Nyai Hj. Afwah Seorang Nyai Dari Pesantren yang Menjadi Rektor Institut Studi Islam Fahmia (ISIF)


BenangmerahDasi -Bu Nyai Rektor (bilik pesantren)
Sangat jarang kita mendengar ada ulama permepuan yang menjadi pemimpin satu lembangga prestisius dan berpengaruh di tengah masyarakat. Apalagi jika kita persempit kriterianya menjadi ulama Perempuan dari pesantren dan memimpin sebuah perguruan tinggi.

Barangkali asumsi itu patah setelah Nyai Hj. Afwah Mumtazah, M Pd.I, Seorang nyai pesantren yang dilantik menjadi Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), Minggu 8 Mei 2016 lalu. Untuk masa bakti2016-2020 menggantikan Rektor sebelumnya , Prof. DR. A Chozin Nasuha, MA.

Nyai Afwah mengatakan, menjadi rektor sebuah perguruan tinggi baginya adalah sebuah tantangan, Meski sudah berpengalaman memimpin pondok pesantren Aisyah Kempek Cirebon selama puluhan tahun, Menjadi Rektor adalah sesuatu yang berbeda, Menjadi Rektor ISIF adalah tugas  cukup berat.

Tugas berat saya adalah bagaimana mewujudkan mahasiswa yang punya kepedulian dan integritas. Mahasiswa yang tidak abai terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat seperti kesenjangan sosial, ketidakadilan dan ketertindasan,'' jelasnya.

Sekalipun sibuk memimpin ISIF, Nyai Afwah masih tetap memimpin dan mengasuh pesantren, meladeni dan mendidil santi-santrinya. Setiap hari ada sekitar 600 santri mengaji kepadanya, Ia juga aktif berorganisasi bersama komunitas Hafidzoh Kabupaten Cirebon, PC Fatayat kabupaten Cirebon dan organisasi lainya. Ia juga aktif mengikuti pelatihan dan kegiatan yang diadakan oleh Fahmina Institute, Rahimah, Wahid Institut dan banyak lembaga sosial yang lainnya.

''Saya ingin agar pengengetahuan dan wawasan saya terbuka.Saya tidak ingin menjadi perempuan yang hanya di rumah saja, Namun menjadi perempuan yang terus berproses dan terus belajar,''Imbuhnya.

Semakin banyaknya pemimpin perempuan di Indonesia harusnya di sukuri, Semakin banyak pemimpin perempuan berarti semakin banyak kesempatan bagi seorang perempuan untuk memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat.

Nyai Afwah mengatakan, kesempatan menjadi pemimpin bagi seorang perempuan kini sudah terbuka lebar. Pada zaman sekarang, perempuan busa mewujudkan harapan dan cita-cita luhurnya yang dulu hanya impian belaka. Dia pun berharap agar dengan semakin banyaknya pemimpin perempuan, kebijakan yang diambil pun akan semakin melibatkan aspirasi perempuan. Dengan begitu, ke depan relasi sosial yang terbangun akan lebih setara dan adil.

Sementara itu, Ketua Yayasan Fahmina yang menaungi ISIF menyatakan bahwa pihaknya sangat berbahagia memiliki rektor seorang perempuan, Seorang Nyai Pesantren. Menurutnya, Nyai Afwah adalah seorang perempuan yang luar biasa.

''Satu kebanggaan bagi ISIF memiliki rektor baru dan beliau adalah seorang nyai dari pesantren. Tidak banyak perempuan yang mau menjadi pemimpin, apalagi dari pesantren. Sangat jarang. Namun Nyai Hj. Afwah Mumtzaha ini sungguh sosok yang luar biasa,''kata ketua Yayasan Fahmina, KH Husein Muhammad, saat melantik Nyai Afwah.


Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes