Benangmerahdasi.com -Pentingnya berpegang teguh pada salah satu madzab yang empat
فَصْلٌ) فِيْ بَیَانِ خِطَّةِ السَّلَفِ الصَّالِحِ، وَبَیَانِ الْمُرَادِ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ فِيْ ھَذَا الْحِیْنِ، وَبَیَانِ أَھَمِّیَّةِ الْإِعْتِمَادِ بِأَحَدِ الْمَذَاھِبِ الْأَرْبَعَةِ)
PASAL MENJELASKAN TENTANG KHITTHAH AJARAN SALAF SHALEH DAN MENJELASKAN YANG DIKEHENDAKI “AS-SAWADUL A’DZAM” DI MASA INI SERTA MENJELASKAN PENTINGNYA BERPEGANG TEGUH PADA SALAH SATU MADZHAB YANG EMPAT
ِذَا فَھِمْتَ مَا ذُكِرَ عَلِمْتَ أَنَّ الْحَقَّ مَعَ السَّلَفِیِّیْنَ الَّذِیْنَ كَانُوْا عَلَى خِطَّةِ السَّلَفِ الصَّالِحِ، فَإِنَّھُمْ اَلسَّوَادُ الْأَعْظَمُ، وَھُمْ اَلْمُوَافِقُوْنَ عُلَمَاءَ
الْحَرَمَیْنِ
الشَّرِیْفَیْنِ وَعُلَمَاءِ الْأَزْھَرِ الشَّرِیْفِ اَلَّذِیْنَ ھُمْ قُدْوَةُ رَھْطِ أَھْلِ الْحَقِّ وَفِیْھِمْ عُلَمَاءُ لَا یُمْكِنُ اِسْتِقْصَاءُ جَمِیْعِھِمْ مِنْ اِنْتِشَارِھِمْ فِي الْأَقْطَارِ
.وَالْآفَاقَ كَمَا لَا یُمْكِنُ إِحْصَاءُ نُجُوْمِ السَّمَاءَ
Dengan pemahaman di atas, diketahui bahwa sesungguhnya kebenaran yang haqiqi itu berpihak
pada kalangan Salafiyyin generasi terdahulu yang berpijak pada khitthah Salaf Sholih. Merekalah as-Sawadul A’dzom. Mereka menyepakati konsepsi2 agama yang ditetapkan oleh ulama2 Haromain
Syarifain (Makkah dan Madinah) dan ulama2 al-Azhar yang mulia. Kesemuanya adalah menjadi
panutan kelompok Ahlul Haq. Di sana banyak ulama yang tidak bisa dihitung berapa jumlahnya,
karena menyebarnya tempat domisili mereka di berbagai daerah, sebagaimana tidak dapat bintang2
di langit.
وَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ االلهِ صَلَّى االلهُ عَلَیْھِ وَسَلَّمَ: {إِنَّ االلهَ تَعَالَى لَا یَجْمَعُ أُمَّتِيْ عَلَى ضَلَالَةٍ، وَیَدُ االلهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ، مَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ}
رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ. زَادَ ابْنُ مَاجَھْ: {فَإذَا وَقَعَ الإِخْتِلاَفُ فَعَلَیْكَ بِالسَّوَادِ الأَعْظَمِ} مَعَ الْحَقِّ وَأَھْلِھِ. وَفِي الْجَامِعِ الصَّغِیْرِ: {إِنَّ االلهَ تَعَالَى قَدْ
{أَجَارَ أُمَّتِيْ أَنْ تَجْتَمِعَ عَلَى ضَلَالَة
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam. bersabda: “Sesungguhnya Alloh tidak akan menghimpun
umatku di atas kesesatan. Dan Yad Alloh di atas al-Jama’ah.” (HR. Tirmidzi). Ibnu Majah menambahkan (riwayat): “Maka jika terjadi perselisihan, berpeganglah pada as-Sawadul A’dzom
yaitu al-haq dan ahlul haq.”
Di dalam kitab Jami’ush Shoghir disebutkan: “Sesungguhnya Alloh menyelamatkan umatku dari
bersepakat atas perbuatan sesat.”
وَأَكْثَرُھُمْ أَھْلُ الْمَذَاھِبِ الْأَرْبَعَةِ، فَكَانَ الْإِمَامُ الْبُخَارِيُّ شَافِعِیًّا، أَخَذَ عَنِ الْحُمَیْدِيِّ وَالزَّعْفَرَانِيِّ وَالْكَرَابِیْسِيِّ. وَكَذَلِكَ ابْنُ خُزَیْمَةَ
وَالنَّسَائِيُّ
وَكَانَ الْإِمَامُ الْجُنِیْدُ ثَوْرِیًّا، وَالشِّبْلِيُّ مَالِكِیًّا، وَالْمُحَاسِبِيُّ شَافِعِیًّا، وَالْجَرَیْرِيُّ حَنَفِیًّا، وَالْجِیْلَانِيُّ حَنْبَلِیًّا، وَالشَّاذِلِيُّ مَالِكِیًّا
Mayoritas dari mereka adalah pengikut al-Madzahib al-Arba’ah (madzhab yang empat). Imam
Bukhori adalah bermadzhab Syafi’i. Beliau mengambil dari Imam Humaidi, az-Za’faroni dan
Karobi’isi. Demikian juga Imam Ibnu Khuzaimah dan Imam Nasa’i.
Imam Junaid adalah pengikut Imam Tsauri, Imam Syibli adalah pengikut madzhab Maliki, Imam
Muhasibi adalah pengikut madzhab Syafi’i, Imam al-Jariry merupakan penganut Imam Abu
Hanifah (Hanafi), Syaikh Abdul Qodir al-Jailani bermadzhab Hanbali dan Imam Abu al-Hasan asySyadzili pengikut madzhab Maliki.
فَالتَّقَیُّدُ بِمَذْھَبٍ مُعَیَّنٍ أَجْمَعُ لِلْحَقِیْقَةِ، وَأَقْرَبُ لِلتَّبَصُّرِ، وَأَدْعَى لِلتَّحْقِیْقِ، وَأَسْھَلُ تَنَاوُلًا. وَعَلَى ھَذَا دَرَّجَ اَلْأَسْلَافُ الصَّالِحُوْنَ، وَالشُّیُوْخُ
الْمَاضُوْنَ رِضْوَانُ االلهِ تَعَالَى عَلَیْھِمْ أَجْمَعِیْنَ
Maka dengan mengikuti satu madzhab tertentu akan lebih dapat terfokus pada satu nilai kebenaran
yang haqiqi, lebih dapat memahami secara mendalam dan akan lebih memudahkan dalam mengimplementasikan amalan. Dengan menentukan pada satu pilihan madzhab inilah berarti ia telah pula melakukan jalan yang juga ditempuh oleh salafunas shalih. Mudah2 an keridhaan Alloh terlimpah curahkan pada mereka semua.
فَنَحْنُ نَحُضُّ إِخْوَانَنَا عَوَامَّ الْمُسْلِمِیْنَ أَنْ یَتَّقُوْا االلهَ حَقَّ تُقَاتِھِ، وَأَنْ لَا یَمُوْتُوْا إِلَّا وَھُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَأَنْ یُصْلِحُوْا ذَاتَ الْبَیْنِ مِنْھُمْ، وَأَنْ یَصِلُو
الْأَرْحَامَ، وَأَنْ یُحْسِنُوْا إِلَى الْجِیْرَانِ وَالْأَقَارِبِ وَالْإِخْوَانِ، وَأَنْ یَعْرِفُوْا حَقَّ الْأَكَابِرِ، وَأَنْ یَرْحَمُوْا الضُّعَفَاءَ وَالْأصَاغِرَ وَنَنْھَاھُمْ عَنِ
التَّدَابُرِ وَالتَّبَاغُضِ وَالتَّقَاطُعِ وَالتَّحَاسُدِ وَالْإفْتِرَاقِ وَالتَّلَوُّنِ فِي الدِّیْنِ،
Kami menghimbau pada kawan2 kami, orang awam dari mayoritas kaum Muslimin agar senantiasa
bertakwa pada Alloh dengan sebenar2 nya takwa. Dan senantiasa berharap agar tidak meninggalkan
dunia yang fana ini kecuali sebagai orang Islam.
Dan agar melakukan rekonsiliasi dengan orang yang berselisih antara mereka, merekatkan tali
persaudaraan, bersikap dan berperilaku baik terhadap semua tetangga, kerabat dan seluruh teman,
dapat memahami dan melaksanakan hak2 para pemimpin, bersikap santun dan belas kasihan terhadap kaum dhu’afa dan kalangan wong cilik.
Baca juga: Awal kemunculan bid'ah dan meluasnya di jawa serta macam-macam ahli bid'ah zaman iniKita berusaha mencegah mereka dari segala bentuk permusuhan, saling benci-membenci, memutuskan hubungan, hasut-menghasut, sekterianisme dan membentuk sekte2 baru yang mengkotak2kan agama.
وَنَحُثُّھُمْ أَنْ یَكُوْنُوْا إِخْوَانًا، وَعَلَى الْخَیْرِ أَعْوَانًا، وَأَنْ یَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ االلهِ جَمِیْعًا، وَأَنْ لَا یَتَفَرَّقُوْا، وَأَنْ یَتَّبِعُوا الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ وَمَا كَانَ
عَلَیْھِ عُلَمَاءُ الْأُمَّةِ كَالْإِمَامِ أَبِيْ حَنِیْفَةَ وَمَالِكِ بْنِ أَنَسٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ رَضِيَ االلهُ تَعَالَى عَنْھُمْ أَجْمَعِیْنَ، فَھُمْ اَلَّذِیْنَ قَدْ اِنْعَقَدَ
الْإِجْمَاعُ عَلَى امْتِنَاعِ الْخُرُوْجِ عَنْ مَذَاھِبِھِمْ،
Kami menghimbau pada mereka semua untuk bersatu, bersahabat, tolong-menolong dalam kebaikan, berpegang teguh pada agama Alloh yang kokoh dan menghindari perpecahan. Hendaknya tetap eksis berpedoman pada al-Kitab dan as-Sunnah, dan apa saja yang menjadi tuntunan para ulama panutan umat semisal Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal rodhiyallohu ‘anhum. Ijma’ menetapkan larangan keluar dari madzhab2 mereka.
وَأَنْ یُعْرِضُوْا عَمَّا أُحْدِثَ مِنَ الْجَمْعِیَّةِ الْمُخَالِفَةِ لِمَا عَلَیْھِ الْأَسْلَافُ الصَّالِحُوْنَ، فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ االلهِ صَلَّى االلهُ عَلَیْھِ وَسَلَّمَ: {مَنْ شَذَّ شَذَّ
،{إِلىَ النَّارِ
Hendaknya mereka juga berpaling dari segenap bentuk organisasi2 baru yang bertentangan dengan
prinsip2 dasar yang dibangun oleh Salafus Sholih. Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa memisahkan diri (dari mayoritas) maka ia akan terpisah di neraka.”
وَأَنْ یَكُوْنُوْا مَعَ الْجَمَاعَةِ الَّتِيْ عَلَى طَرِیْقَةِ الْأَسْلَافِ الصَّالِحِیْنَ، فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ االلهِ صَلَّى االلهُ عَلَیْھِ وَسَلَّمَ: {وَأَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ أَمَرَنِيَ
االلهُ بِھِنَّ: اَلسّمْعِ وَالطَاعَةِ وَالْجِھَادِ وَالْھِجْرَةِ وَالْجَمَاعَةِ، فَإِنَّ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ قِیْدَ شِبْرٍ، فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلاَمِ مِنْ عُنُقِھِ}، وَقَالَ عُمَرُ
بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ االلهُ عَنْھُ: {عَلَیْكُمْ بِالْجَماعَةِ، وَإِیَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ، فَإِنَّ الشَّیْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ وَھُوَ مَعَ الْاِثْنَیْنِ أَبْعَدُ. وَمَنْ أَرَادَ بُحْبُوْبَةَ الْجَنّةِ
.{فَلْیَلْزَمِ الْجَماعَةَ
Untuk itu hendaknya mereka tetap konsisten memegangi al-Jama’ah ‘ala Thoriqah as-Salaf ashSholihin.
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku perintahkan pada kalian semua
untuk melaksanakan 5 hal, dimana Alloh telah memerintahkan hal itu padaku, yakni bersedia untuk
mendengarkan, taat dan siap untuk berjihad, melakukan hijrah dan bergabung masuk dalam bingkai
al-Jama’ah. Sesungguhnya seseorang yang berpisah dari jamaah walaupun hanya sejengkal, berarti
sungguh ia telah melepaskan ikatan tali keislamannya dari lehernya.”
Sayyidina Umar bin Khothob Rodhiyallohu ’anhu berkata: “Berpegang teguhlah kalian semua pada
al-Jama’ah. Hindarkan diri kalian dari segala bentuk perpecahan. Karena sesungguhnya setan ketika
menyertai anda seorang diri saja, maka dengan sangat mudah ia menaklukkannya dibanding ketika
ia menyertai 2 orang yang bersekutu. Barangsiapa bermaksud dan ingin mendapat kenikmatan
hidup di dalam surga maka tetaplah bersama al-Jama’ah.”
Post a Comment