Kajian Fiqih, Kitab Fathul Mu'in (No: 004)


Benangmerahdasi.com
-
Kajian Ilmu Fiqih

Kitab: Fathul Mu'in
Syaikh Zaenuddin Almalibary
No   : 004
Hari : Rabu 16/8/2017
Oleh: Daviq Muntaqy

( ويبادر ) من مر ( بفائت ) وجوبا إن فات 
بلا عذر فيلزمه القضاء فورا 
قال شيخنا أحمد بن حجر رحمه الله تعالى والذي يظهر أنه يلزمه صرف جميع زمنه 
للقضاء ما عدا ما يحتاج لصرفه فيما لا بد منه وأنه يحرم عليه التطوع. 
ويبادر به ندبا إن فات بعذر كنوم لم يتعد به ونسيان كذلك

Dan diwajibkan kepada orang yang disebut (Muslim yang mukallaf lagi suci) untuk mengqadha shalat yang tertinggal, Jika meninggalkan shalat tanpa udzur (alasan yang diterima oleh agama) maka diwajibkan kepadanya untuk mengqadha dengan segera.
Syaikhuna Ahmad bin Hajar rahimahullah berkata:

''Secara dhahir bahwa wajib terhadap seseorang yang meninggalkan shalat tanpa udzur mengunakan seluruh waktunya (selain waktu yang tidak boleh tidak untuk kebutuhannya) untuk mengqadha shalatnya''

Dan haram baginya mengerjakan shalat sunat.
Disunatkan menyegerakan qadha jika tertinggal shalatnya karena ada udzur seperti tidur yang tidak disengaja dan juga lupa.

(ويسن ترتيبه) أي الفائت، فيقضي الصبح 
قبل الظهر، وهكذا.
(وتقديمه على حاضرة لا يخاف فوتها) 
إن فات بعذر، وإن خشي فوت جماعتها - على المعتمد -.
وإذا فات بلا عذر فيجب تقديمه عليها.
أما إذا خاف فوت الحاضرة بأن يقع بعضها 
- وإن قل - خارج الوقت فيلزمه البدء بها.

Dan disunatkan mengqadha shalat yang tertinggal secata tertib, karena itu diqadhakan lebih dahulu shalat subuh sebelum zhuhur dan seterusnya.
Dan disunatkan juga mendahulukan shalat qadha (shalat diluar waktunya) atas sahalat hadhir (shalat dalam waktunya) jika tidak takut habisnya waktu shalat hadhir.
Hal ini jika tertinggal shalat yang harus diqadha disebabkan udzur (alasan yang di bolehkan oleh agama)

Sekalipun karena mendahulukan qadha dia tidak sempat melaksanakan shalat hadhir secara berjam'ah berdasarkan pendapat yang mu'tamad (kuat).

Apabila shalat yang luput (tertinggal) bukan karena uzdur maka wajib mendahulukan shalat qadha atas shalat hadhir.

Baca juga: Fathul Mu'in (No: 003)

Adapun apabila ditakutkan habis waktu untuk shalat hadhir (jika mendahulukan shalat qadha, Seperti akan  ada sebagian (sekalipun sedikit) shalat hadhir yang dulakukan diluar waktunya, maka wajib terhadap seseorang untuk memulai dengan shalat hadhir.

ويجب تقديم ما فات بغير عذر على 
ما فات بعذر.
وإن فقد الترتيب لانه سنة والبدار واجب
ويندب تأخير الرواتب عن الفوائت بعذر، 
ويجب تأخيرها عن الفوائت بغير عذر.

Dan diwajibkan mendahulukan shalat yang luput (tertinggal) dengan tanpa udzur atas shalat yang luput (tertinggal) dengan adanya udzur. sekalipun tidak terjadi tertib karena mengqadha secara tertib hukumnya sunat. Sementara menyegerakan (qadha shalat) hukumnya wajib. Disunatkan men-ta'khir-kan shalat sunat rawatib (shalat sunat yang mengiringi shalat fardhu) dan shalat yang luput (tertinggal) dengan udzur dan wajib meng-ta'khir-kan shalat sunat rawatib dari pada shalat yang luput tanpa udzur

Fathul Mu'in hal 3

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes