Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri




Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri
Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Menyantuni Diri Sendiri

Benangmerahdasi
-Kajian Kitab Ta'liimum Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،

Kajian Ta'liimul Muta'allim,
No : 026.
Oleh Umy_Nana_Syarif.

بسم الله الرحمن الرحيم،
الحمد لله، والشكر لله، ونعمة الله، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم،

                                                  Menyantuni Diri Sendiri

ولا يجهد نفسه جهدا، ولا يضعف النفس حتى ينقطع عن العمل، بل يستعمل الرفق في ذلك؛ -

Meski demikian, hendaklah tidak menforsir diri, tidak membuat dirinya lunglai sampai tidak kuat berbuat sesuatu, tapi hendaklah tetap Menyantuni (Menyayangi) diri sendiri :

والرفق أصل عظيم في جميع الأشياء، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :ألا إن هذا الدين متين فأوغلوا فيه برفق، ولا يبغض على نفسك عبادة الله تعالى، فإن المنبت لا أرضا قطع ولا ظهرا أبقى "،

Sikap santun adalah pangkal segala hal, sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda : "Sadarlah, bahwa islam ini agama yang kokoh, maka perlalukanlah dirimu dengan santun dan jangan kamu perbuat ibadah kepada Alloh SWT untuk menyengsarakan dirimu; karena orang yang munbit (loyo dia di tinggal kendaraan)

kata munbitt adalah bentuk isim fa'il dari inbatta, makna harfiahnya adalah orang yang patah tulang punggungnya. Kemudian diberi makna orang yang kehabisan tenaga dirinya dan kendaraannya, atau orang yang loyo dan tiada kendaraan baginya. (syarah Ta'liimul Muta'allim hal 23)
Itu tidak sanggup lagi menerjang bumi dan tiada pula kendaraannya "
Baca Juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang memanfa'atkan masa muda untuk belajar

(paruh awal hadits ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dari Anas Bin Malik, ra. (Sunan Ahmad lll/199),Sedang selebihnya diriwayatkan oleh Al Bazzar dalam Musnad-nya juga oleh Al Baihaqi dalam Sunan nya. Setatus sanadnya menurut imam Bukhori adalah Mursal (berporos pada Nabi), karena itu di nilai shahih, para Ulama menggunakan hadits ini sebagai dalil di larangnya takalluf (Menforsir diri sampai sengsara) dalam ibadah, (Al Manawi, Faidlul Qodir, ll/544)).

وقال صلى الله عليه وسلم : "نفسك مطيتك فارفق بها".

Nabi Muhammad Saw bersabda : "Dirimu Adalah kendaraanmu, maka perlalukanlah dengan santun"
(Ada hadits lain yang substansi maknanya sama, diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dengan sanad jasroh dari Abu Dzar dari Nabi SAW bersabda :

إن نفسي مطيتى وان لم أرفق بها لم تبلغنى

(Diriku adalah kendaraanku, jika aku tidak santun dalam memperlakukannya maka dia tidak mengantar aku sampai tujuan) (Az Zuhud, oleh ibnul Mubarok l/470;Az Zuhd, oleh Abi Ashim As Syaibani, l/293)).

Bersambung....

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin,
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Aamiin Yaa Mujiibas Saailiin

DASI Dagelan Santri Indonesia

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes