan bergerak (ikhtiyar) mengikuti kehendaknya sama dengan binatang. Dari segi rupa, bentuk dan posturnya,ia seperti relief yg terlukis pada dinding. Adapun keistimewaannya terletak pada kemampuannya untuk mengenal hakikat segala sesuatu.

Maka barangsiapa menggunakan seluruh potensi dirinya dan segenap kekuatannya untuk meraih ilmu dan amal kebajikan, ia patut disejajarkan dengan malaikat. Ia juga pantas disebut malaikat rabbani, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam kisah Yusuf as, yang menirukan ucapan para wanita kala itu:

ماهذاإلابشرا إن هذاإلاملك كريم(يوسف 31)

"...Ini bukanlah manusia, melainkan ia adalah malaikat yg mulia"(Yusuf:31)
Bersambung..

Malaysia, Senin 19 Pebruari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Tentang Keistimewaan Manusia Terletak Pada Ilmu dan Hikmah yang Dimilikinya

February 12, 2018





Kajian Tasawuf Tentang Keistimewaan Manusia Terletak Pada Ilmu dan Hikmah yang Dimilikinya
Kajian Tasawuf Tentang Keistimewaan Manusia Terletak Pada Ilmu dan Hikmah yang Dimilikinya

Benangmerahdasi
  -Kajian Tasawuf

Kajian Tasawuf
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 025


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Hati itu bagaikan bejana. Selama ia penuh dengan air, maka udara tidak dapat masuk kedalamnya. Hati yang selalu disibukkan oleh sesuatu selain Allah, maka tiada tempat baginya ma'rifat terhadap keagungan Allah dan kebesaran-Nya. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda:

لولاأن الشياطين يحومون على قلوب بنى آدم لنظرواإلى ملكوت السماء

"Seandainya setan-setan itu tidak mengelilingi hati manusia, sungguh mereka(manusia)itu akan mampu melihat alam malakut(ghaib)-HR. Ahmad dari Abu Huroirah-

Dari uraian-uraian diatas, jelaslah bahwa keistimewaan manusia terletak pada ilmu dan hikmah yang dimilikinya. Dan yang termulia dari sekian jenis ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang Allah swt, sifat-sifatNya, serta af'al-Nya(perbuatan-Nya). Dari sanalah lahir dan terpancar kesempurnaan manusia. Dalam keadaan demikian manusia "mempunyai hak" untuk memperoleh kebahagiaan dan kedekatan dengan Dzat yang maha agung dan sempurna.
Baca Juga: Kajian Tasawuf Tentang Kemurahan Allah 
Tubuh(jasmani)manusia merupakan tempat bagi jiwa, dan jiwa adalah tempat bagi ilmu. Ilmu merupakan tujuan utama bagi manusia, keistimewaan yang tidak dimiliki mahluq lainnya, yang karenanya ia diciptakan.

Bersambung..
Malaysia, Senin 12 Pebruari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indoensia

Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah

February 07, 2018


Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah
Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah 
Benangmerahdasi  -Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 024


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Tentang kemurahan Allah tersebut, telah disinyalir oleh sabda Rasulullah berikut:

ينزل الله كل ليلة إلى سماءالدنيا فيقول هل من داع فأستجيب له
"Allah turun kelangit dunia setiap malam seraya berfirman :Adakah orang yang berdoa kepada-Ku? Tentu akan Aku kabulkan(1)"

Dalam hadits Qudsi juga disebutkan:
لقدطال شوق الأبرارإلى لقائي وأناإلى لقائهم أشدشوقا

"Sungguh telah lama kerinduan orang-orang yang baik untuk bertemu dengan-Ku. Sedangkan Aku lebih merindukan pertemuan dengan mereka".
Baca Juga: Kajian Tasawuf (Rahmat yang Diberikan Kepada Manusia)
Dalam hadits Qudtsi yang lain juga disebutkan:

من تقرب إلي شبراتقربت إليه ذراعا
"Barangsiapa yg mendekati-Ku satu jengkal, niscaya Aku mendekatinya satu hasta(2)".
Semua nash diatas menunjukkan bahwa tidak ada sekat antara cahaya ilmu dan hati, dan keduanya merupakan bukti kemurahan Allah, tetapi tidak jarang antara keduanya tersekat oleh kotoran dan noda serta kesibukan hati dari hal bendawi.

Catatan:
1.Allah turun kelangit dunia tanpa bagaimana dan seperti apa dan sebagainya, karena Allah tidak sama dengan makhkuq, kalau ulama Asyairah menta'wil makna turun adalah perintahNya.

2.Maksudnya Allah mendekat disitu bukan tempat sebab Dia tak bertempat, tapi hadits qudtsi diatas mengungkapkan bahwa betapa Allah lebih bersegera(memberikan anugerah) kepada hambaNya daripada hamba itu bersegera kepada Allah. Bersambung..

 Oleh: Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Tentang Rahmat yang di Anugerahkan Kepada Manusia

January 29, 2018
Kajian Tasawuf Tentang Rahmat yang di Anugerahkan Kepada Manusia
Kajian Tasawuf Tentang Rahmat yang di Anugerahkan Kepada Manusia

Benangmerahdasi  -Kajian Tasawuf


Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Oleh    : Aba Abror Al Muqoddam
Nomor: 023

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Begitulah, si janin tidak akan mengetahui keadaan anak-anak, anak-anak tidak akan mengetahui keadaan mumayyiz(tingkatan usia diatasnya) serta ilmu-ilmu instingtif yg terbuka untuknya.

Demikian juga seorang mumayyiz, ia tidak mengetahui keadaan orang-orang yang berakal (ilmuwan) serta perangkat-perangkat keilmuan yang mereka usahakan. Begitu juga seorang ilmuwan, ia tidak mengetahui sebagian keutamaan dan rahmat Allah yang hanya dibukakan bagi para wali dan nabi-nabi-Nya.

Baca Juga: Kajian Tasawuf tentang tingkatan-tingkatan manusia (maqom)


مايفتح الله للناس من رحمة فلاممسك لها ومن يمسك فلامرسل له من بعده وهوالعزيزالحكيم(فاطر 2)

"Apa-apa yang Allah bukakan untuk manusia dari rahmat-Nya,tak seorang juapun yang mampu menahannya, dan apa saja yang di ikat (ditahan oleh-Nya), maka tak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang maha perkasa lagi maha bijaksana"(QS. fathir:2).

Rahmat ini dianugerahkan-Nya semata-mata karena kedermawanan dan kemuliaan Allah. Dan ia hanya tampak dalam hati yang terbuka (siap) menerima rahmat tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

إن لربكم في أيام دهركم لنفحات ألافتعرضوالها(متفق عليه)

"Sesungguhnya tuhanmu memiliki anugerah-anugerah pada masa-masa kehidupannya. Oleh sebab itu, siap sedialah. "(Muttafaqun aleyh).
Adapun wujud kesiapan menerima rahmat tersebut adalah dengan membersihkan dan menyucikan hati dari kotoran dan noda yang diakibatkan oleh akhlak yang buruk. Uraian hal ini akan kami utarakan kemudian. Bersambung..

Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Tentang Tingkatan-tingkatan Manusia (maqom)

January 23, 2018

Kajian Tasawuf Tentang Tingkatan-tingkatan Manusia (maqom)
Kajian Tasawuf Tentang Tingkatan-tingkatan Manusia (maqom)
Benangmerahdasi  -Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Karangan: Imam Ghazali
Nomor: 022
Oleh   : Aba Abror Al Muqodam
====================
بسم الله، والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع سنته واكتفى آثاره وبعد:

Dari sinilah kemampuan manusia diukur, fitrah kemanusiaan diuji, dimana semua itu memiliki tingkatan(urutan)yang tak terhitung sesuai dengan kuantitas dan kualitas ilmu yang dimiliki orang yang bersangkutan, serta cara mendapatkannya: apakah melalui ilham,datang dengan tiba-tiba, atau melalui proses pembelajaran.

Sedangkan proses ini adakalanya cepat dan adakalanya lambat. Atas dasar "tahapan-tahapan" diatas, maka dapat ditentukan tingkatan (maqom) seseorang: apakah ia seorang ulama, seorang Arif, seorang waliyullah, ataukah seorang nabi.
Baca Juga: Tentang Kerja Sama Akal dan dorongan yang menggerakkan anggota tubuh
Tingkatan(hirarki)ini tidak terbatas, sebab ilmu yang diberikan Allah kepada hambaNya tidak berbatas akhir. Adapun tingkatan tertinggi adalah tingkatan kenabian, dimana seluruh hakikat tersingkap baginya, atau setidaknya sebagian besarnya,tanpa harus bersusah payah untuk meraihnya. Bahkan, melalui kehendakNya,ia tersingkap dengan cepat. Maka dengan pertolongan Allah ini seorang hamba menjadi dekat denganNya, dekat secara hakiki dan sifati, bukan secara lahiri dan spasial.

Penjenjangan ini tak mengenal batas. Setiap salik(penempuh jalan ruhani) hanya akan mengetahui tingkatan yang berhasil ia capai dalam proses perjalanannya, juga tingkatan-tingkatan yang sudah ia lalui. Ia tidak akan mampu merambah tingkatan yang berada diatasnya. Namun adakalanya ia membenarkan atas dasar keimanan terhadap hal-hal ghoib sebagaimana keimanan kita terhadap kenabian dan para nabi serta membenarkan keberadaannya, walaupun kita tidak mengetahui hakikat kenabian kecuali nabi itu sendiri.

Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh

January 15, 2018

Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh
Kajian Tasawuf Tentang Kerja Sama Antara Akal dan Dorongan yang Menggerakkan Anggota Tubuh

Benangmerahdasi
 
-Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Karangan: Imam Ghazali
Nomor: 021


بسم الله، والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع سنته واكتفى آثاره وبعد:

Seandainya Allah menciptakan akal yang mengenali akibat sesuatu perkara tanpa menciptakan dorongan yang menggerakkan anggota tubuh sesuai kehendak akal, niscaya si akal tak akan dapat mewujudkan keinginanya.

Hati manusia memiliki keistimewaan yang berupa ilmu dan keinginan(irodah)yg tidak dimiliki oleh hewan. Berbeda dengan bayi, ia tidak memiliki dua hal tersebut pada awal-awal kehidupannya,karena ilmu dan kehendak ini baru muncul dengan fungsinya yg sempurna setelah ia menginjak dewasa. Adapun nafsu, amarah, rasa lahiri dari perasaan batini dimiliki oleh bayi.

Untuk mendapatkan ilmu dan kehendak(irodah)ia harus melewati dua fase, yaitu:
Pertama, ia memiliki(ilmu)naluri yang sangat sederhana, seperti kesadarannya mengenai hal-hal yg tak mungkin dan hal-hal yang mungkin. Adapun hal-hal yg memerlukan kerja otak, ia belum memiliki. Begitupun, dalam Perkembangannya ia akan sampai kepadanya, sesuatu yang disebut ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Kajian Tasawuf tentang ilmu lahiri dan Iradah
Seperti halnya seorang sekretaris yang tidak mengerti perihal administrasi, dan yang ia katahui terbatas pada alat tulis,tempat tinta dan beberapa huruf yang belum tersusun.
Kedua, Pada fase ini si anak memperoleh ilmu melalui aktifitas coba-coba(trial and error)dan penalaran.

Cara seperti ini merupakan perbendaharaan(refrensi) bagi si anak, dan jika ia membutuhkan, ia akan mengulanginya, merujuk kepadanya.
Keadaan seperti ini sama halnya dengan orang yg disebut sekretaris, sekalipun dengan kemampuannya tersebut ia tidak berprofesi sebagai penulis.

Senin 15 Januari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Tentang Ilmu Lahiri dan Iradah

January 09, 2018

Kajian Tasawuf Tentang Ilmu Lahiri dan Iradah
Kajian Tasawuf Tentang Ilmu Lahiri dan Iradah
Benangmerahdasi -Kajian Tasawuf


Kitab: Kimi'aussa'adah 
Karangan: Imam Ghazali 
Nomor: 020
====================
بسم الله، والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع سنته واكتفى آثاره وبعد:
Logika kita mengatakan bahwa seorang manusia tidak mungkin menempati dua tempat pada saat yang bersamaan. Penetapan ini berlaku pada setiap orang tanpa terkecuali.

Maka dapat dimengerti bahwa kemampuan indera(penglihatan)tidak akan pernah menjangkau seluruh manusia kecuali terhadap orang-orang tertentu saja(sebatas yang terjangkau oleh keterbatasan penglihatannya).
Maka kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap manusia secara keseluruhan, melampaui apa yang dapat terjangkau oleh panca Indra. Begitulah, jika sekiranya anda memahami hal ini, maka pemahaman anda terhadap ilmu yang bersifat teoritis akan lebih jelas dan menonjol terhadap ilmu lahiri, yaitu yang menyangkut segala yang dapat dinalar.

Baca Juga: Kajian Tasawuf Tentang keistimewaan hati manusia
Adapun iradah, jika ia mengetahui dampak sesuatu perkara dan cara pemecahannya dengan akalnya, maka akan timbullah keinginan kuat dalam dirinya untuk mewujudkan kemaslahatan, dan mendeteksi sebab-sebabnya serta memiliki kemauan untuk memperoleh kemaslahatan tersebut. Itu bukanlah keinginan(iradah)nafsu dan bukan pula keinginan binatang.

Bahkan ia adalah kebalikan si nafsu. Nafsu menghindari operasi dan bekam misalnya, sedangkan akal bahkan menghendaki, mencarinya dan tidak segan-segan mengeluarkan harta untuk keperluan tersebut. Nafsu mempunyai kecendrungan kearah kelezatan makanan ketika sedang sakit, sementara akal justru menjahuinya. Yang demikian ini tidak datang dari nafsu.


Bersambung..
Senin 8 Januari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Tentang Keistimewaan Hati Manusia

January 02, 2018



Kajian Tasawuf Tentang Keistimewaan Hati Manusia
Kajian Tasawuf Tentang Keistimewaan Hati Manusia

Benangmerahdasi -Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Karangan: Imam Ghazali
Nomor: 019

بسم الله، والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع سنته واكتفى آثاره وبعد:

Keistimewaan Hati Manusia:
Sebagaimana disebutkan terdahulu, disamping terhadap manusia, Allah juga memberikan karuniaNya kepada makhluqNya yg lain, misalnya binatang.

Binatang juga memiliki hawa nafsu, amarah dan indera-indera lahiriyah maupun batiniyah. Sehingga tatkala seekor kambing melihat seekor srigala misalnya, dia langsung tahu-dengan nalurinya-bahwa binatang tersebut adalah musuhnya. Maka, iapun lari menghindar. Itu terjadi sebab dalam diri kambing terdapat semacam daya prsepsi.
Baca juga: Kajian Tasawuf tentang kebahagiaan dan kenikmatan mengenal Allah
Kini kami akan membicarakan beberapa keistimewaan hati manusia yg menjadikannya sangat mulia dan memperoleh kelayakan untuk dekat dengan sang kholiq. Dan secara umum, ciri khas tersebut bersumber pada dua hal: pengetahuan('ilm) dan kehendak(iradah).

Adapun pengertian ilmu disini adalah ilmu mengenai urusan dunia dan akherat serta hakekat-hakekat yg berhubungan dengan akal. Masalah ini masuk dalam wilayah metafisika, wilayah otoritas manusia, yang pengertian dan hakekatnya dapat pula dijangkau oleh indra-indra hewan.

Terlebih lagi ilmu kulliyah(hakikat-hakikat ilmu universal) yg dalam memahaminya memerlukan kedalaman otak dan kecerdasan.

Bersambung..

Senin 1 Januari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indoensia

Kajian Tasawuf Tentang Kebahagiaan dan Kenikmatan Mengenal Allah

December 19, 2017

Kajian Tawafuf Tentang Kebahagiaan dan Kenikmatan Mengenal Allah
Kajian Tawafuf Tentang Kebahagiaan dan Kenikmatan Mengenal Allah

Benangmerahdasi - Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Karangan: Imam Ghazali
Nomor: 018

بسم الله، والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن تبع سنته واكتفى آثاره وبعد:

Perlu diketahui bahwa kebahagiaan setiap apa saja sangat tergantung pada tuntutan kodratnya. Dan kodrat sesuatu apapun apa yg karenanya dia diciptakan. Kenikmatan mata terletak pada pemandangan-pemandangan yg indah, kenikmatan telinga terletak pada suara-suara yg merdu. Demikian Pula anggota badan yg lain.
Baca juga: Kajian Tasawuf tentang empat unsur dalam tubuh manusia
Nah, kenikmatan hati yg utama adalah mengenal Allah Karena memang untuk itulah hati diciptakan.
Seseorang yang belum mengenal sesuatu, kemudian mengenalnya, maka dia akan puas karenanya. Seperti pemain catur, ketika orang sudah mengenalnya(dapat memainkannya), orang tersebut akan begitu menikmatinya. Bahkan kalaupun dilarang untuk meninggalkannya, dia begitu penasaran untuk memainkannya.

Demikian juga jika sudah mengenal Allah seseorang akan merasa asyik dan tidak sabar ingin selalu bermusyahadah. Semakin besar pengenalannya kepada Allah, semakin besar pula kenikmatan yg diperolehnya.

18 Desember 2017
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Tentang Empat Unsur Dalam Tubuh Manusia

December 08, 2017

Kajian Tasawuf Tentang Empat Unsur Dalam Tubuh Manusia
Kajian Tasawuf Tentang Empat Unsur Dalam Tubuh Manusia

Benangmerahdasi -Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Karangan Imam Ghozali Ra
No    : 017

Penjelasan tentang empat unsur dalam tubuh manusia dan perintah mencurahkan cahaya bagi manusia

الحمدلله حق حمده، والصلاةوالسلام على خيرخلقه، وعلى آله وصحبه من بعده. وبعد:

Dalam tubuh manusia terdapat 4 unsur: Anjing, babi, setan dan malaikat. Anjing tercela dari segi sifatnya bukan bentuknya, demikian juga syetan dan malaikat tercela dan terpuji dari segi sifat mereka, begitupula babi, karena sifat-sifatnyalah ia dicela, bukan karena wujudnya.
Baca juga: Kajian Tasawuf Tentang Daya Hayal dan Daya Ingat
Manusia diperintahkan untuk mencurahkan cahaya pikiran guna menyikap kegelapan, kebodohan, dan menghindarkan diri dari fitnah, sebagaimana sabda Nabi:

''Tak seorangpun yang tidak mempunyai syetan dalam dirinya, akupun punya syetan, hanya saja Allah menolongku mengatasi syetanku hingga aku benar-benar menguasainya''

Demikian pula nafsu dan angkara murka, maka hendaklah tidak melakukan apapun melainkan di bawah kekuasaan akal fikiran, tidak melakukan apapun kecuali atas perintahnya

Aba Abror El Muqoddam

Kajian Tasawuf Tentang Daya Hayal dan Daya Ingat

December 06, 2017
Kajian Tasawuf Tentang Daya Hayal dan Daya Ingat
Kajian Tasawuf Tentang Daya Hayal dan Daya Ingat

Benangmerahdasi - Kajian Tasawuf

Kitab :  Kimi'aussa'adah
Karangan Imam Ghozali Ra
Nomor: 016
Penjelasan tentang daya hayal dan daya ingat serta cara kerjanya


الحمدلله حق حمده، والصلاةوالسلام على خيرخلقه، وعلى آله وصحبه من بعده. وبعد:

Daya hayal (imajinasi) berada di bagian depan benak, bertindak sebagai komandan yang mengumpulkan informasi dai mata-mata sang hati. Daya ingat berdada di tengah-tengah benak, sebagai penanggung jawab administrasi yang mengumpulkan catatan-catatan dari tangan sang komandan, menyimpannya, lalu mengajukannya kepada sang akal. Ketika semua melihat keadaan kerajaan sebagaimana mestinya.
Baca juga: Kajian tasawuf- melaksanakan kewajiban sebagai mahluk
Sekiranya ada diantara mereka yang membelot, sang nafsu atau angkara murka misalnya, maka kita lakukan mujahadah (membimbingnya) dan jangan membunuhnya, sebab kerjaan tidak bisa setabil tanpa mereka.

Bersambung..

37 November 2017
Aba Abror El Muqoddam

Kajian Tasawuf Melaksanakan Kewajiban Sebagai Mahluk

November 22, 2017
Kajian Tasawuf Melaksanakan Kewajiban Sebagai Mahluk
Kajian Tasawuf Melaksanakan Kewajiban Sebagai Mahluk

Benangmerahdasi
-Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Karangan: Imam Ghozali Ra
No : 015

الحمدلله حق حمده، والصلاةوالسلام على خيرخلقه، وعلى آله وصحبه من بعده. وبعد:

''Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah (ma'rifat kepadaku)'' -Adzzariyat: 56'' Ayat diatas mengandung makna "Sesungguhnya Aku yang menciptakan hati dan aku beri kekuasaan dan pasukan serta menjadikan nafsu sebagai kendaraannya itu-dia dapat meninggalkan alam debu pergi menuju ketinggian yang paling mulia (a'lailliyyin).
Baca juga: Kajian Tasafuw tentang syahwat dan murka
Kalau dia ingin melakasanakan kewajiban sebagian mahluk yang mendapatkan nikmat itu, dia harus duduk seperti raja di tengah-tengah kerajaan. Menjadikan hadrah ilahiyah sebagi kiblat dan tujuannya, akherat sebagai kampung halamannya, nafsu sebagai kendaraannya, dunia sebagai persinggahannya, kedua tangan dan kaki sebagai pelayan-pelayannya, akal sebagai perdana mentrinya, angkara-murka seagai petugas keamanannya dan indera yang lain sebagai mata-mata, masing-masing diserahi tugas dengan wilayahnya sendiri-sendiri. mengumpulakan data-data yang diperlukan, untuk kemudian diserahkan kepada sang hati.

20 November 2017
Aba Abror El Muqoddam

Kajian Tasawuf Tentang Syahwat dan Murka

November 07, 2017

Benangmerahdasi -Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Karangan Imam Ghozali Ra
Nomor : 014

الحمدلله حق حمده، والصلاةوالسلام على خيرخلقه، وعلى آله وصحبه من بعده. وبعد:

Syahwat (keinginan) dan ghodob (murka) adalah 2 pembatu nafsu yang saling tarik menarik, dimana keduanya menjaga masalah makanan, minuman, kawin yang membawahi panca indra. Kemudian nafsu sebagai pembantu panca indra. Kemudian nafsu sebagai pembantu panca indra adalah jendela akal sekaligus mata-matanya yang dengannya dapat melihat ciptaan-ciptaan Allah yang maha kuasa, dan begitu juga panca indra adalah pembantu akal dan hati sebagai lampu lilin yang dengan cahayanya dapat melihat hadrah ilahiyah.
Baca juga: Kajian tasawuf tentang mengolah hawa nafsu
Maka surga yang berisi taman-taman dan bidadari yang mana itu semua adalah bagian anggota badan tergolong rendah dibandingkan dengan surga itu (Hadrah Ilahiyah). Kalau jasad semua diciptakan dalam rangka berkhidmah pada hati, sedangkan hati ini diciptakan untuk ma'rifat kepada Allah dan menyaksikan keindahan hadrahNya. Allah Berfirman: "Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah (Ma'rifat kepadaku)'' Adzzariyat: 56''

6 November 2017
Abab Abror El Muqoddam

Kajian Tasawuf Tentang Mengolah Hawa Nafsu

October 24, 2017

BenangmerahDasi -Kajian Tasawuf

Kitab   : Kimi'aussa'adah
Karangan Imam Ghozali Ra
Nomor: 013

Dalam pepatah dikatakan bahwasanya nafsu itu bagaikan sebuah kota, Sedangkan tangan kaki dan anggota badan yang lain ibarat infrastukturnya, dan kekuatan syahwat bagaikan wali kotanya, sedangkan kekuatan ghodob (marah) ibarat pemberontaknya, adapun hati adalah rajanya, dan akal adalah perdana mentrinya. Maka rajalah yang akan mengatur mereka semua agar kondisi kerajaan aman terkendali, sebab wali kota (kekutan syahwat) selalu berbuat sesuatu yang berlebihan dan semena-mena, demikian juga pemberontak (kekuatan marah) ia berwatak buruk dan pembunuh, jika raja membiarkan sepeti itu maka hancurlah tatanan kota dan pemerintahan, maka mestilah raja bermusyawarah dengan perdana mentri (akal) dan menjadikan wali kota (syahwat) dan pemberontak (ghodob) di bawah pengawasan perdana mentri.

Dan jika itu sudah dilakukan, niscaya stabillah kondisi kerajaan, dan jayalah sistem pemerintah. Demikian juga hati mesti ia bermusyawarah dengan akal dengan menjadikan syahwat dan ghodob dibawah komandonya (akal), Sehingga keadaan nafsu betul-betul stabil dan sampai kepada sebab yang membawa kepada kebahagiaan yaitu mengenal Allah SWT, jika dibiarkan akal bawah kekuasaan ghodob dan syahwat maka hancurlah ia dan akan menjadi sebab celakanya kelak di akhirat.
Baca juga: Kajian tasawuf pengendalian tentara dzahir dan bathin
23 Oktober 2017
Aba Abror El Muqoddam

Suber: DASI (Dagelan Santri Indonesia)
 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes