KAJIAN KITAB

AZWAJA

ASBABUN NUZUL

Latest Updates

Showing posts with label Ta'liimul Muta'allim. Show all posts
Showing posts with label Ta'liimul Muta'allim. Show all posts

Kajian Ta'liimul Muta'allim Memanfa'atkan Masa Muda Untuk Belajar

February 07, 2018

Kajian Ta'liimul Muta'allim Memanfa'atkan Masa Muda Dalam Belajar
Kajian Ta'liimul Muta'allim Memanfa'atkan Masa Muda Dalam Belajar
Benangmerahdasi  -Kajian Ta'liimul Muta'allim.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،

Kitab:Ta'liimul Muta'allim.
No    : 024
Hari  : Selasa
Oleh : Umy Nana Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم،

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم،
                                             ______ Kontinuitas Belajar ______

ولا بد لطالب العلم من المواظبة على الدرس والتكرار في أول الليل وآخره، فإن مابين العشائين ووقت السحر وقت مبارك.

Tidak bisa tidak, pelajar hendaklah secara kontinu belajar dan mengulangi pelajaran yang telah lewat di awal dan di akhir waktu malam, karena saat antara maghrib dengan 'isya' dan waktu sahur (menjelang subuh) adalah saat-saat yang di berkahi Alloh.

قيل فى هذا المعنى :
يا طالب العلم باشر الورع ÷وجانب النوم واترك الشبعا
داوم على الدرس لا تفارقه ÷فالعلم بالدرس قام وارتفعا

Ada di gubah sair yang semakna, yaitu :
(Ibnu Abdil Bar ada meriwayatkan sair ini dan mensanadkannya kepada Abdullah ibnul mubarak (jami'u bayanil ilmi 1/192))
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim tentang ketekunan, kontinuitas,dan minat
Wahai pelajar, laksanakanlah wira'i,
Hindari tidur dan waspadai perut kenyang.
Langgengkan belajar, jangan mengambil jarak,
dengan belajar, ilmumu tegak dan menanjak.

فيغتنم ايام الحداثة وعنفوان الشباب، كما قيل :

Hendaknya pula memanfaatkan kesempatan belajar pada masa muda dan awal remajanya, sebagaimana dikatakan sair sbb:

بقدر الكد تعطى ماتروم ÷فمن رام المنى ليلا يقوم
وأيام الحداثة فاغتنمها ÷ألا إن الحداثة لا تدوم

Sebesar kesulitan, itulah kesuksesan obsesi,
Siapa menggapai cita-cita, bangunlah dimalam hari.
Manfaatkan kesempatan masa mudamu,
sadarlah, masa muda itu segera berlalu.

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Ketekunan, Kontinuitas dan Minat

February 01, 2018
Kajian Ta'liimul Muta'allim Ketekunan, Kontinuitas dan Minat
Kajian Ta'liimul Muta'allim Ketekunan, Kontinuitas dan Minat

Benangmerahdasi  - Kajian Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum 
Kajian Ta'liimul Muta'allim
No  : 023
Oleh: Umy Nana Syarif
BismillaahirRohmaanirRohim

                                                                Fasal 5 
                                           Ketekunan, Kontinuitas Dan Minat

Kesungguhan Hati

Kemudian, penuntut ilmu juga harus bersungguh hati dan terus menerus demikian, Seperti itulah petunjuk Alloh dalam Firman-Nya : "Dan mereka yang berjuang untuk (Mencari keridloan) Kami niscaya akan kami tunjukkan mereka kepada jalan Kami..."

Sair di dendangkan :
Diraih keagungan dengan Kesungguhan 
Bukan semata dengan kebesaran. 
Bisakah keagungan didapat 
Dengan kebesaran, tanpa dengan semangat? 
Banyak hamba menyandang pangkat merdeka 
Banyak orang merdeka berpangkat hamba sahaya.

(Dua bait sair ini, menurut naskah kitab adalah terletak diakhir Fasal 4,dan kita sekarang berada pada Fasal 5, penerjemah memilih mencantumkan disini, selain berdasarkan manuskrip yang lain juga dirasakan lebih relevan dengan judul Fasal yang ada, semoga tidak mengurangi penghargaan kita kepada Syaikh Az Zarnuji, pengarang Ta'liimul Muta'allim.

Ada kata mutiara : "Siapa bersungguh hati mencari sesuatu, pastilah ketemu ,dan siapa mengetuk pintu bertubi-tubi, pastilah memasuki",

Dikatakan lagi : "Sejauh mana kepayahanmu, sekian pula tercapai harapanmu",

Dan dikatakan : "Dalam urusan belajar ilmu dan fiqih diperlukan Kesungguhan tiga pihak, yaitu pihak pelajar sendiri ;guru, dan bapak jika masih hidup" 
(Disebutkan bapak disini, karena lazimnya dialah yang selalu menanggung biaya belajarnya, bila kewaliannya ditangan orang lain, misalnya ibu atau paman atau bahkan ayah angkat, maka mereka juga harus bersungguh hati, pada dasarnya Kesungguhan wali, siapapun orangnya, adalah menjadi salah satu faktor esensial dalam mencapai kesuksesan belajar anak perwaliannya.

Sair gubahan Asy Syafi'i 
Di dendangkan oleh Syaikh imam yg mulia Sadiduddin Asy Syairozy, ra, kepadaku :

Dengan Kesungguhan, perkara jauh menjadi dekat, 
Pintu terkunci menjadi terbuka. 
Titah Alloh yang paling berhak bilang sengsara, 
Orang bercita tinggi namun hidupnya miskin papa. 
Salah satu bukti qadla dan hukum Alloh, 
Orang pandai hidupnya susah dan si bodoh hidupnya mewah. 

(Dalam kenyataannya, tidak sedikit orang alim yang hidupnya pas-pasan sementara orang tidak alim berlimpah hartanya. Bahkan tidak sedikit sarjana ekonomi yang hidupnya tidak pernah mapan. Sementara orang yang tidak tamat sekolahnya menjadi juragan. Itulah keputusan hukum Alloh, 
kata sair ini, Realitas tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pada hakikatnya ilmu tidak ada kaitannya dengan rizqi seseorang,. 

Ilmu adalah edded value :nilai lebih, bagi seseorang. Ilmu dan amal adalah kemuliaan disisi Alloh, sedangkan rizqi itu Semata-mata anugerah Alloh SWT. Kebenaran Theologi ini dibuktikan dengan kasus binatang, dimana tidak ada satupun binatang yang berilmu, tetapi juga tidak satupun binatang yang kekurangan rizqi. 

Nabi Muhammad saw bersabda :
(Kalo saja kalian sungguh2 bertawakkal kepada Alloh, maka pasti diberi rizqi sebagaimana burung mendapat rizqi, kabur pagi hari dengan perut kosong dan pulang kembali dengan perut penuh berisi), 
Baca Juga: kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi tempat duduk dan mengindari sifat tercela
Oleh karena itu, meskipun untuk bekerja yang produktif diperlukan ilmu tertentu, namun sangatlah naif jika orang menuntut ilmu diniatkan sekedar untuk mencari kerja, sebagaimana di nyatakan di awal2 kitab ini. 

Paradigma keliru tersebut, yaitu yang memastikan adanya hubungan antara ilmu dengan rizqi, terbukti telah menurunkan minat dalam mempelajari ilmu agama meskipun pengajian digelar dibanyak tempat dan tanpa biaya).

Orang diberi akal tapi tidak diberi harta, 
Dua anugerah yang berbeda, satu disini satu disana.

Sair gubahan orang lain di nyanyikan kepadaku :
Kau berharap menjadi FAQIH analis, 
Padahal tidak sanggup bekerja keras, 
Memang penyakit gila banyak macamnya. 
Tidak bakal memboyong harta, 
Tanpa sanggup memikul derita, 
Ilmu-pun begitu pula.

Berkata Abu Thayib Al mutanabbi :
(sair ini diucapkan dalam rangkaian sebuah qashidah, dimesir, pada saat sakit menjelang kewafatannya. (lihat diwan Al mutabbi 385-480).

Tidak kulihat aib orang sebagai cela , 
Bagaikan orang punya kuasa 
Tapi tidak memenuhi apa mestinya.

Penuntut ilmu juga harus sanggup tidak tidur bermalam-malam, seperti penyair berkata :
Seukur kesulitannya, akan dicapai kemuliaan ;
Siapa ingin mulia, hendaklah berjaga semalaman. 
Kau ingin mulia, tapi tidur dimalam hari, 
Orang mencari mutiara, lautpun diselami. 
Keluhuran derajat itu dengan himmah yang tinggi, 
Keluhuran seseorang dengan berjaga di malam hari. 
Oh Tuban, aku singkirkan tidur dimalam hari, 
Demi Ridhomu, Ya Maulal Mawali. 
Siapa menghendaki mulia tanpa mau kesulitan, 
Mengulur umur untuk mencapai kemustahilan. 
Tolonglah kami untuk mendapat ilmu, 
Dan bimbinglah kami pada kemuliaan di sisi-Mu.

Ada dikatakan :
Jadikanlah malam hari sebagai kendaraanmu, 
(Maksudnya menjadikan malam hari sebagai kendaraan adalah menggunakan kesempatan dimalam hari untuk shalat dan berdoa agar dimudahkan dalam menggapai apa yang di cita-citakan (Al Maidani, Majma'ul Amtsal 1/135).secara psychologis, do'a yang dipanjatkan dimalam hari akan menciptakan optimisme pada saat berikhtiar di siang harinya.). Untuk mencapai cita-citamu.

Respon pengarang kitab "Saya menggubah pantun semakna" 
Yaitu :
Siapa mau seluruh obsesinya tercapai, 
Jadikanlah malam hari kendaraan untuk mencapai. 
Kurangilah makan, agar sanggup berjaga, 
Bila sahabat idamkan, capaian sempurna.

Kata mutiara disebutkan : "Barangsiapa tidak tidur di malam hari, maka bahagia disiang hari".
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin. 

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela

January 24, 2018


Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela

Benangmerahdasi
 
-Kajian Ta'liimul Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
No : 022.
Oleh :Umy_Nana_Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم،

Posisi Tempat Duduk

وينبغي لطالب العلم أن يجلس قريبا من الأستاذ عند السبق بغير ضرورة؛

Dianjurkan kepada penuntut ilmu agar di waktu belajar duduk terlalu dekat dengan Guru, kecuali keadaan terpaksa ;

بل ينبغي أن يكون بينه وبين الأستاذ قدر القوس فإنه أقرب إلى التعظيم.

Tetapi Hendaklah mengambil jarak antara keduanya sejauh busur panah, karena posisi demikian itu lebih menghormati.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan
Menghindari Akhlak Tercela

وينبغي لطالب العلم أن يحترز عن الأخلاق الذميمة، فإنها كلاب معنوية، وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ "لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب أو صورة"؛ وإنما يتعلم الإنسان بواسطة الملك.

Dianjurkan kepada pencari ilmu hendaklah menghindari akhlak yang tercela, karena hal itu ibarat anjing ; padahal Nabi Saw bersabda "Malaikat tidak akan memasuki rumah yang disitu terdapat patung atau anjing" (Hadits Riwayat imam Bukhari dan muslim). Sedang manusia belajar dengan perantaraan malaikat.

والأخلاق الذميمة تعرف في كتاب الأخلاق، وكتابنا هذا لا يحتمل بيانها.

Mengenai akhlak tercela itu sendiri dapat dipelajari dari kitab akhlaq
(Imam Ghazali dalam salah satu kitab karangannya, Al Arba'in fi Ushuliddin, (empat puluh pokok pokok agama) cet kurdistan Al Ilmiyah, Mesir, 1328H,pada bagian ketiga tentang mensucikan hati dari akhlak yang tercela, halaman 116-217 menyebutkan 10 butir pokok (Al Ashlu) yaitu Syarahut tha'am (kebanyakan makan), syarahul kalam (kebanyakan bicara), ghadlab (marah-marah), hasad(dengki), bukhl wa hubbul mal (kikir dan mabuk harta), hubbul jah (gila hormat, gila pangkat), hubbud dunya (gila dunia), kibir (sombong, congkak, arrogan), ujub (berbangga diri, angkuh), dan riya' (suka pamer), kitab ini berisi seluruhnya empat bagian, masing-masing memuat 10 butir pokok sehingga jumlah semua 40 butir, sesuai dengan nama /judulnya, para ulama penulis kitab-kitab akhlak yang lain, tentu membuat sistimatika lain dengan pointers yang beragam pula.)
Sedang kitab Ta'liimul Muta'allim ini tidak memuat pelajaran tersebut.

[وليحترز] خصوصا عن التكبر، ومع التكبر لا يحصل العلم.

Khususnya, yang harus di antisipasi adalah sikap sombong, karena dengan sombong itu maka tidak bakal diperoleh ilmu.

قيل :
العلم حرب للمتعالي ÷كالسيل حرب للمكان العالى

Ada sair dikatakan :

Ilmu itu musuh bagi orang sombong.
Laksana banjir, juga musuh dataran tinggi.

Shodar (bagian depan) sair ini mungkin ada yg terlewat, karena taf'ilah nya tidak pas, imam Ghazali menukil yang lebih pas, yaitu menjadi berbunyi :

العلم حرب للفتى المتعالى+....

(Ilmu itu musuh bagi pemuda yang sombong) ihya Ulumiddin 1/50.

صدق الله العظيم.
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

Bersambung..

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab ta'liim muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan

January 20, 2018
Kajian Kitab ta'liim muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan
Kajian Kitab ta'liim muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan
Benangmerahdasi  -Kajian Kitab ta'liim muta'allim

Beberapa Sebab Kuat Hafalan

ﻭﺃﻗﻮﻯ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﺤﻔﻆ : ﺍﻟﺠﺪ ﻭﺍﻟﻤﻮﺍﻇﺒﺔ، ﻭﺗﻘﻠﻴﻞ ﺍﻟﻐﺬﺍﺀ، ﻭﺻﻼﺓ ﺍﻟﻠﻴﻞ، ﻭﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻣﻦ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﺤﻔﻆ .
ﻗﻴﻞ : ﻟﻴﺲ ﺷﻴﺊ ﺃﺯﻳﺪ ﻟﻠﺤﻔﻆ ﻣﻦ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﻧﻈﺮﺍ، ﻭﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻧﻈﺮﺍ ﺃﻓﻀﻞ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ : ﺃﻋﻈﻢ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺃﻣﺘﻰ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻧﻈﺮﺍ

Yang paling kuat menyebabkan mudah hafal adalah kesungguhan, kontinuitas, mengurangi makan dan shalat di malam hari. Membaca Al-Qur’an termasuk penyebab hafalan seseorang, ada dikatakan : “Tiada sesuatu yang lebih bisa menguatkan hafalan seseorang, kecuali membaca Al-Qur’an dengan menyimak. “Membaca Al-Qur’an yang dilakukan dengan menyimak itu lebih utama, sebagaimana sabda Nabi saw : “Amalan umatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”

ﻭﺭﺃﻯ ﺷﺪﺍﺩ ﺑﻦ ﺣﻜﻴﻢ ﺑﻌﺾ ﺇﺧﻮﺍﻧﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ، ﻓﻘﺎﻝ ﻷﺧﻴﻪ : ﺃﻯ ﺷﻴﺊ ﻭﺟﺪﺗﻪ ﺃﻧﻔﻊ؟ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻧﻈﺮﺍ .

Syaddad bin Hakim pernah bermimpi ketemu temannya yang mati, lalu bertanya: “Perbuatan apakah yang engkau rasakan lebih bermanfaat? Jawabnya : “membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”

ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻋﻨﺪ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻛﺒﺮ، ﻻ ﺣﻮﻝ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﻠﻰ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺍﻟﻌﻠﻴﻢ، ﻋﺪﺩ ﻛﻞ ﺣﺮﻑ ﻛﺘﺐ ﻭﻳﻜﺘﺐ ﺃﺑﺪ ﺍﻵﺑﺪﻳﻦ ﻭﺩﻫﺮ ﺍﻟﺪﺍﻫﺮﻳﻦ . ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺑﻌﺪ ﻛﻞ ﻣﻜﺘﻮﺑﺔ : ﺁﻣﻨﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﺍﻷﺣﺪ ﺍﻟﺤﻖ، ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ، ﻭﻛﻔﺮﺕ ﺑﻤﺎ ﺳﻮﺍﻩ

Termasuk penguat hafalan lagi, yaitu waktu mengambil buku berdo’a: Bimillahi wasubhanallohi walhamdulillahi wala illaha illallohu wallohu akbar wala haula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’zhimil a’jijil a’limi a’dada kulli harfin kutiba wayuktabu abadal abidina wadahroddahirina.
Artinya : (Dengan menyebut Asnma Allah, Maha suci Allah, segal puji milik Allah dan tiad tuhan selain Allah yang Maha Agung, tiada daya dan kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Maha Mulya Agung Luhur Lagi Mah Mengetahui, sebanyak huruf yang tertulis dan akan di tulis, berabad-abad dan sepanjang masa).
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang pemilihan bidang setudi
Dan setiap selesai menulis berdo’a : Amantu billahil wahidi wahdahu lasyarika lahu wakapartu bima siwahu.

Artinya: (Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa, berkesendirian tiada teman dalam ketuhannaNya, dan saya hindari dari bertuhan kepad selainNya.)

ﻭﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻓﺈﻥ ﺫﻛﺮﻩ ﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠﻌﺎﻟﻤﻴﻦ . ‏[ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻰ ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ :]
ﺷﻜﻮﺕ ﺇﻟﻰ ﻭﻛﻴﻊ ﺳﻮﺀ ﺣﻔﻈﻰ ‏[ ﻓﺄﺭﺷﺪﻧﻰ ‏] ﺇﻟﻰ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻰ
ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺤﻔﻆ ﻓﻀﻞ ﻣــــــــﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻓﻀﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻌﻄﻰ ﻟﻌﺎﺻـــــﻰ

Dan dengan banyak membaca shalawat Nabi saw. Karena shalawatlah yang menjadi dzikir seluruh alam. Syi’ir disebutkan :
Aku laporkan kepada ki Waki’; hafalanku lemah
Ia menunjuki, agar kutinggal laku maksiat
Hafalan itu, sebagai anugrah dari sisi Tuhan
Orang yang maksiat tak diberi anugrah dari Tuhan

ﻭﺍﻟﺴﻮﺍﻙ ﻭﺷﺮﺏ ﺍﻟﻌﺴﻞ ﻭﺃﻛﻞ ﺍﻟﻜﻨﺪﺭ ﻣﻊ ﺍﻟﺴﻜﺮ ﻭﺃﻛﻞ ﺇﺣﺪﻯ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺯﺑﻴﺒﺔ ﺣﻤﺮﺍﺀ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﻳﻖ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﺤﻔﻆ ﻭﻳﺸﻔﻰ ﻣﻦ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﺮﺍﺽ ﻭﺍﻷﺳﻘﺎﻡ، ﻭﻛﻞ ﻣﺎ ﻳﻘﻠﻞ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﻭﺍﻟﺮﻃﻮﺑﺎﺕ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻰ ﺍﻟﺤﻔﻆ، ﻭﻛﻞ ﻣﺎ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻰ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻨﺴﻴﺎﻥ .

Bersiwak, minum madu, makan kandar (kemenyan putih), bercampur gula dan menelan buah zabib merah 21 butir setiap hari, kesemuanya dapat mempermudah hafal lagi dapat mengobati berbagai macam penyakit. Segala sesuatu yang bisa mengurangi pelendiran dahak dan mengurangi pelemakan kulit badan yang diakibatkan terlalu banyak makan, adalah juga bisa memperkuat hafalan. Sesuatu yang memperbanyak lendir dahak, akan membuat orang jadi pelupa.

Penyebab Lupa

ﻭﺃﻣﺎ ﻣﺎ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻨﺴﻴﺎﻥ ﻓﻬﻮ : ﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻰ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻭﺍﻟﻬﻤﻮﻡ ﻭﺍﻷﺣﺰﺍﻥ ﻓﻰ ﺃﻣﻮﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻹﺷﺘﻐﺎﻝ ﻭﺍﻟﻌﻼﺋﻖ، ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮﻧﺎ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻠﻌﺎﻗﻞ ﺃﻥ ﻳﻬﺘﻢ ﻷﻣﺮ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻷﻧﻪ ﻳﻀﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﻔﻊ، ﻭﻫﻤﻮﻡ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻻ ﺗﺨﻠﻮ ﻋﻦ ﺍﻟﻈﻠﻤﺔ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻫﻤﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻻ ﺗﺨﻠﻮ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻳﻈﻬﺮ ﺃﺛﺮﻩ ﻓﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﻓﻬﻢ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻳﻤﻨﻌﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺮﺍﺕ، ﻭﻫﻢ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻳﺤﻤﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ

Penyebab lupa adalah laku maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala shalat. Kegilaan dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa kepada amal kebajikan.

ﻭﺍﻹﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﺎﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﺸﻮﻉ ﻭﺗﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﻨﻔﻰ ﺍﻟﻬﻢ ﻭﺍﻟﺤﺰﻥ، ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻧﺼﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﻤﺮﻏﻴﻨﺎﻧﻰ ﻓﻰ ﻗﺼﻴﺪﺓ ﻟﻪ :
ﺍﺳﺘﻌﻦ ﻧﺼﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻓــــــــﻰ ﻛﻞ ﻋﻠﻢ ﻳﺤﺘـﺰﻥ
ﺫﺍﻙ ﺍﻟﺬﻯ ﻳﻨﻔﻰ ﺍﻟﺤــﺰﻥ ﻭﻣﺎ ﺳﻮﺍﻩ ﺑﺎﻃﻞ ﻻ ﻳﺆﺗﻤﻦ

Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu dan mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati, sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-Marghibani :
Pohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan
Untuk mencapai ilmu yang tersimpan
Hanya itu, yang bisa membuang duka
Selain itu, jangan percaya

ﻭﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻷﺟﻞ ﻧﺠﻢ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻨﺴﻔﻰ ﻗﺎﻝ ﻓﻰ ﺃﻡ ﻭﻟﺪ ﻟﻪ :
ﺳﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻣـــــــــﻥ ﺗﻴﻤﺘﻨﻰ ﺑﻈﺮﻓـﻬﺎ ﻭﻟﻤﻌﺔ ﺧــــــــﺪﻫﺎ ﻭﻟﻤﺤﺔ ﻃﺮﻓﻬﺎ
ﺳﺒﺘﻨﻰ ﻭﺃﺻﺒﺘﻨﻰ ﻓـــــــــــــﺘﺎﺓ ﻣﻠﻴﺤﺔ ﺗﺤﻴﺮﺕ ﺍﻷﻭﻫﺎﻡ ﻓﻰ ﻛـﻨﻪ ﻭﺻﻔﻬﺎ
ﻓﻘﻠﺖ : ﺫﺭﻳﻨﻰ ﻭﺍﻋﺬﺭﻳﻨــــــــﻰ ﻓﺈﻧﻨـﻰ ﺷﻐﻔﺖ ﺑﺘﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ ﻭﻛــﺸﻔﻬﺎ
ﻭﻟﻰ ﻓﻰ ﻃﻼﺏ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﺘﻘﻰ ﻏﻨﻰ ﻋﻦ ﻏﻨﺎﺀ ﺍﻟﻐﺎﻧﻴﺎﺕ ﻭﻋﺮﻓﻬﺎ

Syaikhul Imam Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dalam menyifati jariyah Ummi waladnya, tergubah beberapa bait syi’ir :

Salamku buat si dia, yang membuatku terpesona karena lembut tubuhnya
Halus pipinya dan giuran kerdipan matanya
Si cantik molek, diriku jadi tertahan, hatikupun tertawan
Hati kebingungan, bila bermaksud tuk menggambarkan
Aku berkata : tinggalkan daku, maafkan aku
Karena kusibuk membuka jalan dan menuntut ilmu
Selama aku mencari utama dan taqwa
Tak perlu lagi, rayuan si cantik dan harum baunya

ﻭﺃﻣﺎ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﻧﺴﻴﺎﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ : ﻓﺄﻛﻞ ﺍﻟﻜﺰﺑﺮﺓ ﺍﻟﺮﻃﺒﺔ، ﻭﺍﻟﺘﻔﺎﺡ ﺍﻟﺤﺎﻣﺾ، ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺼﻠﻮﺏ، ﻭﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺨﻂ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺏ ﻋﻠﻰ ﺣﺠﺎﺭﺓ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ، ﻭﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﺑﻴﻦ ﻗﻄﺎﺭ ﺍﻟﺠﻤﺎﻝ، ﻭﺇﻟﻘﺎﺀ ﺍﻟﻘﻤﻞ ﺍﻟﺤﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺭﺽ، ﻭﺍﻟﺤﺠﺎﻣﺔ ﻋﻠﻰ ﻧﻘﺮﺓ ﺍﻟﻘﻔﺎ، ﻛﻠﻬﺎ ﻳﻮﺭﺙ ﺍﻟﻨﺴﻴﺎﻥ

Sebab-sebab yang membuat mudah lupa, yaitu makan ketumbar, buah apel masam, melihat salib, membaca tulisan pada kuburan, berjalan disela-sela unta terakit, membuang ke tanah kutu yang masih hidup, dan berbekam pada tengkuk kepala. Singkirilah itu semua, karena membuat orang jadi pelupa.

By. AL MAJNUNI MUROKAB

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Pemilihan Bidang Studi

January 17, 2018


Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Pemilihan Bidang Studi
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Pemilihan Bidang Studi

Benangmerahdasi
 
- Kajian Taliimul Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Kajian Ta'liimul Muta'allim.
No: 021
Oleh : Umy Nana Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم،

الحمد لله، والشكر لله، ونعمة الله، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم.

                                                  Pemilihan Bidang Studi

وينبغي لطالب العلم أن لا يختار نوع العلم بنفسه، بل يفوض أمره إلى الأستاذ، فإن الاستاذ قد حصل له التجارب في ذلك، فكان أعرب بما ينبغي لكل واحد وما يليق بطبيعته.

Dianjurkan kepada penuntut ilmu agar tidak memilih sendiri bidang studinya, tetapi menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada Guru ; demikianlah, karena guru telah sering melakukan uji coba sehingga lebih tahu tentang apa yang terbagus untuk seseorang dan sesuai dengan bakatnya.

وكان الشيخ الإمام الأجل الاستاذ برهان الحق والدين رحمه الله تعالى يقول: "كان طلبة العلم في الزمان الأول يفوضون أمرهم في التعلم إلى اساتذهم وكانوا يصلون إلى مقصودهم ومرادهم، والآن يختارون بأنفسهم، فلا يحصل مقصودهم من العلم والفقه.

Berkata Syaikul islam imam yg mulia Ustadz Burhanul Haq Wad Din; "Para penuntut ilmu zaman dulu menyerahkan urusan belajar kepada guru dan ternyata sukses dalam mencapai target dan tujuan mereka, tetapi zaman sekarang memilih sendiri bidang studi mereka dan akhirnya gagal mendapatkan ilmu dan fiqih".

وكان يحكى أن محمد بن إسماعيل البخاري رحمه الله تعالى كان بدأ بكتابة الصلاة على محمد بن الحسن رحمه الله، فقال له محمد بن الحسن " إذهب وتعلم علم الحديث"، لما رأى أن ذلك العلم أليق بطبعه، فطلب علم الحديث فصار فيه مقدما على جميع أئمة الحديث.

Hikayat :Pada mulanya Muhammad bin Isma'il Al Bukhari, ra,
(Al Bukhari ulama' besar ahli hadits, pemilik kitab jami'us Shahih yang terkenal dengan nama Shahih Bukhari, sebuah kodifikasi hadits yang dipandang paling sempurna selain itu, Al Bukhari juga ahli fiqih dan mujtahid dalam madzhab Syafi'i, tidak sedikit kitab karangannya, sebagian besar menjadi marji' para ulama sesudahnya.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim tentang sikap khidmat bagi penuntut ilmu
Beliau lahir di Bochara thn 194H.Hidup yatim dan sangat besar perhatiannya terhadap ilmu, Beliau melakukan pengembaran ilmiah di sekitar tahun 210H, untuk menelusuri hadits dari para rawi, dan berhasil menemui ribuan ahli hadits yang kemudian terangkai dalam sanad beliau, Al Bukhari wafat tahun 256H/870M.

Belajar mencatat pelajaran shalat kepada Syaikh Muhammad ibnul Hasan, ra, kemudian beliau memerintahkan "silahkan pergi belajar ilmu hadits" setelah ibnul Hasan melihat bidang studi tersebut lebih pas dengan bakatnya ; kemudian Al Bukhari pergi belajar ilmu hadits dan akhirnya menjadi imam hadits yang paling terkemuka.

(Akurasi kisah ini perlu dicek kembali, karena ibnul Hasan wafat tahun 189H sedang Al Bukhari baru lahir di Bochara lebih kurang 5 tahun kemudian, yaitu tahun 194H.dan masuk baghdad (Tempat ibnul Hasan berada) setelah tahun 210H,sekitar 21 tahun ibnul Hasan sendiri wafat, apakah ini bagian dari karamah beliau berdua? WAllohu A'lam.

Bersambung....
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Sikap Khidmat Bagi Penuntut Ilmu

January 09, 2018

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Sikap Khidmat
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Sikap Khidmat

Benangmerahdasi -Kajian Ta'liimul Muta'allim.

Kitab: Ta'liimul Muta'allim
No : 020
Oleh :Umy Nana Syarif

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

بسم الله الرحمن الرحيم،

الحمد لله، والشكر لله، ونعمة الله، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم،

                                                              Sikap Khidmat 

وينبغي لطالب العلم أن يستمع العلم والحكمة بالتعظيم والحرمة، وإن سمع مسألة واحدة أو حكمة واحدة ألف مرة.

Dianjurkan kepada penuntut ilmu agar memperhatikan seluruh ilmu dan hikmah dengan penuh ta'dhim serta hormat, meskipun telah seribu kali ia mendengar keterangan dan hikmah yang itu itu juga.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'alim tetang menghormati Teman
وقيل : من لم يكن تعظيمه بعد ألف مرة كتعظيمه في أول مرة فليس بأهل العلم.

Ada dikatakan : "Barangsiapa ia ta'dhimnya setelah seribu kali berulang tidak seperti ta'dhimnya yang pertama kali, maka ia bukan ahli ilmu",

Bersambung...

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin.

Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allaim Tentang Menghormati Teman

January 03, 2018

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allaim Tentang Menghormati Teman
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allaim Tentang Menghormati Teman

Benangmerahdasi -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
Nomer : 019
Setiap hari : Selasa
Oleh    : Umy Nana_Syarif

BismillaahirRohmaanirRohim

                                                    Menghormati Teman

ومن تعظيم العلم تعظيم الشركاء ومن يتعلم منه؛

Salah satu cara memuliakan ilmu, adalah menghormati teman belajar dan Guru yang mengajar.

والتملق مذموم إلا فى طلب العلم.

Berkasih sayang itu perbuatan tercela kecuali dalam rangka mencari ilmu ;
( proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses transformasi rohani dari guru kepada murid, karena itu kelancaran dan efektifitasnya sangat ditentukan oleh kualitas hubungan ruhaniah antara keduanya semakin akrab hubungan ruhani yang terjadi, berarti semakin maksimal penularan ilmu antara keduanya, dalam kaitan ini, Nabi bersabda :

ليس من أخلاق المؤمن الملق إلا فى طلب العلم (رواه ابن عيدى عن معاذ وعن أبي أمامة مرفوعا)

"Berkasih sayang itu bukan akhlak orang mukmin, kecuali dalam rangka mencari ilmu"
Riwayat Ibnu Adi dari Mu'adz Bin jabal dan dari Abu Usamah, sebagai hadits marfu'(Al Fawaid no 857,ihya ulumiddin 1/50).

فإنه ينبغي أن يتملق لأستاذه وشركائه ليسفيد منهم.

KARENA ITU murid di anjurkan berkasih-mesra dengan guru dan teman-teman sebangku pelajarannya agar dengan mudah mendapat pengetahuan dari mereka.
Baca Juga: Kajian Ta'limul Muta'alim Tentang Memuliakan Kitab
Bersambung.....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin.
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

Semangat Belajar emnjadi Anak Sholeh Sholihah

Selasa Paing 2 Januari 2018M.
Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Memuliakan Kitab

December 26, 2017

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Memuliakan Kitab
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Memuliakan Kitab
Benangmerahdasi -Kajian Ta'liimul Muta'allim.

Nomo : 018.
Oleh  :Umy_Nana_Syarif

Assalaamu'Alaikum

BismillaahirRohmaanirRohim.

 Memuliakan Kitab 

Salah satu ujud penghormatan terhadap ilmu adalah memuliakan kitab; karena itu dianjurkan bagi penuntut ilmu agar tidak mengambil kitab kecuali dalam keadaan suci.

Hikayat, Bahwa Syaikh Syamsul Aimmah Al Huwa ni, ra. Pernah berkata :"Sesungguhnya saya berhasil mendapat ilmu ini adalah dengan penghormatan, karena saya tidak pernah menyentuh kertas belajar selain dalam keadaan suci ".

Syaikh Syamsul Aimmah As Sarkhasi, ra. (=Beliau adalah imam Muhammad bin Ahmad As Sarkhasyi, seorang ulama argumentator, ahli kalam, ahli fiqih, ahli ushul sekaligus seorang genius tidak sedikit buku karangannya, wafat tahun 483H/1090M.sarkhas adalah nama kota diwilayah khurasan dan dari sini banyak di lahirkan para ulama {Al Mu'jamul V/65}).

Pernah sakit perut pada suatu malam dimana ia tengah serius belajar, maka iapun wudlu berulang-ulang hingga 17kali,karena dia tidak pernah belajar kecuali dalam keadaan suci ;-

Demikianlah, karena ilmu adalah nur dan wudlu juga nur, maka nur ilmu menjadi cemakin cemerlang.

Diantara penghormatan wajib kepada kitab adalah jangan menjulurkan kaki ke arah kitab, hendaklah meletakkan kitab tafsir diatas kitab yang lain dengan niat memuliakan, dan tidak meletakkan barang apapun diatas kitab.

Adalah Guru kami, Syaikh Burhanuddin, ra. Menyitir Hikayat dari seorang Syaikh, bahwa pernah ada seorang faqih meletakkan botol tinta diatas kitab kemudian Syaikh itu mengingatkan dalam bahasa persia "Tidak berbuah ilmumu ! ".

Guru kami yang lain, Qadli imam besar Fakhruddin yang populer dengan nama Qadli Khan, ra. Memberi komentar "jika berbuat demikian itu tidak dimaksudkan meremehkan kitab maka tidak mengapa, meskipun lebih baik menghindarinya".

Termasuk arti memuliakan kitab yaitu menulisnya sebagus mungkin, jangan corat - coret dia jangan pula membuat catatan - catatan yang mengaburkan tulisan kitab, kecuali keadaan terpaksa.

Imam Abu Hanifah, ra. Pernah melihat seorang penulis yang tulisannya kacau, kemudian ujar beliau "jangan bikin kacau tulisanmu, jika kau masih hidup akan menyesal dan jika mati akan di maki", maksudnya kau tua matamu rabun maka akan menyesal sendiri.

Diceritakan dari Syaikhul islam Muhammad Majduddin As Sharhaki, ra. Berkata :"kami menyesali tulisan kami yang kacau catatan kami yang tidak lengkap dan pengetahuan kami tidak komprehensif ".

Dianjurkan, hendaklah format kitab itu persegi empat, sebagaimana format kitab Abu Hanifah, ra. Karena format demikian lebih memudahkan untuk mengambil, meletakkan dan mengkajikan.
Baca Juga: Kajian Ta'liimu Muta'allim Tentang Menghormati Guru
(Melihat latar belakang keperluan tersebut, maka anjuran format segi empat ini dapat diartikan juga anjuran agar merapikan sisi tepi potongan kitab, dengan demikian, format paper - Sizenya tidak harus kuarto, tapi boleh jadi folio, letter, A4,A5,B5 dsb).

Sebaiknya pula tidak ada warna merah dalam kitab, karena merah itu warna filosof dan bukan warna (simbol) ulama' salaf ; bahkan ada sebagian dari Guru kami yang tidak berkenan naik kendaraan berwarna merah. \

(Warna adalah ekspresi dari citra dan rasa, mungkin pada saat itu, filosof selalu memilih warna merah untuk mengekspresikan citra - rasa mereka, tapi tidak demikian halnya para ulama salaf, di indonesia sendiri, kenyataan sampai sekarang warna merah tidak dipakai untuk mengekspresikan citra-rasa keagamaan atau pendidikan, karena itu, sulit kita temukan masjid, musholla, madrasah atau pesantren yang dicat dengan dominasi warna merah.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Penghormatan Terhadap Ilmu dan Ulama'
Dalam Hadits ada disebutkan keutamaan pakaian putih, dan ada juga Hadits menyatakan Nabi mengenakan surban hijau, kubah makam Rosul juga berwarna hijau sampai sekarang, disebut AL Qubbah AL Khadlra' tetapi sepanjang pengetahuan penerjemah, tidak ditemukan ayat ataupun Hadits yang melarang penggunaan warna merah pada buku atau yang lain.

 Mengingat hal demikian, mungkin dianjurkannya menghindari dominasi warna merah pada buku Adalah demi kenyamanan mata untuk membacanya saja, dan bukan larangan syara', boleh kita bayangkan, betapa panas mata kita jika membaca buku tebal yang seluruhnya dicetak dengan tinta merah, WAllohu A'lam )

Bersambung .......

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin.
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.
Semangat Belajar Menjadi Anak Sholeh Sholihah

Selasa Kliwon 26 Desember 2017M.
Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen

DASI Dagelan Santri Indonesia

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes