KAJIAN KITAB

AZWAJA

ASBABUN NUZUL

Latest Updates

Showing posts with label Ta'liimul Muta'allim. Show all posts
Showing posts with label Ta'liimul Muta'allim. Show all posts

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Pentingnya Membuat Catatan dan Memahami Pelajaran

April 04, 2018




Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Pentingnya Membuat Catatan dan Memahami Pelajaran
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Tentang Pentingnya Membuat Catatan dan Memahami Pelajaran 


Benangmerahdasi 
-Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Bagian 003 Tentang membuat catatan dan keharusan memahami pelajaran

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
Santri DASI
No : 033,
Setiap hari : Selasa,
Oleh : Umy Nana Syarif.

بسم الله الرحمن الرحيم💙

                                                                Membuat Catatan

وينبغي أن يعلق السبق بعد الضبط والإعادة كثيرا، فإنه نافع جدا.

Dianjurkan kepada para murid agar membuat ta'liq terhadap pelajarannya setelah hafal dan sering di ulang-ulang ;catatan tersebut kelak sangat berguna,
(Ta'liq pelajaran adalah catatan yang disebut oleh murid sendiri tentang pengertian / persepsi yang diperoleh dari pelajaran tersebut sesuai dengan penjelasan gurunya,

Sekarang mirip dengan notulasi pelajaran. Praktek di pesantren, kebanyakan berujud catatan-catatan kecil yang ditulis pada bagian tepi lembaran-lembaran kitab, biasanya berderet miring, sehingga setiap halaman padat dengan coretan dan membuat kitab tampil lebih angker serta historik.

Kalau saja catatan tersebut dibuat dalam buku tersendiri, kiranya lebih tertib dan tidak mengurangi penghormatan terhadap kitab asli. Walloohu A'lam.)

ولا يكتب المتعلم شيئا لا يفهمه، فإنه يورث كلالة الطبع ويذهب الفطنة ويضيع أوقاته.

Hendaklah pelajaran jangan menulis sesuatu yang dia sendiri tidak faham, karena dapat menumpulkan tabiat, menghilangkan kecerdasan dan membuang-buang waktu.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul muta'allim tentang kuantitas dan kuwalitas pelajaran 
                                                  Memahami Pelajaran 

وينبغي أن يجتهد في الفهم عن الأستاذ أو بالتأمل والتفكر وكثرة التكرار، فإنه إذا قل السبق وكثر التكرار والتأمل يدرك ويفهم.

Dianjurkan kepada murid agar serius dalam memahami pelajaran langsung dari sang guru, atau dengan cara meresapi, memikirkan dan banyak-banyak mengulang pelajaran ; karena jika pelajaran baru itu sedikit dan sering di ulang-ulang sendiri serta diresapi maka akhirnya dapat mengerti dan faham.

قيل : "حفظ حرفين خير من سماع وقرين، وفهم حرفين خير من حفظ سطرين"

Ada dikatakan : " Hafal dua huruf lebih bagus daripada mendengar --Tanpa hafal-- dua paragraf, dan faham dua huruf lebih bagus daripada hafal dua baris".

وإذا تهاون في الفهم ولم يجتهد مرة أو مرتين يعتاد ذلك فلا يفهم الكلام اليسير

Apabila satu atau dua kali saja murid telah mengabaikan dan tidak serius dalam memahami pelajaran, maka sikap itu akan menjadi kebiasaan dan akhirnya tidak mampu memahami pelajaran meskipun pendek.

فينبغي أن لا يتهاون في الفهم بل يجتهد.

Karena itu, sekali lagi, dianjurkan agar pelajaran tidak mengabaikan pemahaman tapi mesti berbuat serius untuknya.

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua,
Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI
Santri

Kajian Kitab Ta'liimu Muta'allim Tentang Kuantitas Pelajaran dan Kuwalitas Pelajaran

March 27, 2018

Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimu Muta'allim no: 032 tentang Kuantitas pelajaran dan kuwalitas pelajaran.

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
No : 032
Setiap hari : Selasa,
Oleh :Umy Nana Syarif.
Santri

BismillaahirRohmaanirRohim

Kuantitas Pelajaran 

Adapun ukuran pelajaran permulaan adalah sebagai berikut:Imam Abu Hanifah, ra, menghikayatkan dari Syaikh Qadli Imam Umar Abu Bakar Az Zaranji, ra,
(periwayatan sumber disini perlu di klasifikasi, karena imam Abu Hanifah (80H-150H)Jauh lebih tua dibanding Az Zaranji (Wafat 584H/1188M)dan mereka tidak pernah hidup dalam kurun, sehingga tidak mungkin imam Abu Hanifah sesuatu dari orang yang hidup pada ratusan tahun setelah beliau wafat.

Boleh jadi kekeliruan ini karena salah cetak semenjak cetakan yang pertama, dan tercopy terus pada cetakan berikutnya sampai sekarang. Tentang substansi isi riwayat ini, mungkin datang dari Syaikh Az Zaranji sendiri, sebagai ulama besar ahli fiqih bermadzhab Hanafi, Walloohu A'lam.)

Katanya : para guru kami berkata "Sebaiknya ukuran pelajaran bagi murid pemula adalah sepanjang yang bisa ia hafal dengan mengulang dua kali ;
Kemudian ditambah sedikit demi sedikit pada setiap hari, sehingga setelah pelajaran menjadi banyak dan panjangpun tetap bisa dihafal dengan mengulang dua kali: demikian lambat laun pelajaran akan bertambah setapak demi setapak ;

Apabila pelajaran pertama terlalu panjang sehingga untuk menghafalnya perlu mengulang sepuluh kali, maka seterusnya sampai akhirpun akan demikian ; karena hal tersebut telah menjadi kebiasaan yang amat susah untuk dibuang "

(Methode ini di asumsikan untuk belajar tempo doeloe, dimana masih amat sulit diperoleh kertas sehingga setiap perjalanan harus dihafalkan diluar kepala. Zaman sekarang telah berkembang jauh berbeda ; tidak hanya berlimpahan kertas dan alat tulis di mana-mana dengan harga terjangkau, tetapi semenjak ditemukan teknologi penulisan secara digital maka semuanya menjadi mudah dan efisien.
Baca Juga: Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Hari permulaan belajar 
Komputer dengan seluruh fasilitas dalam sistemnya benar-benar menjadi makhluk cerdas dihari ini. Apalagi dengan teknologi Internet, setiap orang dengan mudahnya dapat membaca dan meng-copy kitab apapun diseluruh dunia, hanya dalam hitungan detik.

Hari inipun dapat kita peroleh ratusan keping CD program yang berisi judul kitab lengkap dengan mujalladat dan daftar isinya masing-masing sehingga demikian mudah mencari maraji' dari ratusan ratusan kitab untuk satu topik bahasan, SubhaanAllooh..... Zaman sekarang telah mengglobal, dan trend-nya masih akan terus berkembang dengan membawa harapan sekaligus tantangan. Walloohu A'lam.

Ada kata mutiara : "pelajaran baru satu huruf tapi diulang-ulang seribu kali",

Santri dasi
Kualitas pelajaran

Sebaiknya dimulai dengan pelajaran yang mudah difahami ;

Adalah guru kami Syaikh iman Syarafuddin Al Uqaili, ra,
(Al Uqaili adalah Syaikh Umar bin Muhammad bergelar Abu Hafsh Al Anshari, salah seorang ulama' besar ahli Fiqih bermadzhab Hanafi, beliau berasal dari Bochara, banyak mengarang buku, wafat tahun 596H/1200M)

Berkata "Menurut saya, yang betul dalam hal ini adalah apa yang dilakukan para guru kami, yaitu mereka pilihkan kitab-kitab summary (Shigharatul Mabsuthah yang disini diterjemahkan dengan summary, adalah kitab-kitab tipis yang merupakan summary atau ringkasan kitab-kitab yang lebih besar.

Untuk murid baru ;dengan begitu akan lebih mudah difaham dan dihafal, serta tidak menjemukan dan banyak terjadi / teraplikasi ditengah masyarakat".

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI
Santri Indonesia



Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim (Hari Permulaan Belajar)

March 21, 2018




Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim (Hari Permulaan Belajar)
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim (Hari Permulaan Belajar)

Benangmerahdasi  -Kajian Ta'liimul Muta'allim (Permulaan belajar, kapasitas dan tertib belajar)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
No   : 031,
Oleh: Umy Nana Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم

فصل_فى_بداية_السبق_وقدره_وترتيبه

Pasal 6

Permulaan Belajar, Kapasitas dan Tartib Belajar

                                                Hari Permulaan Belajar

كان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رضي الله عنه يوفق بداية السبق على يوم الأربعاء.

Guru kami Syaikhul Islam Burhanuddin, ra. Memastikan Permulaan belajar pada hari Rabu ;

وكان يروى فى ذلك حديثا ويستدل به ويقول : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "ما من شيء بدئ في يوم الأربعاء إلا وقد تم"؛ وهكذا كان يفعل أبو حنيفة رضي الله عنه.

Dalam Hal ini beliau meriwayatkan hadits sebagai dasar dalilnya, dan katanya : Bersabda Rosululloh SAW "Tiada satupun yang dimulai pada hari Rabu kecuali sungguh sempurna" ; Demikian itu pula Imam Abu Hanifah berbuat.

وكان يروى هذا الحديث عن أستاذه الشيخ الإمام الأجل قوام الدين أحمد بن عبد الرشيد رحمه الله.

Syaikh Burhanuddin meriwayatkan hadits tersebut dari gurunya, yaitu syaikh imam yg mulia Qiwamuddin Ahmad bin Abdur Rasyid, ra. (seorang ulama' ahli fiqih dari Bochara, hidup pada abad VI Hijriah.

وسمعت ممن أثق به، أن الشيخ يوسف الهمداني رحمه الله، كان يوفق كل عمل من أعمال الخير على يوم الأربعاء،.

Saya mendengar dari orang kepercayaanku, bahwa Syaikh Abu Yusuf Al Hamadani, ra.
(Berdasar manuskrip yang ada, disebutkan disini Yusuf bin Ayub Al Hamadani, bergelar Abu Ya'qub dan bukan Abu Yusuf seperti dalam naskah kitab. Beliau seorang Ulama' sufi yang banyak kitab karangannya bidang Tashawwuf, tinggal dimarwa tapi banyak kegiatan mau'idhah di Baghdad.

Beliau wafat tahun 535H/1140M.Hamadan adalah adalah nama kota diwilayah perbukitan persia waktu itu, ditaklukkan oleh pasukan mughirah bin Syu'ban tahun 24H.(Al Mu'jamVIII/471-481))
Juga memastikan semua perbuatan bagus dilakukan pada hari Rabu.
Baca Juga: Kajian Ta'liimu Muta'allim cara mengurangi makan dan manfa'atnya
وهذا لأن يوم الأربعاء يوم خلق فيه النور، وهو يوم نحس فى حق الكفار فيكون مباركا للمؤمنين.

Demikianlah, karena pada hari Rabu itu Alloh menciptakan cahaya,
(Kalimat ini potongan hadits yang diriwayatkan imam muslim dan Ahmad)
dan hari itu pula merupakan hari sial bagi orang kafir, maka berarti hari berkah bagi orang mukmin.
(ada beberapa hadits yang menyatakan seperti ini (lihat Al Fawaid Al Majmu'ah karangan imam Asy Syaukani, hal 437-438)

Bersambung....

الحمد لله رب العالمين.

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cara Mengurangi Makan dan Manfaatnya

March 13, 2018

DASI Dagelan Santri Indonesia  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'aliim (cara mengurangi makan, Mudlarat yang timbul akibat terlalu banyak makan

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cara Mengurangi Makan dan Manfaatnya
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cara Mengurangi Makan dan Manfaatnya
Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
Nomer: 030,
Hari    : Selasa,
Oleh   : Umy Nana Syarif

BismillaahirRohmaanirRohim

Cara Mengurangi Makan

Cara mengurangi makan adalah menghayati berbagai manfaat yang timbul dari minimasi makan: Antara lain kesehatan, terhindar dari yang haram dan care terhadap nasib orang lain.

Dalam hal ini, ada Sair dibacakan :
Aib, aib dan cela,
Karena makan, manusia jadi Celaka.

Hadits Nabi Muhammad Saw menyebutkan : "Tiga orang dimurkai Alloh bukan karena berdosa, yaitu :pelahap makan, orang kikir dan orang sombong" (Banyak Hadits yang memuat warning terhadap perbuatan-perbuatan tersebut,. Meskipun redaksinya tidak persis seperti itu, Al Maidani dalam Majma'ul Amtsal ll/460 juga menyebutkan hal yang sama sebagai ucapan dari luqman Al hakim (Tokoh Ahli hikmah yang disebut dalam Al Qur'an).
Baca Juga: Kajian kitab Ta'liimul Muta'allim Penyebab kemalasan
Dan juga menghayati madlarat yang timbul akibat terlalu banyak makan, yaitu timbulnya berbagai penyakit dab bebal ;ada kata mutiara menyatakan "Perut kenyang, kecerdasan hilang"
(Kata mutiara seperti ini juga disebut oleh Al Maidani dalam Majma'ul Amtsal l/106).

Ada hikayat bahwa Galius(Galius adalah tabib sekaligus filusuf dari Yunani, hidup sebelum turunnya islam, yaitu lahir thn 129 dan Wafat th 199M.

Termasuk salah satu madlarat dalam kasus terlalu banyak makan adalah menghabiskan harta.

Makan setelah perut kenyang adalah murni madlarat dan mendatangkan siksa diakhirat: orang yang terlalu banyak makan itu dibenci dan tidak mendapat simpati.

Cara lain untuk minimasi makan adalah menyantap makanan yang berlemak (Mengandung zat pemuak), Mendahulukan yang halus lagi disukai, dan jangan makan bersama dengan orang yang lagi kelaparan ;kecuali jika hal itu dilakukan untuk tujuan yang baik, semisal agar kuat berpuasa, shalat dan tugas-tugas berat lainnya, maka bolehlah demikian,.

Bersambung..

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Shodaqalloohul' Adziim.

Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

Semangat Belajar Menjadi Anak Sholeh Sholihah
Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'aliim (Penyebab Kemalasan)

March 06, 2018





Kajian Ta'liimul Muta'aliim (Penyebab Kemalasan)
Kajian Ta'liimul Muta'aliim (Penyebab Kemalasan)

Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
Nomer : 029
Oleh     : Umy Nana Syarif.

                                         بسم الله الرحمن الرحيم

                                                              Penyebab Kemalasan

وقد يتولد الكسل من كثرة البلغم والرطوبات؛ وطريق تقليله تقليل الطعام.

Sikap malas itu kadang timbul dari akibat terlalu banyak lendir dahak dan cairan-cairan lain dalam tubuh ; sedang meminimalisir cairan tersebut adalah dengan mengurangi makan.

قيل :"إتفق سبعون نبيا على أن كثرة النسيان من كثرة البلغم، وكثرة البلغم من كثرة شرب الماء، وكثرة شرب الماء من كثرة الأكل.

Ada disebutkan : "Tujuhpuluh Nabi bersepakat bahwa keseringan lupa itu akibat kebanyakan dahak, dan kebanyakan dahak disebabkan oleh kebanyakan minum air, dan kebanyakan minum disebabkan terlalu banyak makan".

والخبز اليابس يقطع البلغم، وكذلك أكل الزبيب على الريق، ولا يكثر منه حتى لا يحتاج إلى شرب الماء فيزيد البلغم.

Makan roti kering dapat menghilangkan dahak, demikian pula menelan kismis anggur, namun jangan terlalu banyak agar tidak kepingin minum yang pada akhirnya memproduksi dahak.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim (Kemutlakan Ilmu)
والسواك يقلل البلغم، ويزيد الحفظ والفصاحة، فإنه سنة سنية، تزيد في ثواب الصلاة وقراءة القرآن.

Bersiwak dapat mengurangi dahak, menambah kuat hafalan dan meningkatkan kefasihan ;demikianlah Bersiwak termasuk sunnah Nabi yang dapat menambah pahala sholat dan membaca Al Qur'an.

(Ibnul qoyyim dalam At Thibbun Nabawi (248-249)menyebutkan beberapa manfaat Bersiwak, antara lain seperti tersebut disini)

وكذا القيء يقلل البلغم والرطوبات.

Muntah juga dapat meminimalisir dahak dan cairan-cairan dalam tubuh yang tidak diperlukan adanya.

الحمد لله رب العالمين.

Bersambung....

Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Kemutlakan Ilmu

February 28, 2018
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Kemutlakan Ilmu
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Kemutlakan Ilmu
Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimu Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
Nomer : 028
Hari     : Selasa
Oleh    : Umy Nana Syarif.

                                                           Kemutlakan Ilmu

Di anjurkan, hendaklah Penuntut ilmu memaksimalkan usaha menuju sukses, secara serius dan terus menerus dengan menghayati berbagai keunggulan ilmu ;

Sesungguhnya ilmu itu abadi sedangkan harta itu fana, seperti makna Sair gubahan Amirul mukminin Sayyidinaa Ali bin Abi Tholib karromalloohu Wahjah, sbb:

Aku rela akan bagian Alloh untukku,
Ilmu bagianku, sedang harta buat para musuh.
Dalam waktu singkat, harta akan binasa,
Tapi ilmu tetap abadi, tak bakal sirna.

Ilmu yang bermanfaat akan mengangkat reputasi seseorang, dan tetap harum namanya setelah ia meninggal ;karena itu hidupnya tetap abadi.

Syaikh Imam yang mulia Dhahiruddin mufti para imam, Al Hasan bin Ali yang dikenal dengan sebutan Al Marghirani
Al Marghirani ialah ulama ahli fiqih bermadzhab hanafi, guru Syaikh Burhanuddin pengarang Al Hidayah.
Mendendangkan Sair kepada kami sbb:

Para manusia bodoh itu telah mati sebelum mati,
Para jomblo orang alim itu tetap hidup sesudah mati.

Syaikhul islam Burhanuddin, ra. Mendendangkan kami Sair sbb:
Kematian orang bodoh telah tiba sebelum mati,
Tubuhnya telah terkubur sebelum dikubur.
Orang hidup tanpa ilmu adalah mati,
Saat kebangkitan tidak dapat bangkit kembali.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Cita-cita luhur
Penyair lain berkata :
Sair ini dikatakan juga oleh Abu Muhammad An Nahwi.
Orang berilmu hidup abadi sesudah mati,
Padahal hancur tubuhnya tertimbul duli.
Orang bodoh itu telah mati,
Padahal ia berjalan di atas bumi,
Dikira hidup ternyata mati.

Penyair lain berkata :
Kehidupan hati dengan ilmu, ambillah! ;
Matinya hati adalah kebodohan, hindarilah!

Syaikhul islam Burhanuddin, ra. Menyanyikan Sair kepada kami :
Ilmu sendiri martabat paling mulia,
tapi selain ilmu akan tinggi bila banyak anak buahnya.
Kemuliaan orang berilmu abadi berlipat ganda,
orang bodoh sesudah mati tertimbun tanah.
untuk mencapai puncak kemuliaan ilmu, mustahil bisa
orang yang mendaki bagaikan komandan kavaleri raja =
Maksudnya, kemuliaan ulama itu hanya dapat dicapai dengan ilmu dan amal;dan tidak dapat diraih dengan kehormatan, pangkat jabatan meskipun seorang raja dengan pasukan perangnya.


Dengarkanlah, aku diktekan sedikit untukmu,
hanya ringkasan untuk menutur kemuliaan ilmu.
Dia cahaya cemerlang penerang buta,
Orang bodoh sepanjang masa gelap gulita.
Dia puncak yang tinggi dan melindungi,
setiap orang menjadi aman dari rintangan.
Dia penyelamat insan dikala terjerat tipu,
dai harapan ketika nyawa diambang pintu.
Dia sarana, untuk menolong orang durhaka,
yang bertindak buruk, lagi menuju kerak neraka.


Siapa saja tujuannya ilmu, berarti menuju Segala-gala,
Siapa dia mendapat ilmu, berarti mendapat Segala-gala.
Wahai insan berakal, ilmu itu pangkat yang mulia,
jika telah kau dapat, pangkat lain lepas tidak mengapa.
Bila kau ditinggalkan dunia dan segala nikmatnya,
Lupakanlah;sungguh ilmu anugerah paling berharga.

Sair gubahan sebagian ulama di dendangkan kepadaku :
Jika orang alim menjadi mulia karena ilmunya,
maka ilmu fiqih lebih bisa membawa kesana.
Banyak parfum semerbak, tapi tidak seperti misik,
Banyak burung terbang, tp tidak seperti rajawali.

Sair gubahan para ulama lain lagi dibawakan kepadaku :
Fiqih itu ilmu termahal, yang engkaulah penghimpunnya,
siapa mempelajari ilmu maka tiada habis kebanggaannya.
Curahkan minatmu untuk mempelajari apa yang belum tahu,
awal dan akhir bahagia, itulah ilmu.

Lezat nya ilmu, fiqih dan lezatnya kefahaman adalah cukup menjadi motifasi bagi orang berakal untuk meraih sukses keilmuannya.

Bersambung......
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur

February 21, 2018



Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur


Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
No: 027.
Setiap hari : Selasa
Oleh #Umy_Nana_Syarif.

BismillaahirRohmaanirRohim

                                                                   Cita-Cita Luhur

Penuntut ilmu harus bercita-cita tinggi dalam berilmu, karena manusia akan terbang dengan cita-citanya sebagaimana burung terbang dengan sayapnya.

Berkata Abu Thayib, ra:
(Sair ini bagian dari Qashidah yang digubah Abu Thayib Al Mutanabbi untuk memotifasi Saifud Daulah Al Hamadani(Diwan Al Mutanabbi, hal 385)

Cita-Cita akan terwujud seukur greget obsesinya,
Kemuliaan akan terwujud seukur greget di cita mulianya.
Barang kecil tampaknya besar, dimata orang yang kecil citanya,
barang besar tampaknya kecil, dimata orang yang kecil citanya.

Pangkal sukses adalah kesungguhan dan cita-cita yang tinggi ;barang siapa bercita-cita menghafal seluruh kitab Muhammad ibnul Hasan, dan disertai kesungguhan yang tidak kenal berhenti, maka secara lahir diapun akan berhasil menghafal sebahagian besar atau setengahnya.

Dan sebaliknya, jika bercita-cita tinggi tetapi tiada kesungguhan atau berkesungguhan tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka ilmu yang diperoleh hanya sedikit.

Syaikh imam yang mulia Ustadz Radliyuddin An Naisaburi, dalam kitab makarimul Akhlak menuturkan, bahwa iskandar Dzulkarnain ketika hendak pergi ekspansi ke dunia Timur dan barat lebih dahulu bermusyawaroh dengan para hukama', dan katanya "bagaimana saya harus pergi demi memperoleh kekuasaan dan kerajaan ini, padahal dunia itu kecil lagi fana dan kerajaan dunia juga hina, berarti bukan cita-cita luhur?"

Para hukama' menjawab :" pergilah tuan agar engkau dapatkan kerajaan dunia dan akhirat! "; Dzulkarnain menyaut" Nah,, bagus itu! ".
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang menyantuni diri sendiri
Nabi Muhammad Saw bersabda :" sungguh Alloh menyukai berbagai perkara yang luhur dan membenci hal-hal yang hina "

Penyair berkata :
Jangan tergesa dalam melakukan sesuatu,
Tapi lakukanlah terus menerus ;
Tiada yang dapat meluruskan tongkatmu,
Kecuali meluruskannya terus menerus.

Ada disebutkan, bahwa imam abu Hanifah berkat kepada Abu Yusuf :" Kamu orang bodoh, tapi kebodohanmu diusir oleh kontinuitas belajarmu ;maka hindarilah bermalas-malas, karena kemalasan itu jahat dan malapetaka besar".

Berkata Syaikh imam Abu Nashr As Shaffar Al Anshori :Diriku oh diriku,
Jangan kau bermalas-malas
Untuk berbakti, berbuat adil dan mengabdi perlahan-lahan.
Setiap orang berbuat baik, tentu akan dikepingini,
Setiap orang malas, tertimpa bencana dan caci maki.

Berkata pengarang kitab :Semakna dengan sair gubahanku sbb: oh diriku,
Hindarkan malas dan menunda-nunda,
Kalau tidak, tetaplah kau dilembah hina.
Tidak aku lihat pemalas mendapat bagian,
Kecuali sesal dan gagalnya harapan.

Ada dikatakan :
Bertumpuk malu, lemah dan penyesalan,
Dialami manusia karena bermalasan.
 Jangan segan-segan membahas apa yang belum jelas,
 apa yang kau tahu dan yang masih ragu karena malas.

Adalah sebuah kata mutiara :"Sikap malas itu timbul dari mininnya penghayatan terhadap keistimewaan dan keunggulan ilmu "

Bersambung.....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri

February 13, 2018



Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri

Benangmerahdasi
-Kajian Kitab Ta'liimum Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
No : 026.
Oleh Umy_Nana_Syarif.

بسم الله الرحمن الرحيم،
الحمد لله، والشكر لله، ونعمة الله، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم،

                                                  Menyantuni Diri Sendiri

ولا يجهد نفسه جهدا، ولا يضعف النفس حتى ينقطع عن العمل، بل يستعمل الرفق في ذلك؛ -

Meski demikian, hendaklah tidak menforsir diri, tidak membuat dirinya lunglai sampai tidak kuat berbuat sesuatu, tapi hendaklah tetap Menyantuni (Menyayangi) diri sendiri :

والرفق أصل عظيم في جميع الأشياء، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :ألا إن هذا الدين متين فأوغلوا فيه برفق، ولا يبغض على نفسك عبادة الله تعالى، فإن المنبت لا أرضا قطع ولا ظهرا أبقى "،

Sikap santun adalah pangkal segala hal, sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda : "Sadarlah, bahwa islam ini agama yang kokoh, maka perlalukanlah dirimu dengan santun dan jangan kamu perbuat ibadah kepada Alloh SWT untuk menyengsarakan dirimu; karena orang yang munbit (loyo dia di tinggal kendaraan)

kata munbitt adalah bentuk isim fa'il dari inbatta, makna harfiahnya adalah orang yang patah tulang punggungnya. Kemudian diberi makna orang yang kehabisan tenaga dirinya dan kendaraannya, atau orang yang loyo dan tiada kendaraan baginya. (syarah Ta'liimul Muta'allim hal 23)
Itu tidak sanggup lagi menerjang bumi dan tiada pula kendaraannya "
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang memanfa'atkan masa muda untuk belajar

(paruh awal hadits ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dari Anas Bin Malik, ra. (Sunan Ahmad lll/199),Sedang selebihnya diriwayatkan oleh Al Bazzar dalam Musnad-nya juga oleh Al Baihaqi dalam Sunan nya. Setatus sanadnya menurut imam Bukhori adalah Mursal (berporos pada Nabi), karena itu di nilai shahih, para Ulama menggunakan hadits ini sebagai dalil di larangnya takalluf (Menforsir diri sampai sengsara) dalam ibadah, (Al Manawi, Faidlul Qodir, ll/544)).

وقال صلى الله عليه وسلم : "نفسك مطيتك فارفق بها".

Nabi Muhammad Saw bersabda : "Dirimu Adalah kendaraanmu, maka perlalukanlah dengan santun"
(Ada hadits lain yang substansi maknanya sama, diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dengan sanad jasroh dari Abu Dzar dari Nabi SAW bersabda :

إن نفسي مطيتى وان لم أرفق بها لم تبلغنى

(Diriku adalah kendaraanku, jika aku tidak santun dalam memperlakukannya maka dia tidak mengantar aku sampai tujuan) (Az Zuhud, oleh ibnul Mubarok l/470;Az Zuhd, oleh Abi Ashim As Syaibani, l/293)).

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia
 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes