Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela



Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Posisi Tempat Duduk dan Menghindari Ahlak Tercela

Benangmerahdasi
 
-Kajian Ta'liimul Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
No : 022.
Oleh :Umy_Nana_Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم،

Posisi Tempat Duduk

وينبغي لطالب العلم أن يجلس قريبا من الأستاذ عند السبق بغير ضرورة؛

Dianjurkan kepada penuntut ilmu agar di waktu belajar duduk terlalu dekat dengan Guru, kecuali keadaan terpaksa ;

بل ينبغي أن يكون بينه وبين الأستاذ قدر القوس فإنه أقرب إلى التعظيم.

Tetapi Hendaklah mengambil jarak antara keduanya sejauh busur panah, karena posisi demikian itu lebih menghormati.
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Beberapa Sebab Kuat Hafalan
Menghindari Akhlak Tercela

وينبغي لطالب العلم أن يحترز عن الأخلاق الذميمة، فإنها كلاب معنوية، وقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ "لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب أو صورة"؛ وإنما يتعلم الإنسان بواسطة الملك.

Dianjurkan kepada pencari ilmu hendaklah menghindari akhlak yang tercela, karena hal itu ibarat anjing ; padahal Nabi Saw bersabda "Malaikat tidak akan memasuki rumah yang disitu terdapat patung atau anjing" (Hadits Riwayat imam Bukhari dan muslim). Sedang manusia belajar dengan perantaraan malaikat.

والأخلاق الذميمة تعرف في كتاب الأخلاق، وكتابنا هذا لا يحتمل بيانها.

Mengenai akhlak tercela itu sendiri dapat dipelajari dari kitab akhlaq
(Imam Ghazali dalam salah satu kitab karangannya, Al Arba'in fi Ushuliddin, (empat puluh pokok pokok agama) cet kurdistan Al Ilmiyah, Mesir, 1328H,pada bagian ketiga tentang mensucikan hati dari akhlak yang tercela, halaman 116-217 menyebutkan 10 butir pokok (Al Ashlu) yaitu Syarahut tha'am (kebanyakan makan), syarahul kalam (kebanyakan bicara), ghadlab (marah-marah), hasad(dengki), bukhl wa hubbul mal (kikir dan mabuk harta), hubbul jah (gila hormat, gila pangkat), hubbud dunya (gila dunia), kibir (sombong, congkak, arrogan), ujub (berbangga diri, angkuh), dan riya' (suka pamer), kitab ini berisi seluruhnya empat bagian, masing-masing memuat 10 butir pokok sehingga jumlah semua 40 butir, sesuai dengan nama /judulnya, para ulama penulis kitab-kitab akhlak yang lain, tentu membuat sistimatika lain dengan pointers yang beragam pula.)
Sedang kitab Ta'liimul Muta'allim ini tidak memuat pelajaran tersebut.

[وليحترز] خصوصا عن التكبر، ومع التكبر لا يحصل العلم.

Khususnya, yang harus di antisipasi adalah sikap sombong, karena dengan sombong itu maka tidak bakal diperoleh ilmu.

قيل :
العلم حرب للمتعالي ÷كالسيل حرب للمكان العالى

Ada sair dikatakan :

Ilmu itu musuh bagi orang sombong.
Laksana banjir, juga musuh dataran tinggi.

Shodar (bagian depan) sair ini mungkin ada yg terlewat, karena taf'ilah nya tidak pas, imam Ghazali menukil yang lebih pas, yaitu menjadi berbunyi :

العلم حرب للفتى المتعالى+....

(Ilmu itu musuh bagi pemuda yang sombong) ihya Ulumiddin 1/50.

صدق الله العظيم.
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

Bersambung..

DASI Dagelan Santri Indonesia

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes