Penjelasan Fiqih Tentang Perawatan Jinazah Janin


Penjelasan Fiqih Tentang Perawat Jinazah Janin
Penjelasan Fiqih Tentang Perawat Jinazah Janin

Benangmerahdasi -Tentang Perawataa Janazah Janin

Fiqih Bab Janazah
No : 0317
Hallo Benangmerah
WA: 081384451265

Tata cara merawat janin yang mati keguguran menurut pandangan fiqih

Pertnyaan
1. Bagaimana hukum janin yang mati jeguguran ?
2. Apa wajib di sholati
3. Apa harus di beri nama

Jawab
Dalam hal ini, untuk janin, terkait perawatan jenazahnya ada perincian:

Bila belum berusia empat (4) bulan ( dengan hitungan hijriyah), maka hanya wajib di kafani dan di makamkan.

Bila sudah mencapai usia empat (4) bulan, maka di perinci lagi:

a. Bila setelah lahir janin lahir tidak bergerak-gerak atau menjerit/menangis, maka hanya wajib dimandikan, di kafani, dan di kuburkan.

b. Bila setelah lahir janin tampak hidup, seperti bergerak-gerak atau menangis, maka wajib di mandikan, di kafani, di sholati dan dikuburkan secara komplit.

Pemberian nama

Sedangkan terkait pemberian nama untuknya maka hukumnya sunah.

Referensi:

1. Referensi: I'anah at Thalibin, 11/140:

وحاصل ما أفاده كلامه فيه: أنه إذا انفصل قبل أربعة أشهر يكفن ويدفن وجوبا، وإن انفصل بعد أربعة أشهر فإن لم يختلج ولم يصح بعد انفصاله غسل، وكفن ودفن وجوبا، من غير صلاة عليه.
وإن اختلج أو استهل بعد ذلك يغسل، ويكفن، ويصلى عليه، ويدفن وجوبا.

Kesimpulan penjelasan Syaikh Zainuddin al Malibari tentang janin yang gugur adalah:
1. Bila gugur sebelum berusia empat (4) bulan maka wajib di kafani dan dimakamkan
2. Bila gugur setelah berusia empat (4) bulan, maka maka dilihat:
     a. bila janin tidak bergerak-gerak atau menjerit setelah lahir, maka wajib dimandikan, dikafani                 dan  di makamkan tanpa wajib di sholati,
       
     b. bila janin bergerak-gerak atau menjerit setelah dilahirkan, maka wajib di mandikan, dikafani, di           sahlati dan dimakamkan
Baca Juga: Penjelasan Fiqih meratakan makam yang sudah tidak terpakai secara permanen
2. Referensi al Majmu' VIII/ 435-436:

قَالَ الْبَغَوِيّ وَغَيْرُهُ: يُسْتَحَبُّ تَسْمِيَةُ السَّقْطِ لِحَدِيثٍ وَرَدَ فِيهِ.

''Al Baghawi dan Ulama lain berkata: Sunnah memberi nama janin yang gugur karena adanya hadits tentangnya''

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes