Kiat Meraih Ilmu Manfaat


BenangmerahDasi.com 
-
Kiat meraih ilmu manfaat (Kalam Al Habib Ali bin Hasan Al Atthas.

Meraih ilmu yang bermanfaat tidaklah mudah. Ribuan aral melintang siap menghadang. Otak berilian bukanlah jaminan. Malahan, tak sedikit orang-orang pintar yang mendalami ilmu agama bukanya mendapat ilmu bermanfaat, melainkan menjadi oknum-oknum ulama yang justru merongrong akidah agama.

Oleh karena itu, seorang murid yang hendal melangkahkan kakinya untuk menuntut ilmu haruslah terlebih dahulu mengetahui metode belajar yang tepat. Dalam hal ini panduan dari orang tua, para guru, atau mereka yang telah sukses sangatlah diperlukan.

Faktor utama penyebab gagalnya seorang murid meraih ilmu Rasulullah SAW adalah metode belajar yang keliru. Salah guru, salah kitab,dan kesalahan lainya akan menyebabkan seorang murid salah jalan pula. Berikut  adalah panduan tepat dalam meraih ilmu yang bermanfaat dari al-Imam Habib Ali bin Hasan al-Attas Shohib al-Masyhad.

''Ketahuilah sesunguhnya ilmu pengetahuan ibarat samudera yang tiada tepi. Luqman al-Hakim pernah ditanya oleh puteranya,  ''Siapakah yang mampu menampung semua ilmu itu?'' Seluruh manusia'' jawab al-Hakim.''Akan tetapi itu sebatas ilmu yang diberikan kepada manusia. Sedangkan Allah menurunkan ilmu di dunia ini dalam bagian yang sedikit saja."  Lanjutnya.

Oleh karena itu, dalam menuntut ilmu, prioritaskanlah ilmu-ilmu yang penting dan bersifat urgen. Mulailah dengan mempelajari kitab-kitab ringkasan (Mukhtasar). Seperti ringkasan Abu Suja' yang sudah diakui kualitasnya, disertai kitab Bidayatul Hidayah karya Al-Ghazali, kitab al- Adzkar karya Imam an-Nawawi. Kemudian dilanjutkan dengan mempelajari kitab al-Minhaj karya an-Nawawi, disetai syarah-syarahnya juga apabila memungkinkan.

Setelah itu, pelajarilah kitab Risalah Qusyairiyah karya syaikh Abdul Karim al- Qusyairi yang merupakan kitab pedoman bagi pengikut jalan ahlussunah wal jama'ah. demikian halnya kitab-kitab karya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Karya-karyanya sangat bagus dan mendidik, terutama kitab an-Nashaih ad-Dinniyah. Kemudian pelajari pula kitab al-'Awarif karya Syaikh Umar bin Muhammad as-Suhrawardi dan kitab Ihya' Ulumidin karya Hujjatul Islam al-Ghazali.

Galilah ilmu-ilmu Al-Qur'an dan ilmu-ilmu alatnya yang akan membuatmu mengerti makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an. Dan seadainya mampu, berusahalah menghafalkan Al-Qur'an. Karena terdapat keutamaan yang besar di dalam menghafalkannya. Rasulullah SAW bersabda, ''Barangsiapa menghafalkan Al-Qur'an, maka maqam nubuwah di turunkan ke dalam dirinya. hanya saja ia takkan pernah mendapat wahyu.'' Bahkan Nabi Musa a.s pernah melukis sifat-sifat umat Nabi Muhammad SAW didalam munajatnya. ''Kitab-kitab suci mereka ada didalam dada mereka, sedangkan selain mereka membaca kitab suci melalui mushaf-mushaf.''katanya.

Imam Syafi'i berkata, ''Apa bila seseorang bersedekah dengan niat diberikan kepada qurra' (orang yang ahli membaca Al-Qur'an), maka sedekah itu diberikan kepada orang-orang yang hafal Al-Qur'an. Dan apabila orang bersedekah dengan niat diberikan kepada orang yang paling berakal, maka sedekah itu diberikan kepada orang-orang yang berzuhud dari dunia.''

Diantara kitab-kitab tafsir yang sangat penting untuk di baca dan dipelajari adalah tafsir karya Imam al-Husein bin Mas'ud al -Farra' al-Baghawi. Tafsir al-Baghawi ini adalah bekal untuk menyelami lautan makna Kalamullah. Para Imam Bani Alawi sangat menganjurkan para penuntut ilmu agar membaca tafsir al-Baghwai tersebut.

Jika memungkinkan. sempatkan diri mempelajari kitab-kitab adab seperti nahwu, lughot, dan selainya. Janganlah enggan membaca dan menelaahi kitab Maqaamaatul Hariri setelah mempelajarinya dan mendapat penjelasan dari seorang guru yang kompeten. kitab tersebut menjadi referensi para salaf. Syaikh Ahmad bin 'Ujail berkata.''Maqaamaatul  Hariri adalah sepiring manisan. Kami telah mengambil manfaat yang sangat besar darinya.''

Baca pula karya al- Hariri yang lain, kitab al-Malhah. Sebagian ulama' meyakini bahwa al-Hariri menyimpan sir-nya dalam kitab tersebut. Kitab ini disyarahi oleh Syaikh Abu Bakar bin Ali al-Qurasyi. Dan kitab mughni al-labib, karya Syaikh Jamaludin Abdullah bin Yusuf bin Hisyam al- Anshori. Kitab mughni al-labib ini adalah kitab yang mengandung ilmu pengetahuan yang luas.

Dalam bidang sirah, bacalah kitab al-Iktifa' karya al-Kula'i dan sirah karya Ibnu Sayid an-Nas.

Dalam bidang tarikh, bacalah kitab Mir'atul Janan wa 'Ibratal Yaqdhan, karya Imam Abu Muhammad Abdullah bin As'ad bin Ali al-Yafi'i, kitab al-Bakrie, dan kitab Thabaqat al-Khawwas karya as-Syarji.

Dalam bidang hadits, bacalah kitab Shahih Bukhari dan Muslim, Sunah Abu Dawud, Turmudzi, an-Nasai, Ibnu Majah, al-Jami' as-Shaghir karya Imam as-Suyuti dan kitab Taisirul Wusul karya ad-Diba'i al-Yamani.

Untuk pengetahuan hak-haknya Nabi Muhammad SAW, baca lah kitab as-Syifa' karya all-Qadhi 'Iyadh. Sedangkan untuk mengetahui hak-hak keluarga Nabi Muhammad SAW, bacalah kitab al-Iqdun Nabawi karya Habib Syaikh bin Abdullah al-'Aydrus kitab al-Jawhharus Saffaf karya Syaikh al-Khatib, kitab al-Masra'ur Rawi karya syaid Muhammad bin Abu Bakar as-Syili, dan kitab al-'Ainiyah karya Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi.

Selain kitab-kitab yang telah di sebutkan, bacalah juga kumpulan-kumpulan qasidah yang dilazimi oleh para salaf. Diantara qasidah al-Hamaziyah dan Burdah karya Imam al- Bushiri beserta syarahnya yang di tulis oleh Syaikh Ibnu Hajar dan Imam al-Mahalli. Dan tatkala kalian mendapatkan permasalahan atau hujah yang tak kunjung di turunkan, bacalah qasidah al-Munfarijah karya Imam al-Bushiri. Maka denga seizin Allah, segala permasalahan kalian akan mendapatkan jalan keluar dan hujah akan diturunkan.

Janganlah kalian menuntut ilmu kepada sembarang orang. Akan tetapi carilah seorang guru (syaikh) yang memenuhi tujuh kriteria. Pertama pengetahuan luas, kedua sikap arif dan rendah hati. ketiga, memiliki pemahaman yang dalam. keempat, akhlak dan nasabnya mulia. kelima, memiliki mata hati yang tajam. keenam berhati baik dan riwayat hidupnya baik. ketujuh, memiliki mata rantai keimuwan yang bersambung kepada Rasulullah SAW. Dan apabila ada seseorang sayid (cucu nabi) memenuhi tujuh kriteria tersebut, maka ia adalah seorang guru yang sempurna. Rasulullah SAW ber, ''Ulama dari golongan Quraiys, ilmunya memenuhi seluruh penjuru bumi.''

Jika kalian mendapatkan seorang guru yang memenuhi kriteria diatas, maka serahkanlah diri kalian kepadanya, sadarkah semua urusan-urusanmu yang penting pada keputusanya, bersikap tawadhu kepadanya, Jadilanlah ia sebagai perantara kalian untuk sampai kepada Allah, ambilah ijazah riwayat ilmu secara menyeluruh darinya, dapatkanlah ilbas khirqah dan talqin kalimat la ilaaha illallah darinya. ketahui dan penuhilah hak-haknya seperti yang tersebut dalam kitab Ihya' ulumiddin karya Imam Ghazali dan kitab at-Tibyan karya Imam an-Nawawi.

Dan sudah sepantasnya  apabila kalian menghormati guru kalian melebihi ulam'-ulama yang lain. Dan janganlah sesekali menentang keputusan gurumu dalam setiap persoalan baik yang  dhahir maupun yang bathin, agar kalian sampai ketujuan. Abdullah bin Abbas berkata,''Aku menghinakan diri sewaktu menuntut ilmu, dan diriku menjadi mulia setelah meraihnya.''Bahkan ia tak malu mencium telapak kaki gurunya, Zaid bin Tsabit al- Khazraji.

Diceritakan pula bahwa kedua putera kesayangan Harun ar-Rasyid, al-Amin dan al-Makmun saling berebutan memasangkan sandal guru mereka, al-Kasai'. Sampai-sampai al-Kasai' menengahi mereka dengan memberikan jalan keluar, yaitu masing-masing memasangkan satu sandal.

Dan janganlah lupa, apabila kalian telah mendapat ilmu, maka amalkanlah semampu kalian, di sertai selalu memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Dasiku Dasimu Dasikita dasiNU
By, Al Majnuni Murokab

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes