Definisi dan Hukum dari Mani, Madzi dan Wadzi dan Mimpi Basah



Benang merah Dasi -Fiqih bab mandi jinabat (hukum dari mani, madzi dan wadi)

Pertanyaan

1. Apakah definisi dan hukum dari mani, madzi dan wadi dan apakah wanita juga mengalaminya...?


2. Bila dalam keaadaan tidur bermimpi bercumbu hingga basah, namun ketika bangun tidak diketemukan adanya tanda-tanda adanya mani, apakah juga diwajibkan mandi besar...?


Jawaban

1.
 Apakah definisi dan hukum dari mani, madzi dan wadi dan apakah wanuta juga mengalaminya...?

Mani
Cairan putih yang keluar dari kemaluan ketika bersetubuh dan di iringi rasa nikmat di barengi syahwat dan setelahnya akan lemas.
Hukum mani tidak najis tapi wajib mandi besar.

Wadi
Cairan putih kental keluar ketika habis buang air kecil/karena kecapekan.
Hukumnya najis dan harus membersihkan area kemaluan serta berwudhu ketika akan melaksanakan sholat.

Madzdi
Cairan bening lengket
Keluar ketika syahwat muncul/ membayangkan hal yang erotis namun ketika keluar tubuh tidak lemas.
Hukumnya najis dan harus membersihkan area kemaluan serta berwudhu ketika akan melaksanakan sholat.

Wadi dan Madzi tidak wajib mandi

2.
Tidak diwajibkan  mandi karena cairan tersebut keluar tidak dalam berhubungan badan, tidak keluar mani dan cairan tersebut tidak bisa dikatakan mani.
Baca juga: Hukum Tidur dalam keaadaan junub
Kesimpulan:
Jika cairan keluar mengandung salah satu ciri-ciri mani, maka di hukumi mani.
Namun jika tidak ada dan keluarnya pada mulai gejolaknya syahwat atau sesudah syahwat, maka di hukumi madzi.

   Jika ragu yang keluar madzi atau mani..?? maka boleh memilih antara menjadikannya mani sehingga wajib mandi, atau menjadikannya madzi sehingga hukumnya najis, tidak wajib mandi namun batal wudhu'nya. Paling afdholnya menggabung keduanya yaitu mandi janabah dan mensucikan tempat yang terkena cairan tersebut.

Wanita, Juga mengeluarkan mani dengan ciri-ciri sebagai mana di atas. namun menurut imam Al-Ghozali, mani wanita hanya bercirikan keluar di sertai syahwat (kenikmatan)


Tambahan
Wanita juga mengeluarkan mani seperti halnya pria, hanya saja sepermanya sedikit walaupun hanya setetes, tidak sebanyak sperma /mani pria.

Dengan mani itu muncul sifat identik sang anak, apakah memiliki kemiripan dengan sang ayah atau sang ibu.

Ketika ditanyakan hal ini kepada Rasullullah SAW, beliau menjawab: '' iya, darimana adanya persamaan anak ( dengan ayah atau dengan ibunya kalau bukan karena mani tersebut)?''
(Shahih, HR. Muslim no.310)

Namun mani wanita berbeda dengan mani laki-laki, seperti di sabdakan Rasullullah SAW. ''Mani laki-laki itu kental dan berwarna putih sedangkan mani wanita encer dan berwarna kuning."
(Shahih, HR.Muslim no.310, 315)

Al- Imam An-Nawawi RA berkata:

'' Adapun mani wanita berwarna kuning dan encer. Namun terkadang warna bisa memutih karena kelebihan kekuatanya. Dan mani wanita ini bisa di tandai dengan dua hal:

Pertama: aromanya seperti aroma laki-laki.

Kedua: terasa nikmat ketika keluar dan setelah keluarnya dan syahwatpun mereda."
(Syarah Shahih Muslim 3/223)

Sebagaimana halnya laki-laki, bila seorang wanita keluar mani karena senggama atau ihtilam (mimpi keluar mani)?'' Rasullullah menjawab: '' ya apabila iya melihat mani yang keluar.'' (Shahih, HR. Muslim no. 313)


Dalam Al-Majmu' (2/158), Al-Imam An-Nawawi RA berkata:

  Ulama sepakat wajibnya orang mandi bila keluar mani, dan tidak ada perbedaan menurut kami apakah keluarnya jima'  (senggama), ihtilam, Onani atau masturbasi, melihat sesuatu yang membangkitkan syahwat, ataupun keluarnya manu tanpa adanya sebab. Dan sama saja apakah keluarnya dengan syahwat ataupun tidak, dengan rasa nikmat atau tidak, maninya banyak ataupun sedikit walaupun hanya setetes, dan sama saja apakah kelurnya di waktu tidur ataupun di waktu sadar, baik laki-laki / wanita.

التقريرات االسديدة في المسائل المفيدة ص 115-116
الفرق بين المني والمذي والودي :
المني : ماء أبيض يتدفق حال خروجه ويخرج بشهوة ويعقب خروجه فتور.المذي : ماء أبيض رقيق لزج يخرج عند ثوران الشهوة بلا شهوة كاملة
الودي : ماء أبيض ثخين كدر يخرج بعد البول أو عند حمل شيئ ثقيلالحكم عند خروج أحدها :المني يوجب الغسل ولا ينقض الوضوء وهو طاهرالمذي والودي حكمهما كالبول فينقضان الوضوء وهما نجسانعلامة المني يجب الغسل إذا وجدت إحدى هذه العلامات ولا يشترط كلها والمرأة مثل الرجل في ذلك وهي ثلاثة :1. التلذذ بخروجه أي يخرج بشهوة
2. التدفق أي يخرج على دفعات3. الرائحة إذا كان رطبا كرائحة العجين أو الطلع ، وإذا كان جافا كرائحة بياض البيضفليس من علامات المني كونه أبيضا أو يعقب خروجه فتور ولكن هذا على سبيل الغالبكما قال صاحب صفوة الزبد :ويعرف المني باللذة حين # خروجه وريح طلع أو عجنمسألة : إذا شك هل الخارج مني ام مذي فما الحكم؟ يتخير فإن شاء جعله منيا فيجب عليه الغسل وإن شاء جعله مذيا فينتقض 
وضوؤه ويجب غسل ما أصابه منه والأفضل أن يجمع بينهما فيغتسل ويغسل ما اصابه منه

2. Bila dalam keadaan tidur bermimpi bercumbu hinga basah, namun ketika bangun tidak ditemukan adanya tanda-tanda adanya mani, apakah diwajibkan mandi besar...??

Sabda Rasullulah S.A.W

عن خولة انهاسألت ٱلنبى صلى ٱلله عليه وسلم عن المرأة ترى فى منامها ما يرى ٱلرجل فقال ليس عليها غسل حتى تنزل كما أن 

ٱلرجل ليس عليه غسل حتى ينزل -رواه احمد والنسائ

''Dari Khaulah; Sesungguhnya ia telah bertanya kepada Nabi S.A.W mengenai perempuan yang bermimpi seperti laki-laki bermimpi Jawab Nabi: Ia tidak wajib mandi sehingga keluar maninya, sebagaimana laki-laki tidak wajib mandi apabila tidak keluar mani" (Riwayat Ahmad dan Nasa'i)



Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes