Kisah Kezuhudan Mbah Abdul Karim



Kisah Kezuhudan Mbah Abdul Karim
Kisah Kezuhudan Mbah Abdul Karim

Benangmerahdasi -Kisah Kezuhudan Mbah Abdul Karim, tidak pernah tidur kasur seperti Rosululloh SAW.

Seorang ulama besar dengan segudang ilmu dan pengalaman yaitu beliau Seikhona Abdul Karim Lirboyo santri Seikhona Kholil Bangkalan dan teman dekat Seikhona Hasyim Asy'ari Tebu Ireng, Beliau di bukakan oleh mertuanya Syeik Sholeh Banjar melati sebuah lahan pesantren di Desa tua bernama Lirboyo.

Dengan dibuatkan sebuah gubuk kecil di tengah tanah yang masih penuh semak belukar dan angker sama dengan namanya Lirboyo (Lir Kang Wahoyo) atau tempat pendidikan sang raja tersohor se nusantara dulu yakni Joyoboyo di bawah asuhan Guru Syaik Wasil dan yang lain (versi mata batin kulo piyambak) tanah penuh Atsarus Sholihin.

Cerita kezuhudan dan kealiman beliau Syaikhona Abdul Karim menjadikan sinar terang yang menghipnotis para santri se Nusantara untuk mondok di tempat beliau dan barokah serta himbauan Syikhona Kholil Bangkalan kepada para santri dan khalayak dengan pernyataan beliau "Ilmuku sudah habis di bawa oleh Santriku yang bernama Manab atau Abdul Karim" dan wal hasil santri mbah Karim luar biasa banyak.

Suatu ketika ada tamu orang terkaya di kabupaten Kudus pemilik pabrik rokok zaman dulu'' pabrik jambu bol Kudus'', Tamu kaya ini ingin memberi fasilitas modern yakni kasur agar yai Abdul karim tidur dengan pulas dan nyenyak.
Baca juga: Sejarah singkat KH.Abdul Karim Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri
Yai Abdul Karim awalnya menolak akan tetapi kasihan sudah jauh-jauh di beri kasur dari kudus maka beliau meneriam tapi tidak memakainya.

Selang waktu berapa jam setelah tamu kudus pulang, datanglah mertua beliau yaitu Syaik Sholeh dengan berjalan kedalam rumah menantunya dan bertanya kepada sang menantu: Nak Karim, Abah mau tanya..? boleh ya ? Yai karim menjawab: boleh, monggo Abah, Tanglet nopo (pertanyaan apa), Seikh Sholeh: Aku kok lupa hadits yang menerangkan tidurnya Rosululloh SAW.? tolong carikan haditsnya ya nak..

Kontan saja sang menantu kaget pasti mertua beliau melihat kasur dari kudus tadi dan memahami bahwa beliau itu menasehati dengan halus tentang tidur Rosululloh tanpa permadani sekalipun waktu sudah banyak alas indah dari Iraq dan Mesir..

Dengan nada rendah sang menantu menjawab: Injih Abah, mohon maaf Rosululloh tidur beralas kayu pelepah kurma samapi terlihat bekas kayu nampak di punggung beliau, dan sayapun beralas kayu ikut Raosululloh, kasur itu pemberian dari orang kaya dari Kudus dan nanti akan saya kembalikan kepada pemiliknya lagi.

Wallahu A'lam Bishowaf

Dasi Dagelan Santri Indonesia


Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes