Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur




Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur
Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim Cita-cita Luhur


Benangmerahdasi  -Kajian Kitab Ta'liimul Muta'allim

Assalaamu'Alaikum

Kajian Ta'liimul Muta'allim.
No: 027.
Setiap hari : Selasa
Oleh #Umy_Nana_Syarif.

BismillaahirRohmaanirRohim

                                                                   Cita-Cita Luhur

Penuntut ilmu harus bercita-cita tinggi dalam berilmu, karena manusia akan terbang dengan cita-citanya sebagaimana burung terbang dengan sayapnya.

Berkata Abu Thayib, ra:
(Sair ini bagian dari Qashidah yang digubah Abu Thayib Al Mutanabbi untuk memotifasi Saifud Daulah Al Hamadani(Diwan Al Mutanabbi, hal 385)

Cita-Cita akan terwujud seukur greget obsesinya,
Kemuliaan akan terwujud seukur greget di cita mulianya.
Barang kecil tampaknya besar, dimata orang yang kecil citanya,
barang besar tampaknya kecil, dimata orang yang kecil citanya.

Pangkal sukses adalah kesungguhan dan cita-cita yang tinggi ;barang siapa bercita-cita menghafal seluruh kitab Muhammad ibnul Hasan, dan disertai kesungguhan yang tidak kenal berhenti, maka secara lahir diapun akan berhasil menghafal sebahagian besar atau setengahnya.

Dan sebaliknya, jika bercita-cita tinggi tetapi tiada kesungguhan atau berkesungguhan tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka ilmu yang diperoleh hanya sedikit.

Syaikh imam yang mulia Ustadz Radliyuddin An Naisaburi, dalam kitab makarimul Akhlak menuturkan, bahwa iskandar Dzulkarnain ketika hendak pergi ekspansi ke dunia Timur dan barat lebih dahulu bermusyawaroh dengan para hukama', dan katanya "bagaimana saya harus pergi demi memperoleh kekuasaan dan kerajaan ini, padahal dunia itu kecil lagi fana dan kerajaan dunia juga hina, berarti bukan cita-cita luhur?"

Para hukama' menjawab :" pergilah tuan agar engkau dapatkan kerajaan dunia dan akhirat! "; Dzulkarnain menyaut" Nah,, bagus itu! ".
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang menyantuni diri sendiri
Nabi Muhammad Saw bersabda :" sungguh Alloh menyukai berbagai perkara yang luhur dan membenci hal-hal yang hina "

Penyair berkata :
Jangan tergesa dalam melakukan sesuatu,
Tapi lakukanlah terus menerus ;
Tiada yang dapat meluruskan tongkatmu,
Kecuali meluruskannya terus menerus.

Ada disebutkan, bahwa imam abu Hanifah berkat kepada Abu Yusuf :" Kamu orang bodoh, tapi kebodohanmu diusir oleh kontinuitas belajarmu ;maka hindarilah bermalas-malas, karena kemalasan itu jahat dan malapetaka besar".

Berkata Syaikh imam Abu Nashr As Shaffar Al Anshori :Diriku oh diriku,
Jangan kau bermalas-malas
Untuk berbakti, berbuat adil dan mengabdi perlahan-lahan.
Setiap orang berbuat baik, tentu akan dikepingini,
Setiap orang malas, tertimpa bencana dan caci maki.

Berkata pengarang kitab :Semakna dengan sair gubahanku sbb: oh diriku,
Hindarkan malas dan menunda-nunda,
Kalau tidak, tetaplah kau dilembah hina.
Tidak aku lihat pemalas mendapat bagian,
Kecuali sesal dan gagalnya harapan.

Ada dikatakan :
Bertumpuk malu, lemah dan penyesalan,
Dialami manusia karena bermalasan.
 Jangan segan-segan membahas apa yang belum jelas,
 apa yang kau tahu dan yang masih ragu karena malas.

Adalah sebuah kata mutiara :"Sikap malas itu timbul dari mininnya penghayatan terhadap keistimewaan dan keunggulan ilmu "

Bersambung.....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin.

DASI Dagelan Santri Indonesia

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes