Ajaran Ridha dari Kisah Rabi'ah Adawiyah


BenangmerahDasi.com - Seorang ulama salaf mengatakan, sungguh, apabila Allah telah membuat ketentuan di langit, maka Dia inggin agar peduduk bumi ridha dengan ketentuan-Nya tersebut.''
Abu Darda juga menuturkan,''Titik puncak sebuah imam adalah sabar menghadapi apa yang Dia teteapkan dan ridha menerima takdir yang di tentukan.''

Sahabat Umar Bin Khattab r.a mengatakan,''Aku tidak mau pusing dengan keadaanku di waktu pagi dan sore! Aku tak peduli, susah atau bahagia.''

Alkisah, suatu hari Sofyan As-Tsawri berkata di dekat Rabi'ah Adawiyah, ''Ya Allah, berikanlah ridha-Mu kepadaku!'' Lalu, tiba-tiba Rabi'ah menegurnya, ''Apa engkau tidak malu kepada Allah untuk meminta ridha-Nya, Padahal engkau sendiri tidak ridha kepada-Nya.''

Maka, secara spontan, Sofyan As-Tsawri langsung menyebut,''Astagfirullah.."

Melihat kejadian ini, Ja'far Ibn Sulaiman Ad-Dhibi bertanya kepada Rabi'ah Adawiyah, ''Kapan seorang hamba dikatakan ridha kepada-Nya ?''

Rabi'ah, menjawab, ''Ketika kebahagiaannya saat di timpa musibah sama dengan kebahagiaannya saat di beri nikmat.''

--Dikutip dari kitab Mahabah karya Imam Al-Ghayali

By, Fikri Al Majnuni Murokab.





Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes