Tentang Memperingati Maulid Nabi (Kitab Haul al-Ihtifal bi Dzikri al-Maulid an-Nabi asy-Syarif)




Tentang Memperingati Maulid Nabi (Kitab Haul al-Ihtifal bi Dzikri al-Maulid an-Nabi asy-Syarif)
Tentang Memperingati Maulid Nabi (Kitab Haul al-Ihtifal bi Dzikri al-Maulid an-Nabi asy-Syarif)

Benangmerahdasi  -Tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

BENANG MERAH
NO: 00358
[ Tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw ]
Hallo Benang merah
WA : 0813 8445 1265
WA : 0899 8605 999

Sail : Mamy

Pertanyaan :

Mengapa kita memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, bukan hari wafatnya beliau?

Mujawib : Suprianto, Muhammad El Kaff

Jawaban:

Kita memperingati maulid nabi dan bukan wafatnya beliau, karena beberapa hal sebagai berikut :

1. Kelahiran Rasul adalah nikmat terbesar bagi kita, sedangkan wafatnya adalah musibah terbesar bagi kita.

2. Memperingati hari kematian (haul) bertujuan untuk mendoakan, mengenang dan mengharapkan adanya calon- calon pengganti seperti beliau. Sedangkan Nabi Muhammad Saw adalah khotamul anbiya'. Sehingga tidak ada lagi nabi setelah beliau

Referensi :

Kitab Haul al-Ihtifal bi Dzikri al-Maulid an-Nabi asy-Syarif :

ﻭﻧﻘﻮﻝ : ﺇﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺟﻼﻝ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻰ ﻗﺪ ﻛﻔﺎﻧﺎ ﺍﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﻐﺎﻟﻄﺔ ﻓﻘﺎﻝ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺑﻪ ﺍﻟﺤﺎﻭﻯ.

Saya berkata, Sesungguhnya al-imam al-'allamah Jalaluddin as-Suyuthi sudah mencukupi kita dalam menolak kesalahan besar tersebut. Beliau berkata dalam kitabnya Al-hawi:

إن ولادته صلى لله عليه وسلم أعظم النعم علينا، ووفاته أعظم المصائب لنا، والشريعة حثت على إظھار شكر النعم، والصبر والسلوان والكتم عند المصائب، وقد أمر الشرع بالعقيقة عند الولادة، وھي إظھار شكر وفرح بالمولود، ولم يأمر عند الموت بذبح ولا غيره، بل نھى عن النياحة وإظھار الجزع، فدلت قواعد الشريعة على أنه يحسن في ھذا الشھر إظھار الفرح بولادته صلى لله عليه .وسلم دون إظھار الحزن فيه بوفاته
Baca Juga: Wajah santun dakwah Nabi Muhammad SAW
"Lahirnya Baginda Shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan paling agungnya nikmat bagi kita, sedangkan wafatnya merupakan musibah yang paling besar bagi kita. Syari'at mendorong untuk menampakkan syukur atas berbagai nikmat, dan sabar tabah menghadapi berbagai musibah, syari'at juga memerintahkan melaksanakan Aqiqah pada waktu kelahiran, dan itu merupakan bentuk menampakan syukur dan kegembiraan dengan lahirnya seorang anak, syari'at tidak memerintahkan menyembelih hewan atau jenis lainnya saat kematian, bahkan melarang prilaku niyahah (meratap).

Dalam hal ini, kaidah-kaidah syariat tlah menunjukkan bahwa yang hasan (baik) dilaksanakan pada kelahiran Nabi adalah menampakkan kegembiraan / kesenangan dengan kelahiran beliau Saw, bukan menampakkan kesedihan sebab wafatnya beliau Saw. "

DASI Dagelan Santri Indonesia

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes