Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati




Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati
Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati

Benangmerahdasi  -Kajian tasawuf bagian 31 kitab Kimi'aussa'adah Muallif Imam Ghozalo Ra (Tentang cerminan hati manusia)

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 031
Santri 


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى آله وصحابة الغرالميامين. وبعد:


Walaupun demikian, dalam kenyataannya tidak semua bentuk atau bayangan dapat terlihat dalam cermin. Hal ini disebabkan oleh lima hal:

-Pertama, pembuatan cermin yg tidak sempurna. Seperti cermin yg terbuat dari bahan paku besi yg belum digosok dan dikilapkan. Demikian juga hati sebab ketidaksempurnaan hati itu sendiri. Seperti seorang anak kecil, tidak mampu memperoleh dan menampung pengetahuan-pengetahuan tertentu karena ketidak sempurnaan hati itu.

Kedua: Karena kotoran dan karat yg menutupi cermin, meskipun pembuatannya telah sempurna, demikian juga hati tidak dapat melihat benda atau bayangan disebabkan perbuatan maksiat dan dosa yg bertumpuk-tumpuk. Semua itu akan menghalangi kejernihan dan kecermelangan hati dan mencegah munculnya kebenaran didalamnya.
Baca Juga: Kajian Tasawuf Tentang Ilmu dalam Hati 

-Ketiga:Karena benda tersebut tidak tepat berhadapan dengan cermin, semisal objek berada dibelakang cermin. Begitu juga hati, terhalang sebab dipalingkan dari posisi hakikat yang dicari, terkadang orang yang taat sekalipun, belum tentu cahaya kebenaran akan tanpak dengan jelas. Hal ini mungkin karena ia tidak mencari kebenaran atau tidak mengarahkan cerminnya kearah kebenaran yang dicari, semisal hanya tertumpu pada ibadah zahiriyah saja tanpa berusaha menyelami hakikat dari ibadah itu sendiri.

-Keempat: Adanya tabir yg menghalangi antara cermin dan benda. Demikian juga hati ia tidak bisa memantulkan cahaya hakikat sebab adanya tabir penghalang yaitu hawa nafsu dan keyakinan yg keliru yang ia pegang teguh sejak kecil(taqolid)

-Kelima :Karena tidak mengetahui posisi benda yang dikehendaki, sehingga tidak berhasil menghadapkan cermin kearah benda. Demikian juga hati ia tidak bisa menampilkan cahaya kebenaran sebab tidak mengetahui arah posisi objek yang dicari(Mencari selain Allah swt).

Bersambung..

Senin 26 Maret 2018
Pps Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI

Santri

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes