Kajian Fiqih Kitab Fathul Mu'in (No: 005)


Benangmerahdasi -Kajian  : Ilmu Fiqih

Kitab : Fathul Mu'in
(Syaikh Zaenudin Almalibary)
Nomor : 005
Oleh Daviq Muntaqy

(تنبيه) من مات وعليه صلاة فرض لم تقض ولم تفد عنه، وفي قول أنها تفعل عنه - أوصى بها أم لا حكاه العبادي عن الشافعي لخبر فيه، وفعل به السبكي عن بعض أقاربه.

(Tanbih)
Barangsiapa meninggal dunia dan atasnya ada (tanggungan) sholat fardlu, maka tidak ada qodlo dan tidak di fidyahi.
Dalam satu qaul dikatakan: bahwasanya sholat diqadla darinya, baik dia berwasiat dengannya ataupun tidak,
Qaul tersebut di ceritakan oleh Al Ubadi dari Imam Syafi'i, dan Imam Assubki mempraktekkannya untuk beberapa kerabatnya.
Baca juga: kajian kitab Fathul Mu'in No: 004
(ويؤمر) ذو صبا ذكر أو انثى (مميز) بأن صار يأكل ويشرب ويستنجي وحده.
أي يجب على كل من أبويه وإن علا، ثم الوصي.
وعلى مالك الرقيق أن يأمر(بها) أي الصلاة، ولو قضاء، وبجميع شروطها.

Anak kecil, laki-laki atau perempuan yang sudah tamyiz (dengan gambaran sudah bisa makan, minum dan istinjak secara mandiri) diperintahkan untuk sholat. Maksudnya"Wajib atas ayah ibunya (sampai keatas), lalu orang yang di wasiati, dan pemilik budak untuk memerintahkan anak kecil yang tamyiz agar mengerjakan sholat, berikut dengan segala syarat-syaratnya.
Meskipun sholat yang di qadla.

(لسبع) أي بعد سبع من السنين، أي عند تمامها، وإن ميز قبلها.
وينبغي مع صيغة الامر التهديد.

Setelah genap berusia tujuh tahun, meskipun mereka telah lebih dulu tamyiz sebelum usia tujuh tahun. Dan ( jika diperlukan) sepatutnya ucapan perintah disertai dengan menakut-nakuti.

(ويضرب) ضربا غير مبرح - وجوبا - ممن ذكر (عليها) أي على تركها - ولو قضاء - أو ترك شرط من شروطها (لعشر) أي بعد استكمالها، للحديث الصحيح: مروا الصبي بالصلاة إذا بلغ سبع سنين، وإذا بلغ عشر سنين فاضربوه عليها.

Dan anak kecil yang sudah tamyiz, wajib dipukul (dengan pukulan yang tidak menyakitkan) karene meninggalkan sholat (meskipun qadla) atau meninggalkan satu dari syaratnya sholat setelah genap berusia 10 tahun, berdasarkan hadits shohih: ''Perintahkan anak kecil dengan sholat ketika mencapai usia 7 tahun, dan ketika berusia 10 tahun pukullah karena meninggalkannya".

(كصوم أطاقه) فإنه يؤمر به لسبع ويضرب عليه لعشر كالصلاة.
وحكمة ذلك التمرين على العبادة ليتعودها فلا يتركها.

Seperti halnya puasa yang mampu dilakukannya, maka (sama halnya sholat) anak yang tamyiz di perintah mengerjakan puasa saat berusia 7 tahun dan di pukul karena genap 10 tahun.

Hikmahnya adalah melatih agar ia terbiasa mengerjakan ibadah sehingga tidak meninggalkannya.

وبحث الاذرعي في قن صغير كافر نطق بالشهادتين أنه يؤمر ندبا بالصلاة والصوم، يحث عليهما من غير ضرب ليألف الخير بعد بلوغه، وإن أبى القياس ذلك.
انتهى.

Imam Al Adzru'i membahas tentang budak kafir kecil yang mengucapkan dua kalimat syahadat, Bahwasanya sunah memerintahkannya sholat dan puasa, Mendorongnya untuk melakukan keduanya tanpa di pukul agar setelah baligh ia terbiasa mengerjakan kebaikan. Meskipun qiyas (aturan) menentang hal tersebut.

Bersambung..


Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes