KAJIAN KITAB

AZWAJA

ASBABUN NUZUL

Latest Updates

Showing posts with label Kimia'ussa'adah. Show all posts
Showing posts with label Kimia'ussa'adah. Show all posts

Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Proses Sebuah Ilmu

April 03, 2018



Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Proses Sebuah Ilmu
Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Proses Sebuah Ilmu

Benangmerahdasi - Kajian Tasawuf Kitab Kimia'ussa'adah bagian 032 mu'allif Imam Ghozali Tentang proses sebuah ilmu yang bermanfaat

KAJIAN TASAWUF
Santridasi

Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 032


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى آله وصحابته الغرالميامين. وبعد:

Seorang penuntut ilmu tidak mungkin mendapatkan ilmu yang baru dan belum diketahuinya sama sekali, kecuali dengan mengingat-ingat ilmu yang pernah dikuasai sebelumnya serta bersesuaian dengan apa yang ia kehendaki sekarang.

Sehingga apabila ia telah mengingat-ingat dan menyusunnya didalam hatinya dengan metode sebagaimana telah dikenal oleh para ilmuwan, yakni analogi (i'tibar), maka pada saat itulah ia telah menemukan arah yang ia cari, dan hakikat kebenaran -sebagaimana yang ia cari- menjadi jelas didalam hatinya.

Hal ini mengingat bahwa setiap ilmu yang dicari, yang bukan bersifat naluriah, fitri(yaitu ilmu yang dibawa sejak lahir) tidak bisa diperoleh kecuali melalui pembauran dengan ilmu-ilmu yang telah diperoleh sebelumnya. Bahkan, suatu ilmu tidak dapat (tercipta) kecuali melalui penggabungan dua ilmu yang telah ada sebelumnya, dimana keduanya saling berpadu dan bercampur secara khusus.
Baca Juga: Kajian tasawuf tentang cerminan hati
Maka perpaduan kedua ilmu tersebut akan menghasilkan ilmu ketiga, ilmu baru, persis-misalnya-seperti anak kuda yang dihasilkan melalui perkawinan antara kuda jantan dan kuda betina. Maka barangsiapa menginginkan sejenis kuda yang berkualitas, tentunya tidak mungkin melauli perkawinan dua keledai, onta maupun manusia.

Ia hanya akan diperoleh melalui perkawinan dua induk yang berkualitas dan khusus, yaitu kuda jantan dan kuda betina. Demikian pula, setiap ilmu memiliki "dua induk khusus" yang melalui perpaduan antara keduanya akan menghasilkan ilmu lain yang bermanfaat dan sesuai dengn yang dikehendaki.

Bersambung..

Senin 2 April 2018
Pps Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri Dasi
Santri

Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati

March 28, 2018



Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati
Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Cerminan Hati

Benangmerahdasi  -Kajian tasawuf bagian 31 kitab Kimi'aussa'adah Muallif Imam Ghozalo Ra (Tentang cerminan hati manusia)

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 031
Santri 


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى آله وصحابة الغرالميامين. وبعد:


Walaupun demikian, dalam kenyataannya tidak semua bentuk atau bayangan dapat terlihat dalam cermin. Hal ini disebabkan oleh lima hal:

-Pertama, pembuatan cermin yg tidak sempurna. Seperti cermin yg terbuat dari bahan paku besi yg belum digosok dan dikilapkan. Demikian juga hati sebab ketidaksempurnaan hati itu sendiri. Seperti seorang anak kecil, tidak mampu memperoleh dan menampung pengetahuan-pengetahuan tertentu karena ketidak sempurnaan hati itu.

Kedua: Karena kotoran dan karat yg menutupi cermin, meskipun pembuatannya telah sempurna, demikian juga hati tidak dapat melihat benda atau bayangan disebabkan perbuatan maksiat dan dosa yg bertumpuk-tumpuk. Semua itu akan menghalangi kejernihan dan kecermelangan hati dan mencegah munculnya kebenaran didalamnya.
Baca Juga: Kajian Tasawuf Tentang Ilmu dalam Hati 

-Ketiga:Karena benda tersebut tidak tepat berhadapan dengan cermin, semisal objek berada dibelakang cermin. Begitu juga hati, terhalang sebab dipalingkan dari posisi hakikat yang dicari, terkadang orang yang taat sekalipun, belum tentu cahaya kebenaran akan tanpak dengan jelas. Hal ini mungkin karena ia tidak mencari kebenaran atau tidak mengarahkan cerminnya kearah kebenaran yang dicari, semisal hanya tertumpu pada ibadah zahiriyah saja tanpa berusaha menyelami hakikat dari ibadah itu sendiri.

-Keempat: Adanya tabir yg menghalangi antara cermin dan benda. Demikian juga hati ia tidak bisa memantulkan cahaya hakikat sebab adanya tabir penghalang yaitu hawa nafsu dan keyakinan yg keliru yang ia pegang teguh sejak kecil(taqolid)

-Kelima :Karena tidak mengetahui posisi benda yang dikehendaki, sehingga tidak berhasil menghadapkan cermin kearah benda. Demikian juga hati ia tidak bisa menampilkan cahaya kebenaran sebab tidak mengetahui arah posisi objek yang dicari(Mencari selain Allah swt).

Bersambung..

Senin 26 Maret 2018
Pps Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI

Santri

Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Ilmu dalam Hati

March 28, 2018


Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Ilmu dalam Hati
Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Tentang Ilmu dalam Hati


Benangmerahdasi  -Kajian Tasawuf  Kitab Kimi'aussa'adah Muallif Imam Ghozali Ra no: 030

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 030
Santri

*************************

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Adakalanya hakikat sesuatu telah ada, hati juga ada, namun ilmu tentang hakikat sesuatu itu belum ada. Karena yang dikatakan ilmu adalah sampainya sesuatu hakikat kedalam hati. Demikian pula, sekalipun pedang dan tangan sama-sama ada, namun belum tentu genggaman itu terjadi, karena tiadanya kepastian keberadaan pedang ditangan.
Baca Juga: Kajian Tasawuf  tentang perumpamaan hari khusus kaitannya dengan ilmu

Memang genggaman bisa terwujud melalui keberadaan(sampainya)pedang tersebut ditangan, namun substansi pengetahuan(obyek)tidak bisa berada dihati. Contohnya: orang yg mengetahui tentang api, tidak berarti substansi api tersebut berada dihatinya, karena yang ada dihati hanyalah pengertian dan hakikat api yang menyerupai bentuk aslinya.

Oleh sebab itu yang paling tepat adalah melakukan perumpamaan dengan cermin, sebagaimana contoh terdahulu. Sebab substansi manusia tidak muncul dicermin, dan yang muncul hanyalah bayangan yang menyerupai manusia. Maka seperti itu pulalah keberadaan hakikat segala sesuatu-atau yang disebut ilmu- dalam hati.

Bersambung..

Bojonegoro, Senin 19 Maret 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI
Santri 

Kajian Tasawuf Tentang Perumpamaan Hati Khusus Kaitannya dengan Ilmu

March 26, 2018

Kajian Tasawuf Tentang Perumpamaan Hati Khusus Kaitannya dengan Ilmu
Kajian Tasawuf Tentang Perumpamaan Hati Khusus Kaitannya dengan Ilmu

Benangmerahdasi
-Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Karya Imam Ghozali Ra, bagian 29 tentang perumpamaan hati khusus kaitannya dengan ilmu


KAJIAN TASAWUF

Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 029
Santri

*************************
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:
Perumpamaan Hati Khusus Kaitannya Dengan Ilmu
-----------------------------------------------------------
Hati adalah tempat ilmu. Hati yang dimaksudkan adalah hati lathifah(non fisik), yang memiliki kemampuan untuk mengatur seluruh anggota tubuh, dimana pelayanan dan ketaatan seluruh anggota tubuh dipersembahkan untuknya. 
Adapun kaitan hati dengan hakikat segala ilmu pengetahuan, ibarat kaitan cermin dengan benda atau gambar yang beraneka ragam. Sebagaimana halnya benda-benda yang memiliki bentuk, rupa dan bayangan yang persis terpantul dalam cermin, maka begitu juga segala substansi ilmu pengetahuan memiliki hakikat, dan setiap hakikat memiliki bentuk, rupa dan bayangan yang terlihat jelas didalam cermin hati.

Sehubungan bahwa cermin bentuk benda atau seseorang serta terwujudnya bayangan pada cermin, memiliki substansi dan berada pada eksistensinya masing-masing, maka pembahasan tentang perumpamaan ini menyangkut tiga hal, yaitu:hati, hakikat sesuatu, dan sampainya hakikat tersebut pada hati. 

Baca Juga: Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Permupamaan tentang hati 
Dengan kata lain jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan, maka seorang alim(orang yg berilmu) ibarat hati yang merupakan tempat bayangan dari hakikat segala sesuatu. Al ma'lum(ilmu pengetahuan) ibarat hakikat segala sesuatu, sedangkan Al ilmu(terwujudnya ilmu pengetahuan pada hati) ibarat terwujudnya bayangan pada cermin. 
Begitu juga genggaman, ia memerlukan genggaman, seperti tangan, dan benda yg digenggam seperti pedang, serta pertemuan antara pedang dan tangan. Dan keberadaan pedang ditangan itulah yg disebut genggaman. Maka seperti itu pula sampainya informasi tentang segala sesuatu pada hati, yg disebut ilmu pengetahuan. 

Bersambung.. 
Senin 12 Maret 2018
Pps Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI
Santri

Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Perumpamaan Tentang Hati

March 05, 2018


Kajian Tasawuf Kitab Kimi'aussa'adah Perumpamaan Tentang Hati
Benangmerahdasi  -Kajian tasawuf kitab kimi'aussa'adah

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 028

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Sayyidina Ali Ra memberi perumpaan tentang hati:

"Allah swt mempunyai bejana-bejana dibumiNya, yaitu hati manusia. Dan yang paling dicintai Allah adalah yang paling halus, paling bersih dan paling keras". Kemudian beliau menambahkan "Paling keras" berarti teguh dalam agama,paling bersih dalam hal keyakinan dan paling halus berarti lemah lembut terhadap saudara-saudaranya, seperti yang di isyaratkan Allah dalam beberapa firmanNya:

والذين معه أشداءعلى الكفاررحماءبينهم

"..Mereka itu(para pengikut Rasulullah) keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang antar sesama mereka"(Al Fath:29)
Baca Juga: Kajian tasawuf kitab Kimi'aussa'adah (Kebahagiaan sejati)
مثل نوره كمشكاة فيهامصباح

"Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita besar.. "(Annur:35)

Ubay bin Ka'ab pernah berkata(mengenai ayat ini) :"Begitulah perumpamaan cahaya orang mukmin dan hatinya". Di ayat lain Allah juga berfirman:

أوكظلمات في بحرلجي

"...Atau seperti gelap gulita dilautan yang dalam"(Annur:40)
Ia mengumpamakan ayat diatas dengan hati orang munafik. Juga telah berkata Zaid bin Aslam tentang firman Allah berikut:

في لوح محفوظ

"Yang tersimpan(dalam)lauh mahfudz"(Al Buruj:22)
"Itulah hati orang mukmin"
Imam Sahl pernah berkata:"Perumpamaan hati dan dada bagaikan arasy dan kursi".Inilah perumpamaan-perumpamaan tentang hati .

Bersambung..

Senin 5 Maret 2018
Pps. Sirojul Baroya
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Kajian Tasawuf Kitab Kitab Kimi'aussa'adah (Kebahagiaan Sejati)

February 27, 2018

DASI Dagelan Santri Indonesia -kebahagiaan sejati adalah menjadikan perjumpaan dengan Allah sebagai tujuan hidupnya, akherat sebagai tempat tinggalnya, dunia sebagai persinggahannya, tubuh sebagai kendaraannya, dan semua anggotanya sebagai para pelayannya. 


Kajian Tasawuf Kitab Kitab Kimi'aussa'adah (Kebahagiaan Sejati)
Kajian Tasawuf Kitab Kitab Kimi'aussa'adah (Kebahagiaan Sejati)

Benangmerahdasi
-Kajian tasawuf kitab Kimi'aussa'adah

KAJIAN TASAWUF
Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 027

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Sebaliknya, barangsiapa mengarahkan aktivitasnya demi mencapai kelezatan badani semata, maka hal itu tidak ada bedanya dengan binatang ternak: ia telah terjerumus kedasar alam binatang. Mungkin ia menjadi gembrot dan bodoh seperti sapi, atau menjadi rakus seperti babi, bahkan sangat beringas seperti anjing. Boleh jadi ia menjadi orang yang berakhlaq buruk dan pendendam seperti unta,sombong seperti harimau, atau licik dan penipu seperti serigala. Atau bahkan menyandang semua sifat buruk tersebut, seperti syetan yg terkutuk.
Baca Juga: kajian tasawuf tentang kemampuan hakikat mengenal segala sesuatu
Padahal, tak satu anggota tubuh dan inderapun kecuali-mestinya-senantiasa sebagai sarana untuk sampai keharibaan Allah swt. Maka barangsiapa menggunakannya untuk keperluan tersebut, ia akan jaya, dan barangsiapa menyimpang darinya, ia akan rugi, kecewa dan tersesat. Maka kebahagiaan sejati adalah menjadikan perjumpaan dengan Allah sebagai tujuan hidupnya, akherat sebagai tempat tinggalnya, dunia sebagai persinggahannya, tubuh sebagai kendaraannya, dan semua anggotanya sebagai para pelayannya.
Dan totalitas ini akan menempatkan hati sebagaimana seorang raja yg duduk ditengah-tengah kerajaannya.


Bersambung..
Senin 26 Pebruari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia 

Kajian Tasawuf Kemampuan Mengenal Hakikat Segala Sesuatu

February 20, 2018
Kajian Tasawuf Kemampuan Mengenal Hakikat Segala Sesuatu
Kajian Tasawuf Kemampuan Mengenal Hakikat Segala Sesuatu

Benangmerahdasi  -Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 026

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Seperti halnya kuda dan keledai, keduanya sama-sama memiliki kekuatan untuk membawa beban. Keistimewaan kuda terletak pada kegesitannya, kecepatan larinya, serta kebagusan bentuknya, dan ia diciptakan untuk kekhususannya tersebut. Jika Kekhususannya tersebut hilang, maka hilanglah semua ciri khasnya, dan ia tidak ada bedanya dengan keledai.

Demikian juga manusia, dalam beberapa hal ia memiliki persamaan dengan kuda dan keledai, disamping beberapa perbendaan dari keduanya yang sekaligus menjadi ciri khas dan keistimewaan manusia. Keistimewaan-keistimewaan tersebut termasuk diantara sebagian sifat-sifat malaikat yang senantiasa dekat dengan Allah swt tuhan semesta alam.
Baca Juga: Kajian Tasawuf Tentang keistimewaan manusia terletak pada ilmu dan hikmah yang dimilikinya

Posisi manusia berada diantara binatang dan malaikat. Dari segi makanan dan kemampuaannya untuk berkembang biak ia sama dengan tumbuhan. Dari segi kemampuannya mengindera dan bergerak (ikhtiyar) mengikuti kehendaknya sama dengan binatang. Dari segi rupa, bentuk dan posturnya,ia seperti relief yg terlukis pada dinding. Adapun keistimewaannya terletak pada kemampuannya untuk mengenal hakikat segala sesuatu.

Maka barangsiapa menggunakan seluruh potensi dirinya dan segenap kekuatannya untuk meraih ilmu dan amal kebajikan, ia patut disejajarkan dengan malaikat. Ia juga pantas disebut malaikat rabbani, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam kisah Yusuf as, yang menirukan ucapan para wanita kala itu:

ماهذاإلابشرا إن هذاإلاملك كريم(يوسف 31)

"...Ini bukanlah manusia, melainkan ia adalah malaikat yg mulia"(Yusuf:31)
Bersambung..

Malaysia, Senin 19 Pebruari 2018
Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia
 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes