KAJIAN KITAB

AZWAJA

ASBABUN NUZUL

Latest Updates

Showing posts with label Ta'liimul Muta'allim. Show all posts
Showing posts with label Ta'liimul Muta'allim. Show all posts

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Pentingnya Membuat Catatan dan Memahami Pelajaran

April 04, 2018




Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Pentingnya Membuat Catatan dan Memahami Pelajaran
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Pentingnya Membuat Catatan dan Memahami Pelajaran 


Benangmerahdasi 
-Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Bagian 003 Tentang membuat catatan dan keharusan memahami pelajaran

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
Santri DASI
No : 033,
Setiap hari : Selasa,
Oleh : Umy Nana Syarif.

بسم الله الرحمن الرحيم💙

                                                                Membuat Catatan

وينبغي أن يعلق السبق بعد الضبط والإعادة كثيرا، فإنه نافع جدا.

Dianjurkan kepada para murid agar membuat ta'liq terhadap pelajarannya setelah hafal dan sering di ulang-ulang ;catatan tersebut kelak sangat berguna,
(Ta'liq pelajaran adalah catatan yang disebut oleh murid sendiri tentang pengertian / persepsi yang diperoleh dari pelajaran tersebut sesuai dengan penjelasan gurunya,

Sekarang mirip dengan notulasi pelajaran. Praktek di pesantren, kebanyakan berujud catatan-catatan kecil yang ditulis pada bagian tepi lembaran-lembaran kitab, biasanya berderet miring, sehingga setiap halaman padat dengan coretan dan membuat kitab tampil lebih angker serta historik.

Kalau saja catatan tersebut dibuat dalam buku tersendiri, kiranya lebih tertib dan tidak mengurangi penghormatan terhadap kitab asli. Walloohu A'lam.)

ولا يكتب المتعلم شيئا لا يفهمه، فإنه يورث كلالة الطبع ويذهب الفطنة ويضيع أوقاته.

Hendaklah pelajaran jangan menulis sesuatu yang dia sendiri tidak faham, karena dapat menumpulkan tabiat, menghilangkan kecerdasan dan membuang-buang waktu.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul muta'allim tentang kuantitas dan kuwalitas pelajaran 
                                                  Memahami Pelajaran 

وينبغي أن يجتهد في الفهم عن الأستاذ أو بالتأمل والتفكر وكثرة التكرار، فإنه إذا قل السبق وكثر التكرار والتأمل يدرك ويفهم.

Dianjurkan kepada murid agar serius dalam memahami pelajaran langsung dari sang guru, atau dengan cara meresapi, memikirkan dan banyak-banyak mengulang pelajaran ; karena jika pelajaran baru itu sedikit dan sering di ulang-ulang sendiri serta diresapi maka akhirnya dapat mengerti dan faham.

قيل : "حفظ حرفين خير من سماع وقرين، وفهم حرفين خير من حفظ سطرين"

Ada dikatakan : " Hafal dua huruf lebih bagus daripada mendengar --Tanpa hafal-- dua paragraf, dan faham dua huruf lebih bagus daripada hafal dua baris".

وإذا تهاون في الفهم ولم يجتهد مرة أو مرتين يعتاد ذلك فلا يفهم الكلام اليسير

Apabila satu atau dua kali saja murid telah mengabaikan dan tidak serius dalam memahami pelajaran, maka sikap itu akan menjadi kebiasaan dan akhirnya tidak mampu memahami pelajaran meskipun pendek.

فينبغي أن لا يتهاون في الفهم بل يجتهد.

Karena itu, sekali lagi, dianjurkan agar pelajaran tidak mengabaikan pemahaman tapi mesti berbuat serius untuknya.

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua,
Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI
Santri

Kajian Kitab Ta'liimu Muta'allim Tentang Kuantitas Pelajaran dan Kuwalitas Pelajaran

March 27, 2018

Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimu Muta'allim no: 032 tentang Kuantitas pelajaran dan kuwalitas pelajaran.

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
No : 032
Setiap hari : Selasa,
Oleh :Umy Nana Syarif.
Santri

BismillaahirRohmaanirRohim

Kuantitas Pelajaran 

Adapun ukuran pelajaran permulaan adalah sebagai berikut:Imam Abu Hanifah, ra, menghikayatkan dari Syaikh Qadli Imam Umar Abu Bakar Az Zaranji, ra,
(periwayatan sumber disini perlu di klasifikasi, karena imam Abu Hanifah (80H-150H)Jauh lebih tua dibanding Az Zaranji (Wafat 584H/1188M)dan mereka tidak pernah hidup dalam kurun, sehingga tidak mungkin imam Abu Hanifah sesuatu dari orang yang hidup pada ratusan tahun setelah beliau wafat.

Boleh jadi kekeliruan ini karena salah cetak semenjak cetakan yang pertama, dan tercopy terus pada cetakan berikutnya sampai sekarang. Tentang substansi isi riwayat ini, mungkin datang dari Syaikh Az Zaranji sendiri, sebagai ulama besar ahli fiqih bermadzhab Hanafi, Walloohu A'lam.)

Katanya : para guru kami berkata "Sebaiknya ukuran pelajaran bagi murid pemula adalah sepanjang yang bisa ia hafal dengan mengulang dua kali ;
Kemudian ditambah sedikit demi sedikit pada setiap hari, sehingga setelah pelajaran menjadi banyak dan panjangpun tetap bisa dihafal dengan mengulang dua kali: demikian lambat laun pelajaran akan bertambah setapak demi setapak ;

Apabila pelajaran pertama terlalu panjang sehingga untuk menghafalnya perlu mengulang sepuluh kali, maka seterusnya sampai akhirpun akan demikian ; karena hal tersebut telah menjadi kebiasaan yang amat susah untuk dibuang "

(Methode ini di asumsikan untuk belajar tempo doeloe, dimana masih amat sulit diperoleh kertas sehingga setiap perjalanan harus dihafalkan diluar kepala. Zaman sekarang telah berkembang jauh berbeda ; tidak hanya berlimpahan kertas dan alat tulis di mana-mana dengan harga terjangkau, tetapi semenjak ditemukan teknologi penulisan secara digital maka semuanya menjadi mudah dan efisien.
Baca Juga: Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Hari permulaan belajar 
Komputer dengan seluruh fasilitas dalam sistemnya benar-benar menjadi makhluk cerdas dihari ini. Apalagi dengan teknologi Internet, setiap orang dengan mudahnya dapat membaca dan meng-copy kitab apapun diseluruh dunia, hanya dalam hitungan detik.

Hari inipun dapat kita peroleh ratusan keping CD program yang berisi judul kitab lengkap dengan mujalladat dan daftar isinya masing-masing sehingga demikian mudah mencari maraji' dari ratusan ratusan kitab untuk satu topik bahasan, SubhaanAllooh..... Zaman sekarang telah mengglobal, dan trend-nya masih akan terus berkembang dengan membawa harapan sekaligus tantangan. Walloohu A'lam.

Ada kata mutiara : "pelajaran baru satu huruf tapi diulang-ulang seribu kali",

Santri dasi
Kualitas pelajaran

Sebaiknya dimulai dengan pelajaran yang mudah difahami ;

Adalah guru kami Syaikh iman Syarafuddin Al Uqaili, ra,
(Al Uqaili adalah Syaikh Umar bin Muhammad bergelar Abu Hafsh Al Anshari, salah seorang ulama' besar ahli Fiqih bermadzhab Hanafi, beliau berasal dari Bochara, banyak mengarang buku, wafat tahun 596H/1200M)

Berkata "Menurut saya, yang betul dalam hal ini adalah apa yang dilakukan para guru kami, yaitu mereka pilihkan kitab-kitab summary (Shigharatul Mabsuthah yang disini diterjemahkan dengan summary, adalah kitab-kitab tipis yang merupakan summary atau ringkasan kitab-kitab yang lebih besar.

Untuk murid baru ;dengan begitu akan lebih mudah difaham dan dihafal, serta tidak menjemukan dan banyak terjadi / teraplikasi ditengah masyarakat".

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI
Santri Indonesia



Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim (Hari Permulaan Belajar)

March 21, 2018




Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim (Hari Permulaan Belajar)
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim (Hari Permulaan Belajar)

Benangmerahdasi  -Kajian Ta'liimul Muta'allim (Permulaan belajar, kapasitas dan tertib belajar)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
No   : 031,
Oleh: Umy Nana Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم

فصل_فى_بداية_السبق_وقدره_وترتيبه

Pasal 6

Permulaan Belajar, Kapasitas dan Tartib Belajar

                                                Hari Permulaan Belajar

كان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رضي الله عنه يوفق بداية السبق على يوم الأربعاء.

Guru kami Syaikhul Islam Burhanuddin, ra. Memastikan Permulaan belajar pada hari Rabu ;

وكان يروى فى ذلك حديثا ويستدل به ويقول : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "ما من شيء بدئ في يوم الأربعاء إلا وقد تم"؛ وهكذا كان يفعل أبو حنيفة رضي الله عنه.

Dalam Hal ini beliau meriwayatkan hadits sebagai dasar dalilnya, dan katanya : Bersabda Rosululloh SAW "Tiada satupun yang dimulai pada hari Rabu kecuali sungguh sempurna" ; Demikian itu pula Imam Abu Hanifah berbuat.

وكان يروى هذا الحديث عن أستاذه الشيخ الإمام الأجل قوام الدين أحمد بن عبد الرشيد رحمه الله.

Syaikh Burhanuddin meriwayatkan hadits tersebut dari gurunya, yaitu syaikh imam yg mulia Qiwamuddin Ahmad bin Abdur Rasyid, ra. (seorang ulama' ahli fiqih dari Bochara, hidup pada abad VI Hijriah.

وسمعت ممن أثق به، أن الشيخ يوسف الهمداني رحمه الله، كان يوفق كل عمل من أعمال الخير على يوم الأربعاء،.

Saya mendengar dari orang kepercayaanku, bahwa Syaikh Abu Yusuf Al Hamadani, ra.
(Berdasar manuskrip yang ada, disebutkan disini Yusuf bin Ayub Al Hamadani, bergelar Abu Ya'qub dan bukan Abu Yusuf seperti dalam naskah kitab. Beliau seorang Ulama' sufi yang banyak kitab karangannya bidang Tashawwuf, tinggal dimarwa tapi banyak kegiatan mau'idhah di Baghdad.

Beliau wafat tahun 535H/1140M.Hamadan adalah adalah nama kota diwilayah perbukitan persia waktu itu, ditaklukkan oleh pasukan mughirah bin Syu'ban tahun 24H.(Al Mu'jamVIII/471-481))
Juga memastikan semua perbuatan bagus dilakukan pada hari Rabu.
Baca Juga: Kajian Ta'liimu Muta'allim cara mengurangi makan dan manfa'atnya
وهذا لأن يوم الأربعاء يوم خلق فيه النور، وهو يوم نحس فى حق الكفار فيكون مباركا للمؤمنين.

Demikianlah, karena pada hari Rabu itu Alloh menciptakan cahaya,
(Kalimat ini potongan hadits yang diriwayatkan imam muslim dan Ahmad)
dan hari itu pula merupakan hari sial bagi orang kafir, maka berarti hari berkah bagi orang mukmin.
(ada beberapa hadits yang menyatakan seperti ini (lihat Al Fawaid Al Majmu'ah karangan imam Asy Syaukani, hal 437-438)

Bersambung....

الحمد لله رب العالمين.

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cara Mengurangi Makan dan Manfaatnya

March 13, 2018

DASI Dagelan Santri Indonesia  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'aliim (cara mengurangi makan, Mudlarat yang timbul akibat terlalu banyak makan

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cara Mengurangi Makan dan Manfaatnya
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cara Mengurangi Makan dan Manfaatnya
Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
Nomer: 030,
Hari    : Selasa,
Oleh   : Umy Nana Syarif

BismillaahirRohmaanirRohim

Cara Mengurangi Makan

Cara mengurangi makan adalah menghayati berbagai manfaat yang timbul dari minimasi makan: Antara lain kesehatan, terhindar dari yang haram dan care terhadap nasib orang lain.

Dalam hal ini, ada Sair dibacakan :
Aib, aib dan cela,
Karena makan, manusia jadi Celaka.

Hadits Nabi Muhammad Saw menyebutkan : "Tiga orang dimurkai Alloh bukan karena berdosa, yaitu :pelahap makan, orang kikir dan orang sombong" (Banyak Hadits yang memuat warning terhadap perbuatan-perbuatan tersebut,. Meskipun redaksinya tidak persis seperti itu, Al Maidani dalam Majma'ul Amtsal ll/460 juga menyebutkan hal yang sama sebagai ucapan dari luqman Al hakim (Tokoh Ahli hikmah yang disebut dalam Al Qur'an).
Baca Juga: Kajian kitab Ta'liimul Muta'allim Penyebab kemalasan
Dan juga menghayati madlarat yang timbul akibat terlalu banyak makan, yaitu timbulnya berbagai penyakit dab bebal ;ada kata mutiara menyatakan "Perut kenyang, kecerdasan hilang"
(Kata mutiara seperti ini juga disebut oleh Al Maidani dalam Majma'ul Amtsal l/106).

Ada hikayat bahwa Galius(Galius adalah tabib sekaligus filusuf dari Yunani, hidup sebelum turunnya islam, yaitu lahir thn 129 dan Wafat th 199M.

Termasuk salah satu madlarat dalam kasus terlalu banyak makan adalah menghabiskan harta.

Makan setelah perut kenyang adalah murni madlarat dan mendatangkan siksa diakhirat: orang yang terlalu banyak makan itu dibenci dan tidak mendapat simpati.

Cara lain untuk minimasi makan adalah menyantap makanan yang berlemak (Mengandung zat pemuak), Mendahulukan yang halus lagi disukai, dan jangan makan bersama dengan orang yang lagi kelaparan ;kecuali jika hal itu dilakukan untuk tujuan yang baik, semisal agar kuat berpuasa, shalat dan tugas-tugas berat lainnya, maka bolehlah demikian,.

Bersambung..

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Shodaqalloohul' Adziim.

Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

Semangat Belajar Menjadi Anak Sholeh Sholihah
Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'aliim (Penyebab Kemalasan)

March 06, 2018





Kajian Ta'liimul Muta'aliim (Penyebab Kemalasan)
Kajian Ta'liimul Muta'aliim (Penyebab Kemalasan)

Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
Nomer : 029
Oleh     : Umy Nana Syarif.

                                         بسم الله الرحمن الرحيم

                                                              Penyebab Kemalasan

وقد يتولد الكسل من كثرة البلغم والرطوبات؛ وطريق تقليله تقليل الطعام.

Sikap malas itu kadang timbul dari akibat terlalu banyak lendir dahak dan cairan-cairan lain dalam tubuh ; sedang meminimalisir cairan tersebut adalah dengan mengurangi makan.

قيل :"إتفق سبعون نبيا على أن كثرة النسيان من كثرة البلغم، وكثرة البلغم من كثرة شرب الماء، وكثرة شرب الماء من كثرة الأكل.

Ada disebutkan : "Tujuhpuluh Nabi bersepakat bahwa keseringan lupa itu akibat kebanyakan dahak, dan kebanyakan dahak disebabkan oleh kebanyakan minum air, dan kebanyakan minum disebabkan terlalu banyak makan".

والخبز اليابس يقطع البلغم، وكذلك أكل الزبيب على الريق، ولا يكثر منه حتى لا يحتاج إلى شرب الماء فيزيد البلغم.

Makan roti kering dapat menghilangkan dahak, demikian pula menelan kismis anggur, namun jangan terlalu banyak agar tidak kepingin minum yang pada akhirnya memproduksi dahak.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim (Kemutlakan Ilmu)
والسواك يقلل البلغم، ويزيد الحفظ والفصاحة، فإنه سنة سنية، تزيد في ثواب الصلاة وقراءة القرآن.

Bersiwak dapat mengurangi dahak, menambah kuat hafalan dan meningkatkan kefasihan ;demikianlah Bersiwak termasuk sunnah Nabi yang dapat menambah pahala sholat dan membaca Al Qur'an.

(Ibnul qoyyim dalam At Thibbun Nabawi (248-249)menyebutkan beberapa manfaat Bersiwak, antara lain seperti tersebut disini)

وكذا القيء يقلل البلغم والرطوبات.

Muntah juga dapat meminimalisir dahak dan cairan-cairan dalam tubuh yang tidak diperlukan adanya.

الحمد لله رب العالمين.

Bersambung....

Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Kemutlakan Ilmu

February 28, 2018
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Kemutlakan Ilmu
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Kemutlakan Ilmu
Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimu Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
Nomer : 028
Hari     : Selasa
Oleh    : Umy Nana Syarif.

                                                           Kemutlakan Ilmu

Di anjurkan, hendaklah Penuntut ilmu memaksimalkan usaha menuju sukses, secara serius dan terus menerus dengan menghayati berbagai keunggulan ilmu ;

Sesungguhnya ilmu itu abadi sedangkan harta itu fana, seperti makna Sair gubahan Amirul mukminin Sayyidinaa Ali bin Abi Tholib karromalloohu Wahjah, sbb:

Aku rela akan bagian Alloh untukku,
Ilmu bagianku, sedang harta buat para musuh.
Dalam waktu singkat, harta akan binasa,
Tapi ilmu tetap abadi, tak bakal sirna.

Ilmu yang bermanfaat akan mengangkat reputasi seseorang, dan tetap harum namanya setelah ia meninggal ;karena itu hidupnya tetap abadi.

Syaikh Imam yang mulia Dhahiruddin mufti para imam, Al Hasan bin Ali yang dikenal dengan sebutan Al Marghirani
Al Marghirani ialah ulama ahli fiqih bermadzhab hanafi, guru Syaikh Burhanuddin pengarang Al Hidayah.
Mendendangkan Sair kepada kami sbb:

Para manusia bodoh itu telah mati sebelum mati,
Para jomblo orang alim itu tetap hidup sesudah mati.

Syaikhul islam Burhanuddin, ra. Mendendangkan kami Sair sbb:
Kematian orang bodoh telah tiba sebelum mati,
Tubuhnya telah terkubur sebelum dikubur.
Orang hidup tanpa ilmu adalah mati,
Saat kebangkitan tidak dapat bangkit kembali.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Cita-cita luhur
Penyair lain berkata :
Sair ini dikatakan juga oleh Abu Muhammad An Nahwi.
Orang berilmu hidup abadi sesudah mati,
Padahal hancur tubuhnya tertimbul duli.
Orang bodoh itu telah mati,
Padahal ia berjalan di atas bumi,
Dikira hidup ternyata mati.

Penyair lain berkata :
Kehidupan hati dengan ilmu, ambillah! ;
Matinya hati adalah kebodohan, hindarilah!

Syaikhul islam Burhanuddin, ra. Menyanyikan Sair kepada kami :
Ilmu sendiri martabat paling mulia,
tapi selain ilmu akan tinggi bila banyak anak buahnya.
Kemuliaan orang berilmu abadi berlipat ganda,
orang bodoh sesudah mati tertimbun tanah.
untuk mencapai puncak kemuliaan ilmu, mustahil bisa
orang yang mendaki bagaikan komandan kavaleri raja =
Maksudnya, kemuliaan ulama itu hanya dapat dicapai dengan ilmu dan amal;dan tidak dapat diraih dengan kehormatan, pangkat jabatan meskipun seorang raja dengan pasukan perangnya.


Dengarkanlah, aku diktekan sedikit untukmu,
hanya ringkasan untuk menutur kemuliaan ilmu.
Dia cahaya cemerlang penerang buta,
Orang bodoh sepanjang masa gelap gulita.
Dia puncak yang tinggi dan melindungi,
setiap orang menjadi aman dari rintangan.
Dia penyelamat insan dikala terjerat tipu,
dai harapan ketika nyawa diambang pintu.
Dia sarana, untuk menolong orang durhaka,
yang bertindak buruk, lagi menuju kerak neraka.


Siapa saja tujuannya ilmu, berarti menuju Segala-gala,
Siapa dia mendapat ilmu, berarti mendapat Segala-gala.
Wahai insan berakal, ilmu itu pangkat yang mulia,
jika telah kau dapat, pangkat lain lepas tidak mengapa.
Bila kau ditinggalkan dunia dan segala nikmatnya,
Lupakanlah;sungguh ilmu anugerah paling berharga.

Sair gubahan sebagian ulama di dendangkan kepadaku :
Jika orang alim menjadi mulia karena ilmunya,
maka ilmu fiqih lebih bisa membawa kesana.
Banyak parfum semerbak, tapi tidak seperti misik,
Banyak burung terbang, tp tidak seperti rajawali.

Sair gubahan para ulama lain lagi dibawakan kepadaku :
Fiqih itu ilmu termahal, yang engkaulah penghimpunnya,
siapa mempelajari ilmu maka tiada habis kebanggaannya.
Curahkan minatmu untuk mempelajari apa yang belum tahu,
awal dan akhir bahagia, itulah ilmu.

Lezat nya ilmu, fiqih dan lezatnya kefahaman adalah cukup menjadi motifasi bagi orang berakal untuk meraih sukses keilmuannya.

Bersambung......
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur

February 21, 2018



Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur


Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
No: 027.
Setiap hari : Selasa
Oleh #Umy_Nana_Syarif.

BismillaahirRohmaanirRohim

                                                                   Cita-Cita Luhur

Penuntut ilmu harus bercita-cita tinggi dalam berilmu, karena manusia akan terbang dengan cita-citanya sebagaimana burung terbang dengan sayapnya.

Berkata Abu Thayib, ra:
(Sair ini bagian dari Qashidah yang digubah Abu Thayib Al Mutanabbi untuk memotifasi Saifud Daulah Al Hamadani(Diwan Al Mutanabbi, hal 385)

Cita-Cita akan terwujud seukur greget obsesinya,
Kemuliaan akan terwujud seukur greget di cita mulianya.
Barang kecil tampaknya besar, dimata orang yang kecil citanya,
barang besar tampaknya kecil, dimata orang yang kecil citanya.

Pangkal sukses adalah kesungguhan dan cita-cita yang tinggi ;barang siapa bercita-cita menghafal seluruh kitab Muhammad ibnul Hasan, dan disertai kesungguhan yang tidak kenal berhenti, maka secara lahir diapun akan berhasil menghafal sebahagian besar atau setengahnya.

Dan sebaliknya, jika bercita-cita tinggi tetapi tiada kesungguhan atau berkesungguhan tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka ilmu yang diperoleh hanya sedikit.

Syaikh imam yang mulia Ustadz Radliyuddin An Naisaburi, dalam kitab makarimul Akhlak menuturkan, bahwa iskandar Dzulkarnain ketika hendak pergi ekspansi ke dunia Timur dan barat lebih dahulu bermusyawaroh dengan para hukama', dan katanya "bagaimana saya harus pergi demi memperoleh kekuasaan dan kerajaan ini, padahal dunia itu kecil lagi fana dan kerajaan dunia juga hina, berarti bukan cita-cita luhur?"

Para hukama' menjawab :" pergilah tuan agar engkau dapatkan kerajaan dunia dan akhirat! "; Dzulkarnain menyaut" Nah,, bagus itu! ".
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang menyantuni diri sendiri
Nabi Muhammad Saw bersabda :" sungguh Alloh menyukai berbagai perkara yang luhur dan membenci hal-hal yang hina "

Penyair berkata :
Jangan tergesa dalam melakukan sesuatu,
Tapi lakukanlah terus menerus ;
Tiada yang dapat meluruskan tongkatmu,
Kecuali meluruskannya terus menerus.

Ada disebutkan, bahwa imam abu Hanifah berkat kepada Abu Yusuf :" Kamu orang bodoh, tapi kebodohanmu diusir oleh kontinuitas belajarmu ;maka hindarilah bermalas-malas, karena kemalasan itu jahat dan malapetaka besar".

Berkata Syaikh imam Abu Nashr As Shaffar Al Anshori :Diriku oh diriku,
Jangan kau bermalas-malas
Untuk berbakti, berbuat adil dan mengabdi perlahan-lahan.
Setiap orang berbuat baik, tentu akan dikepingini,
Setiap orang malas, tertimpa bencana dan caci maki.

Berkata pengarang kitab :Semakna dengan sair gubahanku sbb: oh diriku,
Hindarkan malas dan menunda-nunda,
Kalau tidak, tetaplah kau dilembah hina.
Tidak aku lihat pemalas mendapat bagian,
Kecuali sesal dan gagalnya harapan.

Ada dikatakan :
Bertumpuk malu, lemah dan penyesalan,
Dialami manusia karena bermalasan.
 Jangan segan-segan membahas apa yang belum jelas,
 apa yang kau tahu dan yang masih ragu karena malas.

Adalah sebuah kata mutiara :"Sikap malas itu timbul dari mininnya penghayatan terhadap keistimewaan dan keunggulan ilmu "

Bersambung.....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri

February 13, 2018



Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri

Benangmerahdasi
-Kajian Kitab Ta'liimum Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
No : 026.
Oleh Umy_Nana_Syarif.

بسم الله الرحمن الرحيم،
الحمد لله، والشكر لله، ونعمة الله، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم،

                                                  Menyantuni Diri Sendiri

ولا يجهد نفسه جهدا، ولا يضعف النفس حتى ينقطع عن العمل، بل يستعمل الرفق في ذلك؛ -

Meski demikian, hendaklah tidak menforsir diri, tidak membuat dirinya lunglai sampai tidak kuat berbuat sesuatu, tapi hendaklah tetap Menyantuni (Menyayangi) diri sendiri :

والرفق أصل عظيم في جميع الأشياء، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :ألا إن هذا الدين متين فأوغلوا فيه برفق، ولا يبغض على نفسك عبادة الله تعالى، فإن المنبت لا أرضا قطع ولا ظهرا أبقى "،

Sikap santun adalah pangkal segala hal, sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda : "Sadarlah, bahwa islam ini agama yang kokoh, maka perlalukanlah dirimu dengan santun dan jangan kamu perbuat ibadah kepada Alloh SWT untuk menyengsarakan dirimu; karena orang yang munbit (loyo dia di tinggal kendaraan)

kata munbitt adalah bentuk isim fa'il dari inbatta, makna harfiahnya adalah orang yang patah tulang punggungnya. Kemudian diberi makna orang yang kehabisan tenaga dirinya dan kendaraannya, atau orang yang loyo dan tiada kendaraan baginya. (syarah Ta'liimul Muta'allim hal 23)
Itu tidak sanggup lagi menerjang bumi dan tiada pula kendaraannya "
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang memanfa'atkan masa muda untuk belajar

(paruh awal hadits ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dari Anas Bin Malik, ra. (Sunan Ahmad lll/199),Sedang selebihnya diriwayatkan oleh Al Bazzar dalam Musnad-nya juga oleh Al Baihaqi dalam Sunan nya. Setatus sanadnya menurut imam Bukhori adalah Mursal (berporos pada Nabi), karena itu di nilai shahih, para Ulama menggunakan hadits ini sebagai dalil di larangnya takalluf (Menforsir diri sampai sengsara) dalam ibadah, (Al Manawi, Faidlul Qodir, ll/544)).

وقال صلى الله عليه وسلم : "نفسك مطيتك فارفق بها".

Nabi Muhammad Saw bersabda : "Dirimu Adalah kendaraanmu, maka perlalukanlah dengan santun"
(Ada hadits lain yang substansi maknanya sama, diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dengan sanad jasroh dari Abu Dzar dari Nabi SAW bersabda :

إن نفسي مطيتى وان لم أرفق بها لم تبلغنى

(Diriku adalah kendaraanku, jika aku tidak santun dalam memperlakukannya maka dia tidak mengantar aku sampai tujuan) (Az Zuhud, oleh ibnul Mubarok l/470;Az Zuhd, oleh Abi Ashim As Syaibani, l/293)).

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Memanfa'atkan Masa Muda Untuk Belajar

February 07, 2018

Kajian Ta'liimul Muta'allim Memanfa'atkan Masa Muda Dalam Belajar
Kajian Ta'liimul Muta'allim Memanfa'atkan Masa Muda Dalam Belajar
Benangmerahdasi  -Kajian Ta'liimul Muta'allim.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،

Kitab:Ta'liimul Muta'allim.
No    : 024
Hari  : Selasa
Oleh : Umy Nana Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم،

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم،
                                             ______ Kontinuitas Belajar ______

ولا بد لطالب العلم من المواظبة على الدرس والتكرار في أول الليل وآخره، فإن مابين العشائين ووقت السحر وقت مبارك.

Tidak bisa tidak, pelajar hendaklah secara kontinu belajar dan mengulangi pelajaran yang telah lewat di awal dan di akhir waktu malam, karena saat antara maghrib dengan 'isya' dan waktu sahur (menjelang subuh) adalah saat-saat yang di berkahi Alloh.

قيل فى هذا المعنى :
يا طالب العلم باشر الورع ÷وجانب النوم واترك الشبعا
داوم على الدرس لا تفارقه ÷فالعلم بالدرس قام وارتفعا

Ada di gubah sair yang semakna, yaitu :
(Ibnu Abdil Bar ada meriwayatkan sair ini dan mensanadkannya kepada Abdullah ibnul mubarak (jami'u bayanil ilmi 1/192))
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim tentang ketekunan, kontinuitas,dan minat
Wahai pelajar, laksanakanlah wira'i,
Hindari tidur dan waspadai perut kenyang.
Langgengkan belajar, jangan mengambil jarak,
dengan belajar, ilmumu tegak dan menanjak.

فيغتنم ايام الحداثة وعنفوان الشباب، كما قيل :

Hendaknya pula memanfaatkan kesempatan belajar pada masa muda dan awal remajanya, sebagaimana dikatakan sair sbb:

بقدر الكد تعطى ماتروم ÷فمن رام المنى ليلا يقوم
وأيام الحداثة فاغتنمها ÷ألا إن الحداثة لا تدوم

Sebesar kesulitan, itulah kesuksesan obsesi,
Siapa menggapai cita-cita, bangunlah dimalam hari.
Manfaatkan kesempatan masa mudamu,
sadarlah, masa muda itu segera berlalu.

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Ketekunan, Kontinuitas dan Minat

February 01, 2018
Kajian Ta'liimul Muta'allim Ketekunan, Kontinuitas dan Minat
Kajian Ta'liimul Muta'allim Ketekunan, Kontinuitas dan Minat

Benangmerahdasi  - Kajian Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum 
Kajian Ta'liimul Muta'allim
No  : 023
Oleh: Umy Nana Syarif
BismillaahirRohmaanirRohim

                                                                Fasal 5 
                                           Ketekunan, Kontinuitas Dan Minat

Kesungguhan Hati

Kemudian, penuntut ilmu juga harus bersungguh hati dan terus menerus demikian, Seperti itulah petunjuk Alloh dalam Firman-Nya : "Dan mereka yang berjuang untuk (Mencari keridloan) Kami niscaya akan kami tunjukkan mereka kepada jalan Kami..."

Sair di dendangkan :
Diraih keagungan dengan Kesungguhan 
Bukan semata dengan kebesaran. 
Bisakah keagungan didapat 
Dengan kebesaran, tanpa dengan semangat? 
Banyak hamba menyandang pangkat merdeka 
Banyak orang merdeka berpangkat hamba sahaya.

(Dua bait sair ini, menurut naskah kitab adalah terletak diakhir Fasal 4,dan kita sekarang berada pada Fasal 5, penerjemah memilih mencantumkan disini, selain berdasarkan manuskrip yang lain juga dirasakan lebih relevan dengan judul Fasal yang ada, semoga tidak mengurangi penghargaan kita kepada Syaikh Az Zarnuji, pengarang Ta'liimul Muta'allim.

Ada kata mutiara : "Siapa bersungguh hati mencari sesuatu, pastilah ketemu ,dan siapa mengetuk pintu bertubi-tubi, pastilah memasuki",

Dikatakan lagi : "Sejauh mana kepayahanmu, sekian pula tercapai harapanmu",

Dan dikatakan : "Dalam urusan belajar ilmu dan fiqih diperlukan Kesungguhan tiga pihak, yaitu pihak pelajar sendiri ;guru, dan bapak jika masih hidup" 
(Disebutkan bapak disini, karena lazimnya dialah yang selalu menanggung biaya belajarnya, bila kewaliannya ditangan orang lain, misalnya ibu atau paman atau bahkan ayah angkat, maka mereka juga harus bersungguh hati, pada dasarnya Kesungguhan wali, siapapun orangnya, adalah menjadi salah satu faktor esensial dalam mencapai kesuksesan belajar anak perwaliannya.

Sair gubahan Asy Syafi'i 
Di dendangkan oleh Syaikh imam yg mulia Sadiduddin Asy Syairozy, ra, kepadaku :

Dengan Kesungguhan, perkara jauh menjadi dekat, 
Pintu terkunci menjadi terbuka. 
Titah Alloh yang paling berhak bilang sengsara, 
Orang bercita tinggi namun hidupnya miskin papa. 
Salah satu bukti qadla dan hukum Alloh, 
Orang pandai hidupnya susah dan si bodoh hidupnya mewah. 

(Dalam kenyataannya, tidak sedikit orang alim yang hidupnya pas-pasan sementara orang tidak alim berlimpah hartanya. Bahkan tidak sedikit sarjana ekonomi yang hidupnya tidak pernah mapan. Sementara orang yang tidak tamat sekolahnya menjadi juragan. Itulah keputusan hukum Alloh, 
kata sair ini, Realitas tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pada hakikatnya ilmu tidak ada kaitannya dengan rizqi seseorang,. 

Ilmu adalah edded value :nilai lebih, bagi seseorang. Ilmu dan amal adalah kemuliaan disisi Alloh, sedangkan rizqi itu Semata-mata anugerah Alloh SWT. Kebenaran Theologi ini dibuktikan dengan kasus binatang, dimana tidak ada satupun binatang yang berilmu, tetapi juga tidak satupun binatang yang kekurangan rizqi. 

Nabi Muhammad saw bersabda :
(Kalo saja kalian sungguh2 bertawakkal kepada Alloh, maka pasti diberi rizqi sebagaimana burung mendapat rizqi, kabur pagi hari dengan perut kosong dan pulang kembali dengan perut penuh berisi), 
Baca Juga: kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi tempat duduk dan mengindari sifat tercela
Oleh karena itu, meskipun untuk bekerja yang produktif diperlukan ilmu tertentu, namun sangatlah naif jika orang menuntut ilmu diniatkan sekedar untuk mencari kerja, sebagaimana di nyatakan di awal2 kitab ini. 

Paradigma keliru tersebut, yaitu yang memastikan adanya hubungan antara ilmu dengan rizqi, terbukti telah menurunkan minat dalam mempelajari ilmu agama meskipun pengajian digelar dibanyak tempat dan tanpa biaya).

Orang diberi akal tapi tidak diberi harta, 
Dua anugerah yang berbeda, satu disini satu disana.

Sair gubahan orang lain di nyanyikan kepadaku :
Kau berharap menjadi FAQIH analis, 
Padahal tidak sanggup bekerja keras, 
Memang penyakit gila banyak macamnya. 
Tidak bakal memboyong harta, 
Tanpa sanggup memikul derita, 
Ilmu-pun begitu pula.

Berkata Abu Thayib Al mutanabbi :
(sair ini diucapkan dalam rangkaian sebuah qashidah, dimesir, pada saat sakit menjelang kewafatannya. (lihat diwan Al mutabbi 385-480).

Tidak kulihat aib orang sebagai cela , 
Bagaikan orang punya kuasa 
Tapi tidak memenuhi apa mestinya.

Penuntut ilmu juga harus sanggup tidak tidur bermalam-malam, seperti penyair berkata :
Seukur kesulitannya, akan dicapai kemuliaan ;
Siapa ingin mulia, hendaklah berjaga semalaman. 
Kau ingin mulia, tapi tidur dimalam hari, 
Orang mencari mutiara, lautpun diselami. 
Keluhuran derajat itu dengan himmah yang tinggi, 
Keluhuran seseorang dengan berjaga di malam hari. 
Oh Tuban, aku singkirkan tidur dimalam hari, 
Demi Ridhomu, Ya Maulal Mawali. 
Siapa menghendaki mulia tanpa mau kesulitan, 
Mengulur umur untuk mencapai kemustahilan. 
Tolonglah kami untuk mendapat ilmu, 
Dan bimbinglah kami pada kemuliaan di sisi-Mu.

Ada dikatakan :
Jadikanlah malam hari sebagai kendaraanmu, 
(Maksudnya menjadikan malam hari sebagai kendaraan adalah menggunakan kesempatan dimalam hari untuk shalat dan berdoa agar dimudahkan dalam menggapai apa yang di cita-citakan (Al Maidani, Majma'ul Amtsal 1/135).secara psychologis, do'a yang dipanjatkan dimalam hari akan menciptakan optimisme pada saat berikhtiar di siang harinya.). Untuk mencapai cita-citamu.

Respon pengarang kitab "Saya menggubah pantun semakna" 
Yaitu :
Siapa mau seluruh obsesinya tercapai, 
Jadikanlah malam hari kendaraan untuk mencapai. 
Kurangilah makan, agar sanggup berjaga, 
Bila sahabat idamkan, capaian sempurna.

Kata mutiara disebutkan : "Barangsiapa tidak tidur di malam hari, maka bahagia disiang hari".
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin. 

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela

January 24, 2018


Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela

Benangmerahdasi
 
-Kajian Ta'liimul Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
No : 022.
Oleh :Umy_Nana_Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم،

Posisi Tempat Duduk

وينبغي لطالب العلم أن يجلس قريبا من الأستاذ عند السبق بغير ضرورة؛

Dianjurkan kepada penuntut ilmu agar di waktu belajar duduk terlalu dekat dengan Guru, kecuali keadaan terpaksa ;

بل ينبغي أن يكون بينه وبين الأستاذ قدر القوس فإنه أقرب إلى التعظيم.

Tetapi Hendaklah mengambil jarak antara keduanya sejauh busur panah, karena posisi demikian itu lebih menghormati.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan
Menghindari Akhlak Tercela

وينبغي لطالب العلم أن يحترز عن الأخلاق الذميمة، فإنها كلاب معنوية، وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ "لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب أو صورة"؛ وإنما يتعلم الإنسان بواسطة الملك.

Dianjurkan kepada pencari ilmu hendaklah menghindari akhlak yang tercela, karena hal itu ibarat anjing ; padahal Nabi Saw bersabda "Malaikat tidak akan memasuki rumah yang disitu terdapat patung atau anjing" (Hadits Riwayat imam Bukhari dan muslim). Sedang manusia belajar dengan perantaraan malaikat.

والأخلاق الذميمة تعرف في كتاب الأخلاق، وكتابنا هذا لا يحتمل بيانها.

Mengenai akhlak tercela itu sendiri dapat dipelajari dari kitab akhlaq
(Imam Ghazali dalam salah satu kitab karangannya, Al Arba'in fi Ushuliddin, (empat puluh pokok pokok agama) cet kurdistan Al Ilmiyah, Mesir, 1328H,pada bagian ketiga tentang mensucikan hati dari akhlak yang tercela, halaman 116-217 menyebutkan 10 butir pokok (Al Ashlu) yaitu Syarahut tha'am (kebanyakan makan), syarahul kalam (kebanyakan bicara), ghadlab (marah-marah), hasad(dengki), bukhl wa hubbul mal (kikir dan mabuk harta), hubbul jah (gila hormat, gila pangkat), hubbud dunya (gila dunia), kibir (sombong, congkak, arrogan), ujub (berbangga diri, angkuh), dan riya' (suka pamer), kitab ini berisi seluruhnya empat bagian, masing-masing memuat 10 butir pokok sehingga jumlah semua 40 butir, sesuai dengan nama /judulnya, para ulama penulis kitab-kitab akhlak yang lain, tentu membuat sistimatika lain dengan pointers yang beragam pula.)
Sedang kitab Ta'liimul Muta'allim ini tidak memuat pelajaran tersebut.

[وليحترز] خصوصا عن التكبر، ومع التكبر لا يحصل العلم.

Khususnya, yang harus di antisipasi adalah sikap sombong, karena dengan sombong itu maka tidak bakal diperoleh ilmu.

قيل :
العلم حرب للمتعالي ÷كالسيل حرب للمكان العالى

Ada sair dikatakan :

Ilmu itu musuh bagi orang sombong.
Laksana banjir, juga musuh dataran tinggi.

Shodar (bagian depan) sair ini mungkin ada yg terlewat, karena taf'ilah nya tidak pas, imam Ghazali menukil yang lebih pas, yaitu menjadi berbunyi :

العلم حرب للفتى المتعالى+....

(Ilmu itu musuh bagi pemuda yang sombong) ihya Ulumiddin 1/50.

صدق الله العظيم.
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

Bersambung..

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab ta'liim muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan

January 20, 2018
Kajian Kitab ta'liim muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan
Kajian Kitab ta'liim muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan
Benangmerahdasi  -Kajian Kitab ta'liim muta'allim

Beberapa Sebab Kuat Hafalan

ﻭﺃﻗﻮﻯ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﺤﻔﻆ : ﺍﻟﺠﺪ ﻭﺍﻟﻤﻮﺍﻇﺒﺔ، ﻭﺗﻘﻠﻴﻞ ﺍﻟﻐﺬﺍﺀ، ﻭﺻﻼﺓ ﺍﻟﻠﻴﻞ، ﻭﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻣﻦ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﺤﻔﻆ .
ﻗﻴﻞ : ﻟﻴﺲ ﺷﻴﺊ ﺃﺯﻳﺪ ﻟﻠﺤﻔﻆ ﻣﻦ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﻧﻈﺮﺍ، ﻭﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻧﻈﺮﺍ ﺃﻓﻀﻞ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ : ﺃﻋﻈﻢ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺃﻣﺘﻰ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻧﻈﺮﺍ

Yang paling kuat menyebabkan mudah hafal adalah kesungguhan, kontinuitas, mengurangi makan dan shalat di malam hari. Membaca Al-Qur’an termasuk penyebab hafalan seseorang, ada dikatakan : “Tiada sesuatu yang lebih bisa menguatkan hafalan seseorang, kecuali membaca Al-Qur’an dengan menyimak. “Membaca Al-Qur’an yang dilakukan dengan menyimak itu lebih utama, sebagaimana sabda Nabi saw : “Amalan umatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”

ﻭﺭﺃﻯ ﺷﺪﺍﺩ ﺑﻦ ﺣﻜﻴﻢ ﺑﻌﺾ ﺇﺧﻮﺍﻧﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ، ﻓﻘﺎﻝ ﻷﺧﻴﻪ : ﺃﻯ ﺷﻴﺊ ﻭﺟﺪﺗﻪ ﺃﻧﻔﻊ؟ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻧﻈﺮﺍ .

Syaddad bin Hakim pernah bermimpi ketemu temannya yang mati, lalu bertanya: “Perbuatan apakah yang engkau rasakan lebih bermanfaat? Jawabnya : “membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”

ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻋﻨﺪ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻛﺒﺮ، ﻻ ﺣﻮﻝ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻠﻰ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺍﻟﻌﻠﻴﻢ، ﻋﺪﺩ ﻛﻞ ﺣﺮﻑ ﻛﺘﺐ ﻭﻳﻜﺘﺐ ﺃﺑﺪ ﺍﻵﺑﺪﻳﻦ ﻭﺩﻫﺮ ﺍﻟﺪﺍﻫﺮﻳﻦ . ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺑﻌﺪ ﻛﻞ ﻣﻜﺘﻮﺑﺔ : ﺁﻣﻨﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﺍﻷﺣﺪ ﺍﻟﺤﻖ، ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ، ﻭﻛﻔﺮﺕ ﺑﻤﺎ ﺳﻮﺍﻩ

Termasuk penguat hafalan lagi, yaitu waktu mengambil buku berdo’a: Bimillahi wasubhanallohi walhamdulillahi wala illaha illallohu wallohu akbar wala haula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’zhimil a’jijil a’limi a’dada kulli harfin kutiba wayuktabu abadal abidina wadahroddahirina.
Artinya : (Dengan menyebut Asnma Allah, Maha suci Allah, segal puji milik Allah dan tiad tuhan selain Allah yang Maha Agung, tiada daya dan kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Maha Mulya Agung Luhur Lagi Mah Mengetahui, sebanyak huruf yang tertulis dan akan di tulis, berabad-abad dan sepanjang masa).
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang pemilihan bidang setudi
Dan setiap selesai menulis berdo’a : Amantu billahil wahidi wahdahu lasyarika lahu wakapartu bima siwahu.

Artinya: (Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa, berkesendirian tiada teman dalam ketuhannaNya, dan saya hindari dari bertuhan kepad selainNya.)

ﻭﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻓﺈﻥ ﺫﻛﺮﻩ ﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠﻌﺎﻟﻤﻴﻦ . ‏[ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻰ ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ :]
ﺷﻜﻮﺕ ﺇﻟﻰ ﻭﻛﻴﻊ ﺳﻮﺀ ﺣﻔﻈﻰ ‏[ ﻓﺄﺭﺷﺪﻧﻰ ‏] ﺇﻟﻰ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻰ
ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺤﻔﻆ ﻓﻀﻞ ﻣــــــــﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻓﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻌﻄﻰ ﻟﻌﺎﺻـــــﻰ

Dan dengan banyak membaca shalawat Nabi saw. Karena shalawatlah yang menjadi dzikir seluruh alam. Syi’ir disebutkan :
Aku laporkan kepada ki Waki’; hafalanku lemah
Ia menunjuki, agar kutinggal laku maksiat
Hafalan itu, sebagai anugrah dari sisi Tuhan
Orang yang maksiat tak diberi anugrah dari Tuhan

ﻭﺍﻟﺴﻮﺍﻙ ﻭﺷﺮﺏ ﺍﻟﻌﺴﻞ ﻭﺃﻛﻞ ﺍﻟﻜﻨﺪﺭ ﻣﻊ ﺍﻟﺴﻜﺮ ﻭﺃﻛﻞ ﺇﺣﺪﻯ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺯﺑﻴﺒﺔ ﺣﻤﺮﺍﺀ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﻳﻖ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﺤﻔﻆ ﻭﻳﺸﻔﻰ ﻣﻦ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﺮﺍﺽ ﻭﺍﻷﺳﻘﺎﻡ، ﻭﻛﻞ ﻣﺎ ﻳﻘﻠﻞ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﻭﺍﻟﺮﻃﻮﺑﺎﺕ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻰ ﺍﻟﺤﻔﻆ، ﻭﻛﻞ ﻣﺎ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻰ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻨﺴﻴﺎﻥ .

Bersiwak, minum madu, makan kandar (kemenyan putih), bercampur gula dan menelan buah zabib merah 21 butir setiap hari, kesemuanya dapat mempermudah hafal lagi dapat mengobati berbagai macam penyakit. Segala sesuatu yang bisa mengurangi pelendiran dahak dan mengurangi pelemakan kulit badan yang diakibatkan terlalu banyak makan, adalah juga bisa memperkuat hafalan. Sesuatu yang memperbanyak lendir dahak, akan membuat orang jadi pelupa.

Penyebab Lupa

ﻭﺃﻣﺎ ﻣﺎ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻨﺴﻴﺎﻥ ﻓﻬﻮ : ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻰ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻭﺍﻟﻬﻤﻮﻡ ﻭﺍﻷﺣﺰﺍﻥ ﻓﻰ ﺃﻣﻮﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻹﺷﺘﻐﺎﻝ ﻭﺍﻟﻌﻼﺋﻖ، ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮﻧﺎ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻠﻌﺎﻗﻞ ﺃﻥ ﻳﻬﺘﻢ ﻷﻣﺮ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻷﻧﻪ ﻳﻀﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﻔﻊ، ﻭﻫﻤﻮﻡ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻻ ﺗﺨﻠﻮ ﻋﻦ ﺍﻟﻈﻠﻤﺔ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻫﻤﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻻ ﺗﺨﻠﻮ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻳﻈﻬﺮ ﺃﺛﺮﻩ ﻓﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﻓﻬﻢ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻳﻤﻨﻌﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺮﺍﺕ، ﻭﻫﻢ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻳﺤﻤﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ

Penyebab lupa adalah laku maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala shalat. Kegilaan dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa kepada amal kebajikan.

ﻭﺍﻹﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﺎﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﺸﻮﻉ ﻭﺗﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﻨﻔﻰ ﺍﻟﻬﻢ ﻭﺍﻟﺤﺰﻥ، ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻧﺼﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﻤﺮﻏﻴﻨﺎﻧﻰ ﻓﻰ ﻗﺼﻴﺪﺓ ﻟﻪ :
ﺍﺳﺘﻌﻦ ﻧﺼﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻓــــــــﻰ ﻛﻞ ﻋﻠﻢ ﻳﺤﺘـﺰﻥ
ﺫﺍﻙ ﺍﻟﺬﻯ ﻳﻨﻔﻰ ﺍﻟﺤــﺰﻥ ﻭﻣﺎ ﺳﻮﺍﻩ ﺑﺎﻃﻞ ﻻ ﻳﺆﺗﻤﻦ

Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu dan mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati, sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-Marghibani :
Pohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan
Untuk mencapai ilmu yang tersimpan
Hanya itu, yang bisa membuang duka
Selain itu, jangan percaya

ﻭﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻷﺟﻞ ﻧﺠﻢ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻨﺴﻔﻰ ﻗﺎﻝ ﻓﻰ ﺃﻡ ﻭﻟﺪ ﻟﻪ :
ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻣـــــــــﻥ ﺗﻴﻤﺘﻨﻰ ﺑﻈﺮﻓـﻬﺎ ﻭﻟﻤﻌﺔ ﺧــــــــﺪﻫﺎ ﻭﻟﻤﺤﺔ ﻃﺮﻓﻬﺎ
ﺳﺒﺘﻨﻰ ﻭﺃﺻﺒﺘﻨﻰ ﻓـــــــــــــﺘﺎﺓ ﻣﻠﻴﺤﺔ ﺗﺤﻴﺮﺕ ﺍﻷﻭﻫﺎﻡ ﻓﻰ ﻛـﻨﻪ ﻭﺻﻔﻬﺎ
ﻓﻘﻠﺖ : ﺫﺭﻳﻨﻰ ﻭﺍﻋﺬﺭﻳﻨــــــــﻰ ﻓﺈﻧﻨـﻰ ﺷﻐﻔﺖ ﺑﺘﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ ﻭﻛــﺸﻔﻬﺎ
ﻭﻟﻰ ﻓﻰ ﻃﻼﺏ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﺘﻘﻰ ﻏﻨﻰ ﻋﻦ ﻏﻨﺎﺀ ﺍﻟﻐﺎﻧﻴﺎﺕ ﻭﻋﺮﻓﻬﺎ

Syaikhul Imam Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dalam menyifati jariyah Ummi waladnya, tergubah beberapa bait syi’ir :

Salamku buat si dia, yang membuatku terpesona karena lembut tubuhnya
Halus pipinya dan giuran kerdipan matanya
Si cantik molek, diriku jadi tertahan, hatikupun tertawan
Hati kebingungan, bila bermaksud tuk menggambarkan
Aku berkata : tinggalkan daku, maafkan aku
Karena kusibuk membuka jalan dan menuntut ilmu
Selama aku mencari utama dan taqwa
Tak perlu lagi, rayuan si cantik dan harum baunya

ﻭﺃﻣﺎ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﻧﺴﻴﺎﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ : ﻓﺄﻛﻞ ﺍﻟﻜﺰﺑﺮﺓ ﺍﻟﺮﻃﺒﺔ، ﻭﺍﻟﺘﻔﺎﺡ ﺍﻟﺤﺎﻣﺾ، ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺼﻠﻮﺏ، ﻭﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺨﻂ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﻋﻠﻰ ﺣﺠﺎﺭﺓ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ، ﻭﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﺑﻴﻦ ﻗﻄﺎﺭ ﺍﻟﺠﻤﺎﻝ، ﻭﺇﻟﻘﺎﺀ ﺍﻟﻘﻤﻞ ﺍﻟﺤﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺭﺽ، ﻭﺍﻟﺤﺠﺎﻣﺔ ﻋﻠﻰ ﻧﻘﺮﺓ ﺍﻟﻘﻔﺎ، ﻛﻠﻬﺎ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻨﺴﻴﺎﻥ

Sebab-sebab yang membuat mudah lupa, yaitu makan ketumbar, buah apel masam, melihat salib, membaca tulisan pada kuburan, berjalan disela-sela unta terakit, membuang ke tanah kutu yang masih hidup, dan berbekam pada tengkuk kepala. Singkirilah itu semua, karena membuat orang jadi pelupa.

By. AL MAJNUNI MUROKAB

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Pemilihan Bidang Studi

January 17, 2018


Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Pemilihan Bidang Studi
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Pemilihan Bidang Studi

Benangmerahdasi
 
- Kajian Taliimul Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Kajian Ta'liimul Muta'allim.
No: 021
Oleh : Umy Nana Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم،

الحمد لله، والشكر لله، ونعمة الله، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم.

                                                  Pemilihan Bidang Studi

وينبغي لطالب العلم أن لا يختار نوع العلم بنفسه، بل يفوض أمره إلى الأستاذ، فإن الاستاذ قد حصل له التجارب في ذلك، فكان أعرب بما ينبغي لكل واحد وما يليق بطبيعته.

Dianjurkan kepada penuntut ilmu agar tidak memilih sendiri bidang studinya, tetapi menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada Guru ; demikianlah, karena guru telah sering melakukan uji coba sehingga lebih tahu tentang apa yang terbagus untuk seseorang dan sesuai dengan bakatnya.

وكان الشيخ الإمام الأجل الاستاذ برهان الحق والدين رحمه الله تعالى يقول: "كان طلبة العلم في الزمان الأول يفوضون أمرهم في التعلم إلى اساتذهم وكانوا يصلون إلى مقصودهم ومرادهم، والآن يختارون بأنفسهم، فلا يحصل مقصودهم من العلم والفقه.

Berkata Syaikul islam imam yg mulia Ustadz Burhanul Haq Wad Din; "Para penuntut ilmu zaman dulu menyerahkan urusan belajar kepada guru dan ternyata sukses dalam mencapai target dan tujuan mereka, tetapi zaman sekarang memilih sendiri bidang studi mereka dan akhirnya gagal mendapatkan ilmu dan fiqih".

وكان يحكى أن محمد بن إسماعيل البخاري رحمه الله تعالى كان بدأ بكتابة الصلاة على محمد بن الحسن رحمه الله، فقال له محمد بن الحسن " إذهب وتعلم علم الحديث"، لما رأى أن ذلك العلم أليق بطبعه، فطلب علم الحديث فصار فيه مقدما على جميع أئمة الحديث.

Hikayat :Pada mulanya Muhammad bin Isma'il Al Bukhari, ra,
(Al Bukhari ulama' besar ahli hadits, pemilik kitab jami'us Shahih yang terkenal dengan nama Shahih Bukhari, sebuah kodifikasi hadits yang dipandang paling sempurna selain itu, Al Bukhari juga ahli fiqih dan mujtahid dalam madzhab Syafi'i, tidak sedikit kitab karangannya, sebagian besar menjadi marji' para ulama sesudahnya.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim tentang sikap khidmat bagi penuntut ilmu
Beliau lahir di Bochara thn 194H.Hidup yatim dan sangat besar perhatiannya terhadap ilmu, Beliau melakukan pengembaran ilmiah di sekitar tahun 210H, untuk menelusuri hadits dari para rawi, dan berhasil menemui ribuan ahli hadits yang kemudian terangkai dalam sanad beliau, Al Bukhari wafat tahun 256H/870M.

Belajar mencatat pelajaran shalat kepada Syaikh Muhammad ibnul Hasan, ra, kemudian beliau memerintahkan "silahkan pergi belajar ilmu hadits" setelah ibnul Hasan melihat bidang studi tersebut lebih pas dengan bakatnya ; kemudian Al Bukhari pergi belajar ilmu hadits dan akhirnya menjadi imam hadits yang paling terkemuka.

(Akurasi kisah ini perlu dicek kembali, karena ibnul Hasan wafat tahun 189H sedang Al Bukhari baru lahir di Bochara lebih kurang 5 tahun kemudian, yaitu tahun 194H.dan masuk baghdad (Tempat ibnul Hasan berada) setelah tahun 210H,sekitar 21 tahun ibnul Hasan sendiri wafat, apakah ini bagian dari karamah beliau berdua? WAllohu A'lam.

Bersambung....
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Sikap Khidmat Bagi Penuntut Ilmu

January 09, 2018

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Sikap Khidmat
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Sikap Khidmat

Benangmerahdasi -Kajian Ta'liimul Muta'allim.

Kitab: Ta'liimul Muta'allim
No : 020
Oleh :Umy Nana Syarif

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

بسم الله الرحمن الرحيم،

الحمد لله، والشكر لله، ونعمة الله، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم،

                                                              Sikap Khidmat 

وينبغي لطالب العلم أن يستمع العلم والحكمة بالتعظيم والحرمة، وإن سمع مسألة واحدة أو حكمة واحدة ألف مرة.

Dianjurkan kepada penuntut ilmu agar memperhatikan seluruh ilmu dan hikmah dengan penuh ta'dhim serta hormat, meskipun telah seribu kali ia mendengar keterangan dan hikmah yang itu itu juga.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'alim tetang menghormati Teman
وقيل : من لم يكن تعظيمه بعد ألف مرة كتعظيمه في أول مرة فليس بأهل العلم.

Ada dikatakan : "Barangsiapa ia ta'dhimnya setelah seribu kali berulang tidak seperti ta'dhimnya yang pertama kali, maka ia bukan ahli ilmu",

Bersambung...

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin.

Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allaim Tentang Menghormati Teman

January 03, 2018

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allaim Tentang Menghormati Teman
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allaim Tentang Menghormati Teman

Benangmerahdasi -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
Nomer : 019
Setiap hari : Selasa
Oleh    : Umy Nana_Syarif

BismillaahirRohmaanirRohim

                                                    Menghormati Teman

ومن تعظيم العلم تعظيم الشركاء ومن يتعلم منه؛

Salah satu cara memuliakan ilmu, adalah menghormati teman belajar dan Guru yang mengajar.

والتملق مذموم إلا فى طلب العلم.

Berkasih sayang itu perbuatan tercela kecuali dalam rangka mencari ilmu ;
( proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses transformasi rohani dari guru kepada murid, karena itu kelancaran dan efektifitasnya sangat ditentukan oleh kualitas hubungan ruhaniah antara keduanya semakin akrab hubungan ruhani yang terjadi, berarti semakin maksimal penularan ilmu antara keduanya, dalam kaitan ini, Nabi bersabda :

ليس من أخلاق المؤمن الملق إلا فى طلب العلم (رواه ابن عيدى عن معاذ وعن أبي أمامة مرفوعا)

"Berkasih sayang itu bukan akhlak orang mukmin, kecuali dalam rangka mencari ilmu"
Riwayat Ibnu Adi dari Mu'adz Bin jabal dan dari Abu Usamah, sebagai hadits marfu'(Al Fawaid no 857,ihya ulumiddin 1/50).

فإنه ينبغي أن يتملق لأستاذه وشركائه ليسفيد منهم.

KARENA ITU murid di anjurkan berkasih-mesra dengan guru dan teman-teman sebangku pelajarannya agar dengan mudah mendapat pengetahuan dari mereka.
Baca Juga: Kajian Ta'limul Muta'alim Tentang Memuliakan Kitab
Bersambung.....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin.
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

Semangat Belajar emnjadi Anak Sholeh Sholihah

Selasa Paing 2 Januari 2018M.
Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen
 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes