Profil dan Sejarah Pondok Pesantren Ma'had Al -Ulum As Syar'iyah Rembang Jawa Tengah |
Benangmerahdasi - Pondok Pesantren Ma'had Al -Ulum As Syar'iyah Rembang Jawa Tengah
A. PROFIL PESANTREN
Nama : Ma’had al Ulum as Syar’iyah
Alamat : Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah
Telp : 0356 – 411278
Email : m3s@ppmus.com
Website. : http://www.ppmus.com
Pendiri : KH. Ghozali bin Lanah
Tahun Berdiri : 1890
Pengasuh : KH. Moch. Sa’id Abdurrochim Ahmad dibantu oleh KH Adib Abdurrochim dan KH M. Ahdal Abdurrochim
Ciri Khas / Kajian : Ilmu Syara’
Pondok pesantren Ma’had al Ulum as Syar’iyah (MUS) yang berada di kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, merupakan sosok pesantren yang telah mengalami sejarah panjang. Jika ditelusuri lebih jauh, asal mula berdirinya pesantren Ma’had al Ulum as Syar’iyah ini merupakan perkembangan dari sebuah kelompok pengajian yang dirintis oleh KH Ahmad Syu’aib dan KH Zubair Dahlan.
Kelompok pengajian tersebut pada awalnya dilaksanakan di musholla. Pada perkembangan berikutnya karena mushalla tidak cukup untuk menampung masyarakat yang belajar mengaji, maka didirikanlah 3 komplek bangunan yaitu komplek A, B dan C
Pendirian kelompok pengajian yang dirintis oleh KH Ahmad Syu’aib dan KH Zubair Dahlan dilatarbelakangi oleh pentingnya pendidikan dan pengetahuan, khususnya agama bagi masyarakat sekitarnya.
Pendidikan pesantren juga dilatarbelakangi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah, termasuk tingkat pendidikan dan sikap keberagamaan. Kondisi tersebut menggugah KH Ahmad Syu’aib dan KH Dahlan Zubair untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar, khususnya kehidupan agamanya. Dengan pengembangan dan pemberdayaan potensi masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki kehidupan masyarakat akan mengalami peningkatan.
Setelah kedua perintis tersebut meninggal dunia, kelompok pengajian yang menempati 3 komplek tersebut dikembangkan oleh keturunan kedua perintis tersebut, salah satunya adalah putra KH Ahmad Syu’aib yaitu KH Abdul Rochim Ahmad yang pada waktu itu berusia 40 tahun. Oleh KH Abdul Rochim Ahmad komplek B dikembangkan menjadi sebuah pesantren dengan nama Ma’had al Ulum as Syar’iyah (MUS).
Didirikannya pesantren tersebut disamping untuk melanjutkan kegiatan pengajian yang telah dirintis oleh orang tuanya, juga dilatarbelakangi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat yang belum mengalami banyak peningkatan. Pada awal pendirian, beliau mendirikan Madrasah Diniyah dengan nama “Salafiyah Ghozaliyah Syafi”iyah”
Baca Juga: Profil Pondok Pesantren Raudlatul Tholibin Rembang Jawa TengahProfil Pondok Pesantren Futuhiyyah Grobogan Jawa Tengah
B. ORGANISASI KELEMBAGAAN
Pengelolaan pondok pesantren Raudlatut Tholibin pada awalnya menganut sistem manajemen “tradisional” dengan figur sentral seorang kyai, terutama dalam pengambilan keputusan.
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kepengurusan pesantren sehari-hari terutama dalam mengasuh santri putri, pengasuh dibantu oleh para istri pengasuh pondok. Sementara untuk kegiatan penunjang santri, pengelolaannya diserahkan kepada santri sendiri, mulai dari perencanaan sampai realisasi program. Namun sebelumnya harus meminta ijin dan petunjuk pada kyai.
C. KEGIATAN PENDIDIKAN
1. Pendidikan Kepesantrenan
Pendidikan yang diselenggarakan adalah khusus pendidikan pesantren, karena tujuan utama didirikannya pesantren adalah untuk mendalami ilmu agama demi teganya syi’ar Islam.
Sistem pendidikan yang diselenggarakan sebagaimana sistem pesantren salafi, yaitu kajian kitab kuning dengan metode sorogan dan bandongan. Di samping kegiatan kajian kitab, mereka juga berpartisipasi aktif membantu masyarakat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Lembaga yang menangani kajian masalah-masalah di masyarakat tersebut adalah “Majelis Musyawarah Masail Syar’iyah (M3S)”.
Materi yang diberikan di pondok adalah :
a) Fiqih : Sulam Taufiq Fathul Qarib, Fathul Wahhab, Tahrir, Mahalli
b) Ushul Fiqih : Lathoiful Isyarat, Waroqot
c) Tauhid : Aqidatul Awam, Khoridatul Awam, Bad’ul Amali, Kifayatul Awam, Ummul Barohin
d) Nahwu : Jurumiyyah, Imrithy, Millahul I’rob, Alfiyah, Sudarud Dzahab
e) Sharaf : Amtsilatut Tashrifiyyah, Maqsud, Qowaidus Sharaf
f) Balaghah : Husnus Shiyaghoh, Jauhar Maknun
g) Akhlak Tasawuf : Akhlaqul Banin, Washoya, Ta’lim Muta’alim, Minhajul Abidin
h) Tafsir al Qur’an : Tafsir Jalalain, Tafsir Munir
i) Hadits : Arbain Nawawi, Jawahirul Bukhori, Bulughul Maram, Sohih Muslim
j) Mustalah Hadits : Manhalul Lathif
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler di pesantren Ma’had al Ulum as Syar’iyah (MUS) adalah khitobah yang diselenggarakan setiap hari kamis malam jum’at. Selain itu juga diadakan kesenian hadrah, diskusi ilmiah, majalah dinding ar Rihlah
D. SARANA PRASARANA
Asrama : Pondok MUS pusat, Ma’had Tarbiyatul Athfal (khusus anak-anak tingkat 1 sampai 5 ibtidaiyah), pondok putri MUS.
Fasilitas santri putra : 50 kamar tidur, 2 ruang tamu, 2 aula, mushalla, 2 perpustakaan, 3 kantor, 25 MCK, 4 kantin, 2 dapur umum.
Fasilitas santri putri : 30 kamar tidur, 2 ruang tamu, 1 aula, mushalla, 1 perpustakaan, 3 kantor, 25 MCK, 2 kantin, 1 dapur umum
E. PROGRAM PENGEMBANGAN
Program pengembangan pesantren Ma’had al Ulum as Syar’iyah (MUS) meliputi pengembangan fisik dan non fisik serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Pengembangan fisik disesuaikan dengan dana yang ada diantaranya untuk perbaikan dan penambahan gedung dan berbagai infrastruktur lainnya.
Sedangkan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar, yaitu menyelenggarakan pelatihan guru TPA/TPQ yang dilasanakan setiap tahun tanpa dipungut biaya. Kegiatan ini mendapat respon yang cukup positif dari masyarakat. Disamping itu setiap tahun menjelang acara haul dan rojabiyah diadakan bahsul masail kubro dengan mengundang perwakilan-perwakilan dari pesantren yang berada di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura.
Source :
Direktori pesantren
Kemenag RI
DASI Dagelan Santri Indonesia
Post a Comment