Profil Pondok Pesantren Pabelan Magelang Jawa Tengah

Profil Pondok Pesantren Pabelan Magelang Jawa Tengah
Profil Pondok Pesantren Pabelan Magelang Jawa Tengah


Benangmerahdasi - Pondok Pesantren Pabelan Magelang

Profil Pondok Pesantren Nusantara
Oleh: Shakira Nahal

A. PROFIL PESANTREN

Nama : Pondok Pesantren Pabelan
Alamat : Tromol Pos No. 800 Muntilan Jawa Tengah, 56408
Telp : (0293) 782110, 782040, 782091
Pendiri : KH. Raden Muhammad Ali
Tahun Berdiri : 1800

Pengasuh : KH. Drs. Ahmad Mustofa, KH. Ahmad Najib Amin dan Kyai Muhammad Balya
Ciri Khas : Penguasaan Bahasa Arab dan Inggris

Pondok pesantren Pabelan yang berada di kota Mungkid Magelang merupakan sosok pesantren yang telah mengalami sejarah panjang. Keberadaan pondok seperti sekarang ini merupakan kebangkitan yang ketiga. Jika ditelusuri lebih jauh, fase pertama merupakan fase perintisan. Pondok ini dirintis oleh Kiai Raden Muhammad Ali pada tahun 1800 an. Pada fase ini banyak romantika sejarah yang dialami oleh pondok pesantren Pabelan. Ketika terjadi perang Diponegoro (1825-1830), kegiatan belajar/pengajian di pondok ini terhenti total dalam kurun waktu yang cukup panjang.

Fase kedua, kembali menyelenggarakan kegiatan pengajiannya sekitar tahun 1900-an yang diasuh oleh Kiai Anwar dan dilanjutkan oleh Kiai Asror. Pada fase ini, secara fisik pondok pesantren berada pada tiga lokasi yang berbeda, dengan pengasuh dan ciri khas pengajian yang berbeda pula, sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh pengasuhnya.

Pondok pesantren Pabelan Timur diasuh oleh Kiai Asror yang mengajarkan ilmu alat atau bahasa Arab. PP Pabelan Tengah diasuh oleh Kiai Anwar dan dilanjutkan oleh Kiai Cholil. PP ini dikenal dengan pengajian Tafsir. PP Pabelan Barat diasuh oleh Kyai Adam yang memiliki keahlian dalam ilmu fiqih.

Ketiga pondok tersebut kembali terhenti setelah Kyai Asror wafat pada 1953. Kevakuman itu terjadi selama 12 tahun yang menyebabkan terjadinya dis-oriented. Masyarakat kehilangan pegangan dan panutan yang dapat dipercaya. Kondisi semacam itu menimbulkan keprihatinan pada diri salah seorang keturunan pendiri Pondok Pesantren Pabelan, Kyai Hamam Dja’far.

Pada pertengahan 1965 terbentuk sebuah wadah persatuan masyarakat Pabelan yang dikenal dengan Panitia Pemeliharaan Tradisi Islam Pabelan (PTIP) dan Persatuan Pemuda Pabelan (PPP). Semua itu dilakukan kyai sendirian untuk memberikan contoh konkrit kepada masyarakat. Apa yang dilakukan kyai mendapat simpati dari masyarakat setelah masyarakat merasakan manfaatnya.

Melalui kesepakatan antara kyai dengan berbagai kalangan masyarakat Pabelan, maka pada tanggal 28 Agustus 1965 dibuka kembali kegiatan pendidikan di pondok pesantren. Kini, pondok pesantren Pabelan menjadi lembaga Tafaquh fi Din, tempat mendalami agama, sekaligus menjadi lembaga pendidikan kemasyarakatan dan workshop bagi masyarakat Pabelan. Setelah mengasuh pesantren selama 28 tahun, KH. Hamam Dja’far berpulang ke rahmatullah pada tanggal 28 Maret 1993.

B. KEGIATAN PENDIDIKAN

1. Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah dikelola oleh Kulliyatul Mu’allimin al Islamiyah yang terdiri dari MTs, MA dan kelas takhassus (persiapan bagi siswa MTs / SLTP di luar pondok untuk masuk kelas I MA.

2. Pendidikan Kepesantrenan
Pendidikan kepesantrenan yang diselenggarakan antara lain TPQ, kuliah subuh setiap hari jum’at, pengajian kitab Ihya’ dan hadits setiap ahad malam, pengajian Ramadhan dan pesantren kilat setiap libur panjang.

Beberapa kitab yang digunakan antara lain : Tauhid (Aqidatul Awam, Syu’abul Iman, Ihya’ Ulumuddin), Fiqih (Safinatunnajah, Fiqhul Wadlih dan Bidayatul Mujtahid), Tafsir (Tafsir Jalalain), Hadits (Bulughul Marom, Subulus Salam), Akhlaq (Akhlaqul Banin wal banat), Nahwu (Jurumiyah dan Imrithy), Sharaf (Amtsilatut Tasrifiyah), Balaghah (Ma’any)

Ekstrakurikuler wajib : pramuka, pidato (3 bahasa), kursus bahasa Arab dan Inggris, Micro Teaching. Ekstrakurikuler pilihan : pengajian kitab kuning, laboratorium IPA, kesenian, olahraga, drum band, bela diri, jurnalistik, dan perpustakaan.

Sistem pendidikan di Ponpes Pabelan menganut sistem pendidikan Pondok Modern Gontor (penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggris)

Baca juga

C. Pengelolaan Pondok Pesantren

Pengelolaan Ponpes Pabelan pada awalnya menganut manajemen tradisional dengan figur sentral KH. Hamam Dja’far. Meskipun penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan ditangani yayasan, namun kiai tetap merupakan figur sentral dalam pengambilan putusan. Mulai 1993, sistem kepengasuhan pondok bersifat kolektif yang terdiri dari tiga kyai yaitu KH. Drs Ahmad Musthafa, KH. Ahmad Najib Hamam dan Kyai Muhammad Balya.

Untuk menunjang lancarnya pelaksanaan sehari-hari, pengasuh pondok membentuk lembaga pengasuhan diantaranya : Balai Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat (BPPM), Sekretariat Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Pabelan (SPP-WPP) dan Ikatan Keluarga Pondok Pabelan (IKPP).

D. Sarana Prasarana

Ponpes Pabelan memiliki 18 ruang belajar, 1 ruang pimpinan, 2 ruang guru/ustadz, 2 ruang TU, 3 perpustakaan, 2 laboratorium, 2 ruang pertemuan, 4 lapangan olahraga, 2 ruang keterampilan,1 koperasi, 1 UKS, 15 asrama putra dan 10 ruang asrama putri.

E. Pengembangan Ponpes

1. Fisik : bekerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah/ swasta untuk menyelenggarakan pelatihan yang hasilnya dapat langsung diaplikasikan dalam pengembangan pesantren , misalnya pertukangan.

2. Non fisik : mengirimkan santri atau ustadz untuk mengikuti pelatihan, seminar, dan sebagainya, memberikan beasiswa untuk santri/ustadz, melasanakan studi banding untuk pengembangan pesantren, dan menghadirkan pakar untuk memberikan pelatihan dan penyuluhan.

Source :
direktori_pesantren
kemenag_RI







DASI Dagelan Santri Indonesia

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes