Kajian Tafsir Surat Al-Kafirun


Benangmerahdasi.com -Kajian Tafsir

Surat Al Kafirun

Assalaamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَٰﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ
ﻗُﻞْ ﻳَٰٓﺄَﻳُّﻬَﺎ ﭐﻟْﻜَٰﻔِﺮُﻭﻥَ  ﴿١
ﻟَﺂ ﺃَﻋْﺒُﺪُ ﻣَﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ  ﴿٢
ﻭَﻟَﺂ ﺃَﻧﺘُﻢْ ﻋَٰﺒِﺪُﻭﻥَ ﻣَﺂ ﺃَﻋْﺒُﺪُ  ﴿٣
ﻭَﻟَﺂ ﺃَﻧَﺎ۠ ﻋَﺎﺑِﺪٌ ﻣَّﺎ ﻋَﺒَﺪﺗُّﻢْ  ﴿٤
ﻭَﻟَﺂ ﺃَﻧﺘُﻢْ ﻋَٰﺒِﺪُﻭﻥَ ﻣَﺂ ﺃَﻋْﺒُﺪُ  ﴿٥
ﻟَﻜُﻢْ ﺩِﻳﻨُﻜُﻢْ ( ﻭَﻟِﻰَ ﺩِﻳﻦِ  ﴿٦

Arti tekstual:

1. Katakanlah: Hai orang-orang kafir
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3. Dan kamu bukan penyembah tuhan yang aku sembah
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku

Surah Al-Kafirun (bahasa arab: ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ ‏)
Adalah surah ke-109 dalam al-Qur'an. Surat ini terdiria atas 6 ayat dan termasuk surat Makkiyah. Nama Al Kaafirun (orang-orang kafir) diambil dari kata yang muncul pada ayat pertama surat ini. Pokok isi surat ini adalah tidak diijinkannya kompromi dalam bentuk mencampur adukkan ajaran agama.

Asbabun Nuzul:
Saat itu orang-orang Quraisy mengundang Rasullullah shollallahu 'alaihi wasallam dan beliau akan diberi banyak harta sehingga bisa menjadi orang terkaya di Makkah dan akan  menikahkan beliau dengan perempuan mana saja  yang di inginkannya, mereka berkata:

''Semua ini utukmu wahai Muhammad, berhentilah dari mencela tuhan tuhan kami dan jangan kau menyebutnya dengan keburukan. Jika tidak kau lakukan maka sembahlah tuhan tuhan kami selama setahun.''
Baca juga:Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 76

Rasulullah berkata: ''Akan ku tunggu apa yang Rabbku datangkan padakau''. Kemudian Allah menurunkan qul yaa ayyuhal kafirrun sampai akhir ayat, dan menurunkan ''qul afaghoirollah dan seterusnya''. 

Dalam riwayat lain. Al Walid bin Mughiroh. al ash bin wail. al aswad bin al muttholib dan umayyah bin kholaf bertemu dengan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, mereka berkata:

''Wahai Muhammad, kemarilah, sebahlah apa yang kami sembah dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah, kita besekutu dalam urusan kita semuanya.''

Kemudian Allah menurunkan qul yaa ayyuhal kaafiruun sampi akhir surat. 
Ibaroh
-Lubabun Nuqul (1/265-267):

ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻗﻞ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ
ﺃﺧﺮﺝ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻭﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺣﺎﺗﻢ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺃﻥ ﻗﺮﻳﺸﺎ ﺩﻋﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻌﻄﻮﻩ ﻣﺎﻻ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﺃﻏﻨﻰ ﺭﺟﻞ ﺑﻤﻜﺔ ﻭﻳﺰﻭﺟﻮﻩ ﻣﺎ ﺃﺭﺍﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﻟﻚ ﻳﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺗﻜﻒ ﻋﻦ ﺷﺘﻢ ﺁﻟﻬﺘﻨﺎ ﻭﻻ ﺗﺬﻛﺮﻫﺎ ﺑﺴﻮﺀ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﻔﻌﻞ ﻓﺎﻋﺒﺪ ﺁﻟﻬﺘﻨﺎ ﺳﻨﺔ ﻗﺎﻝ ﺣﺘﻰ ﺃﻧﻈﺮ ﻣﺎ ﻳﺄﺗﻴﻨﻲ ﻣﻦ ﺭﺑﻲ ﻓﺄﻧﺰﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﻞ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﺴﻮﺭﺓ ﻭﺃﻧﺰﻝ ﻗﻞ ﺃﻓﻐﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺄﻣﺮﻭﻧﻲ ﺃﻋﺒﺪ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺠﺎﻫﻠﻮﻥ
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺯﺍﻕ ﻋﻦ ﻭﻫﺐ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻟﺖ ﻛﻔﺎﺭ ﻗﺮﻳﺶ ﻟﻠﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺇﻥ ﺳﺮﻙ ﺃﻥ ﺗﺘﺒﻌﻨﺎ ﻋﺎﻣﺎ ﻭﻧﺮﺟﻊ ﺇﻟﻰ ﺩﻳﻨﻚ ﻋﺎﻣﺎ ﻓﺄﻧﺰﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﻞ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﺴﻮﺭﺓ
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﻨﺬﺭ ﻧﺤﻮﻩ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺟﺮﻳﺞ
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺣﺎﺗﻢ ﻋﻦ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ ﻣﻴﻨﺎﺀ ﻗﺎﻝ ﻟﻘﻲ ﺍﻟﻮﻟﻴﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﻐﻴﺮﺓ ﻭﺍﻟﻌﺎﺻﻲ ﺑﻦ ﻭﺍﺋﻞ ﻭﺍﻷﺳﻮﺩ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﻄﻠﺐ ﻭﺃﻣﻴﺔ ﺑﻦ ﺧﻠﻒ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ ﻳﺎ ﻣﺤﻤﺪ : ﻫﻠﻢ ﻓﻠﺘﻌﺒﺪ ﻣﺎ ﻧﻌﺒﺪ ﻭﻧﻌﺒﺪ ﻣﺎ ﺗﻌﺒﺪ ﻭﻟﻨﺸﺘﺮﻙ ﻧﺤﻦ ﻭﺃﻧﺖ ﻓﻲ ﺃﻣﺮﻧﺎ ﻛﻠﻪ ﻓﺄﻧﺰﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﻞ ﻳﺎ 
...ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﺴﻮﺭﺓ

Tafsir:
001. (Katakanlah, ''Hai orang-orang kafir!)

002. (Aku tidak akan menyembah) maksudnya sekarang aku tidak akan menyembah (apa yang kalian sembah) yakni berhala-berhala yang kalian sembah itu.

003. (Dan kalian bukan penyembah) dalam waktu sekarang (Tuhan yang aku sembah) yaitu Allah swt semata.

004. (Dan aku tidak mau menyembah) di masa mendatang (apa yang kalian sembah).

005. (Dan kalian tidak mau pula menyembah) di masa mendatang (Tuhan yang aku sembah) Allah swt. telah mengetahui.
melalui ilmu-Nya, bahwasanya mereka di masa mendatang pun tidak akan mau beriman. Disebutkannya lafal Maa dengan maksud Allah adalah hanya meninjau dari segi Muqabalahnya. Dengan kata lain, bahwa Maa yang pertama tidaklah sama dengan Maa yang kedua.

006. (Untuk kalianlah agama kalian) yaitu agama kemusyrikan (dan untukkulah agamaku'') yakni agama Islam. Ayat ini diturunkan sebelum Nabi saw.
Diperintahkan untuk memerangi mereka. Ya Idhafah yang terdapat pada lafal ini tidak disebutkan oleh ahli qiraat sab'ah, baik dalam keadaan waqaf atau pun washal. Akan tetapi Imam Ya'qub menyebutkannya dalam kedua kondisi tersbut.

(Tafsir Jalalain halama. 272)

Kesimpulan:
Penegasan bahawa tuhan yang di sembah oleh  nabi Muhammad saw dan ummat Islam berbeda dengan  orang-orang kafir (orang musyrik yang mengingkari Allah swt dan nabi Muhammad saw).

Penolakan untuk mencampur adukkan keimanan dan peribadahan dalam ajaran islam dengan ajaran orang kafir oleh Nabi Muhammad dan ummat muslim.

Surah Al Kafirun disebut sebagai Al Muqasyqisyah atau penyembuh karena kandungannya menyembuhkan dan menghilang kemusyrikan.

Mengajak masing-masing untuk melaksanaan ajaran agama dan kepercayaan tanpa bersikap saling menggangu.

Prilaku umat islam yang telah  memahami kadungan surah al-Kafirun:
Menolak ajaran kaum musyrikin untuk menukar-nukar pengalaman dalam keimanan dan peribadahan atau untuk keluar dari agama islam dan menganut agama mereka dengan tegas dan bijaksana.

Bertekad dan berusaha secara sungguh-sungguh  agar senantiasa meyakini agama islam dan mengamalkan seluruh ajaranya dengan bertekad kepada Allah swt.
Walaupun antara umat muslim dan nonmuslim tidak ada toleransi dalam keimanan tapi tetap melakukan toleransi dalam pergaulan bermasyarakat.

Wallahu Ta'la 'A'lam...







Share this:

Post a Comment

 
Copyright © benangmerahdasi.com. Designed by OddThemes & VineThemes