Kisah Teladan Kakek Habib Luthfi bin Yahya: Hormat Orangtua atau Ulama


BenangmerahDasi.com -Kisah teladan kakek Habib Luthfi bin Yahya: Hormat orangtua Atau Ulama?.

Habib Hasyim bin Yahya, kakek Habib Luthfi bin Yahya, walaupun sudah terkenal kealiman dan namanya, tapi beliau mengkhususkan mencuci baju ayah dan ibunya sendiri. Dan melarang siapa saja yang hendak mencuci  pakaian kedua orangtuanya beliau kecuali beliau sendiri yang mencucinya. Itu semua dilakukan karena baktinya yang luar biasa terhadap ayah ibunya. Bagaimana pangkatnya tidak luar biasa, namanya saja ridha Allah tergantung ridha orangtua?

Bagaimana mungkin bisa punya anak saleh yang mendoakan kedua orangtuanya, kalau orangtuanya saja ingkar dan tidak pernah mendatangi para kyai, ulama'dan orang saleh. Ayah Imam al-Ghazali itu bukan ulama, akan tetapi beliau hormat, mendekat dan mencintai ulama. Meskipun penghasilanya tidak seberapa, beliau menyisikan untuk membeli manisan yang ia hadiahkan kepada para ulama, seraya memohon kepada Allah agar di anugerahi anak saleh seperti ulam-ulama yang ia kagumi.

Allah kemudian menganugerahinya dua putra yang saleh, keduanya menjadi ulama besar, keduanya terkenal di dunia islam. Pertama, Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, kedua Ahmad bin Muhammad al-Ghazali. Orang biasa bisa melahirkan dua orang hebat karena cinta dan hormatnya kepada para ulama. Kita sekalian meskipun orang biasa, bukan keturunan kyai, bukan keturunan ulama, bisa mempunyai anak-anak yang saleh. Jangan berkecil hati, berdo'a, dan mendekatlah kepada para kyai, para ulama. Allah Maha Mendengar, akan mengabulkan do'a hamba-hambanya.

Engkau menghormati ulama tapi tidak menghormati orangtuamu, itu sama seperti engkau melakukan sunah tapi meninggalkan yang wajib. Hal seperti yang sering terjadi di masyarakat kita. Sama seperti engkau sedang shalat sunnag Dhuha atau tahajud, saat khusyuknya tiba-tiba orang tua memangilmu. Tapi kamu malah tetap melanjutkan shalat. Itu tidak baik. Karena menjawab panggilan orangtua itu lebih wajib dari nilai kamu melakukan salat sunnah itu tadi. Kecuali engkau sedang melakukan salat fardhu atau wajib, maka lanjutkanlah shalatmu atau keraskanlah bacaan shalatmu sehingga orangtuamu mengerti kamu sedang shalat.

(Petikan-petikan ceramah al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya)

Dasiku, Dasimu, Dasikita, dasiNU
By, Al Majnuni Murokab

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes