Allah Menutupi 'Aib-'aib Kita


BenangmerahDasi.com 
-
 Dalam sebuah acara di Masjid Sunda Kelapa seorang ustadz bercerita tentang Nabi Yusuf alaihi salam. Di tengah-tengah cerita, beliau bertanya kepada jama'ah ''Siapa nama perempuan yang menggoda Nabi Yusuf..?

''Zulaikha,''jawab jama'ah kompak,,,

''Dari mana tahunya bahwa nama perempuan itu Zulaikha..?
Allah tidak menyebutkan dalam Al-Qur'an.''

Refleks jama'ah menjawab,'' Dari hadits.''

Hadits mendukung kisah yang ada dalam Al-Qur'an dengan  lebih detail...

''Mengapa Allah tidak menyebut nama Zulaikha dalam Al-Qur'an?"

Semua jama'ah diam. Sang ustadz melanjutkan penjelasannya..

''Karena perempuan ini masih memiliki rasa malu. Apa buktinya bahwa ia masih memiliki rasa malu?. Ia menutup tirai sebelum menggoda Nabi Yusuf  alaihi salam. Ia malu dan  tidak ingin ada orang lain yang tau tentang perbuatanya. Dan Allah menutupi aib orang-orang yang masih memiliki rasa malu di hatinya, dengan tidak menyebut namanya dalam Al'Qurán.''

Betapa Allah maha baik. Tak hanya sekali, namun berulang kali Allah menutup dosa-dosa kita. Hanya karena masih memiliki rasa malu. Allah tidak membuka identitas kita...

Pernahkah ada seseorang yang nampak baik di hadapan orang lain?..

Apakah benar orang itu baik atau ia tampak baik karena Allah menutup aib-aibnya?..

Jika saja mau jujur, sungguh.. itu bukan karena kebaikan kita. Itu semata karena Allah masih menutupi segala aib kita. Kalu kita jujur, dosa dan kesalahan kita amat banyak. Jauh melebihi dosa dan kesalahan kita yang diketahui orang lain. Orang lain mungkin hanya mengetahui aib kita yang terlihat atau terdengar oleh mereka...

Sadar atau tidak sadar setiap hari banyak diantara kita yang melakukan maksiat diam-diam, mencuri diam-diam, korupsi diam-diam, menggunjing diam-diam. Setiap hari banyak diantara kita yang sadar atau tidak sadar berbohong demi sesuap nasi, mengambil hak orang lain, menyakiti orang lain. Sadar atau tidak sadar kita banyak 'mencederai' Allah dan manusia..

Saudaraku,..
Jika saat ini kita tampak hebat dan baik di mata orang, itu hanya karena Allah ta'ala menutupi aib dan keburukan kita. Jika tidak, mala habislah kita. Terpuruk, seterpuruk-terpuruknya. Malu, semalu-malunya. Hina, sehina-hinanya. Seperti tak ada lagi tempat tersedia untuk menerima kita..

Maka jangan lah merasa sombong dan menganggap diri selalu baik serta selalu membicarakan dan menggunjing keburukan dan masa lalu orang lain...

Boleh jadi orang yang dibicarakan melakukan satu dosa tapi kita melakukan dosa lain yang bahkan lebih banyak tapi tidak terlihat..

Boleh jadi dosa dan kesalahan kita jauh lebih berat dari orang yang kita bicarakan, tetapi Allah tidak membuka aib kita...

Boleh jadi orang tersebut pun mulia di hadapan Allah karena menangisi akan dosa-dosa yang di perbuatnya..

Sedangkan kita menjadi hina di hadapan Allah karena bangga dengan amalan kita, yang mungkin tidak bernilai dihadapan Nya..

Jadi marilah berhenti membicarakan aib dan kejelekan orang lain. Mari sibuk mengoreksi diri sendi dan memperbaikai diri..

Demi Allah, setiap kita akan kembali kepada Nya mempertanggungjawabkan setiap hal yang kita lakukan, sekecil apapun..

Allahua'lam. Baarokallahu fiikum amiin.

Wassalamualaikum wr wb

By, Al Majnuni Murokab

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes