Kajian Ilmu Fiqih Kitab Fathul Mu'in (No: 007)


Kajian Ilmu Fiqih Kitab Fathul Mu'in  (No: 007)
Kajian Ilmu Fiqih Kitab Fathul Mu'in  (No: 007)

Benangmerahdasi -Kajian Ilmu Fiqih

Kitab  : Fathul Mu'in
Syaikh Zainuddin Almalibary
Nomor: 007
Oleh    : Daviq Muntaqy

Kajian Ilmu Fiqih tentang Syarat-syarat Sholat dan Pengertian Air Muthlak dan Air Musta'mal

(فصل) في شروط الصلاة.
الشرط ما يتوقف عليه صحة الصلاة، وليس منها. وقدمت الشروط على الاركان لانها أولى بالتقديم، إذ الشرط ما يجب تقديمه على الصلاة واستمراره فيها.

(Fatsal)
Dalam menjelaskan syarat-syarat sholat.
Syarat (sholat) adalah perkara yang sahnya sholat digantungkan padanya namun tidak termasuk dari sholat.
Syarat-syarat sholat didahulukan penjelasannya atas rukun, karena syarat lebih berhak untuk di dahulukan dikarenakan syarat adalah perkara yang wajib didahulukan (adanya) sebelum sholat dan keberadaannya terus berlangsung didalam sholat.

(شروط الصلاة خمسة: أحدها : 
طهارة عن حدث وجنابة الطهارة: لغة)، 
النظافة والخلوص من الدنس.
وشرعا: رفع المنع المترتب على الحدث أو النجس.
Bada Juga: Kajian Ilmu Fiqih Kitab Fathul Mu'in (No: 006)
Syarat-syaratnya sholat ada lima:

1. Suci dari hadats kecil dan jinabah / hadast besar.
Artinya thoharoh (suci) secara bahasa bermakna bersih atau bebas dari kotoran.
Dan secara isthilah bermakana hilangnya (shifat) tercegah yang timbul dari hadats atau najis.

(فالاولى) أي الطهارة عن الحدث: (الوضوء) 
هو - بضم الواو - استعمال الماء في أعضاء مخصوصة 
مفتتحا بنية.
وبفتحها: ما يتوضأ به.

Adapun thoharoh yang pertama (yaitu suci dari hadats kecil) adalah wudlu.
Wudlu (dengan dhomah) adalah mengunakan air pada anggota tertentu yang diawali dengan niat.
Wudlu (dengan fathah) adalah sesuatu yang digunakan berwudlu.

وكان ابتداء وجوبه مع ابتداء وجو ب المكتوبة ليلة الاسراء.

Dan permulaan diwajibkannya wudlu adalah bersamaan dengan awal diwajibkannya sholat fardlu di malam isra'.

(وشروطه) أي الوضوء كشروط الغسل خمسة.
أحدها : (ماء مطلق)،فلا يرفع الحدث ولا يزيل النجس ولا يحصل سائر الطهارة - ولو مسنونة - إلا الماء المطلق،

Syarat-syaratnya wudlu ada lima (sebagaimana syarat mandi)

Pertama: Air muthlak.
maka selain air muthlak tidak bisa menghilangkan hadats dan najis, dan tidak pula berhasil bersuci-suci yang lain meskipun sunah kecil menggunakan air muthlak.

وهو ما يقع عليه اسم الماء بلا قيد، وإن رشح من بخار الماء الطهور المغلى، أو استهلك فيه الخليط، أو قيد بموافقة الواقع كماء البحر.

Air muthlak adalah yang padanya jatuh penamaan air dengan tanpa qayyid.
Meski menetes / merembes dari uap air suci mensucikan yang di panaskan, atau air yang sirna (hilang) didalamnya, perkara yang larut(kholit),  (tanpa menyebabkan perubahan yang menghilangkan nama air). Atau air yang diqayidi sesuai dengan tempatnya seperti air laut.

بخلاف ما لا يذكر إلا مقيدا كماء الورد،

Berbeda dengan air yang tidak disebut melainkan dengan qayid (yang lazim) seperti air mawar. (maka bukan air muthlak).

(غير مستعمل في) فرض طهارة، من (رفع حدث)
أصغر أو أكبر، ولو من طهر حنفي لم ينو، أو صبي لم يميز لطواف.

Yang dimaksud musta'mal (telah digunakan) dalam bersuci yang wajib.
Baik untuk menghilangkan hadats kecil maupun hadats besar meskipun dari bersucinya orang bermadzhab hanafi yang tidak berniat (dalam wudlunya) atau bersucinya anak yang belum tamyiz untuk melaksanakan thowaf.

(و) إزالة (نجس) ولو معفوا عنه.
(قليلا) أي حال كون المستعمل قليلا، أي دون القلتين.
فإن جمع المستعمل فبلغ قلتين فمطهر، كما لو جمع المتنجس فبلغ قلتين ولم يتغير، وإن قل بعد بتفريقه.

Dan (bukan air musta'mal) dari menghilangkan najis meskipun najis yang dimakfuw.
Dalam keadaan sedikitnya air yaitu di bawah ukuran dua kulah.
Sehingga, apabila ait musta'mal dikumpulkan lalu mencapai dua kulah maka air tersebut menjadi suci mensucikan kembali.
Sebagaimana halnya apabila air mutanajjis dikumpulkan lalu mencapai dua kulah serta tidak berubah.
Meskipun menjadi sedikit setelahnya dengan di pisah-pisah.

فعلم أن الاستعمال لا يثبت إلا مع قلة الماء، أي
وبعد فصله عن المحل المستعمل ولو حكما، كأن جاوز منكب المتوضئ أو ركبته، وإن عاد لمحله أو انتقل من يد لاخرى.

Maka menjadi jelas.
Bahwasanya air tidak disebut musta'mal kecuali dengan disertai sedikitnya air dan setelah terpisah dari tempat penggunaannya, meski terpisah hanya dalam hukumnya saja seperti air melewati pundak atau lutut yang orang yang berwudlu meski kembali ketempatnya semula atau pindah dari satu tangan ke tangan lainnya.

Keterangan:
Syarat air musta'mal ada 4:

1. Sedikit
2. Digunakan untuk basuhan wajib
3. Sudah terpisah dari anggota yang dibasuh
4. Tidak ada niat ightirof pada saatnya.
(Bagi yang mandi setelah niat dan bagi yang berwudlu setelah membasuh wajah).

نعم ، لا يضر في المحدث انفصال الماء من الكف إلى الساعد، ولا في الجنب انفصاله من الرأس إلى نحو الصدر، مما يغلب فيه التقاذف.

Iya, tidak apa-apa bagi orang yang wudlu terpisahnya air dari telapak tangan ke lengan.
Dan bagi orang yang junub terpisahnya air dari kepala ke semisal dada yaitu tempat-tempat yang air ghalib menetes ketempat tersebut.

( فرع) لو ادخل المتوضئ......

Bersambung..

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes