Benangmerahdasi.com -Kajian : Ilmu Fikih
Kitab: Fathul Mu'in
Syaikh Zinuddin Almalibray
No : 002
Oleh: Daviq Muntaqy
(إنما تجب المكتوبة) أي الصلوات الخمس
(على) كل (مسلم مكلف) أي بالغ عاقل، ذكر أو غيره، (طاهر) فلا تجب على كافر أصلي وصبي ومجنون ومغمى عليه وسكران بلا تعد، لعدم تكليفهم، ولا على حائض ونفساء لعدم صحتها منهما، ولا قضاء عليهما بل تجب على مرتد ومتعد بسكر.
Sholat fardlu lima waktu, diwajibkan atas setiap orang Islam yang cukup umur, berakal, laki-laki atau lainnya, serta(dalam keadaan) suci.
Maka sholat tidak wajib atas:
- Orang kafir asli
- Anak kecil
- Orang gila
- Orang yang pingsan dan
- Orang mabuk (tanpa kesengajaan dari ketiganya) Karena mereka tidak terbebani hukum taklif.
- Dan tidak wajib pula atas wanita yang haid dan nifas, karena sholat tidak sah dilakukan keduanya dan tidak ada kewajiban mengkodlo.
Akan tetapi wajib mengkodlo sholat atas orang murtad dan orang mabuk dengan unsur kesengajaan.
(Qauluhu: Maka sholat tidak wajib atas orang kafir asli), yang dinafikan hanyalah kewajiban kita untuk menuntut mereka mengerjakan sholat di dunia. Sehingga tetap tidak menafikan kewajiban sholat atas mereka dalam rangka menetapkan siksa di akhirat. Sebagai tambahan atas siksa dosa kekafira mereka karena orang kafir tetaplah di khitobi (dituntut melaksanakan) cabang-cabang syare'at karena hal tersebut mungkin dilakukan dengan cara masuk Islam.
Hal tersebut berdasarkan nash Al Qur'an:
Lam naku minal mushollin
''Kami dahulu bukan termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat", Jawab mereka ketika ditanya, . Apa yang membuat mereka masuk kedalam neraka saqor. Meski demikian, Orang kafir asli tidak diwajibkan mengkodlo sholat ketika masuk Islam, tujuan membuat mereka (semakin) menyukai agama Islam.
Dan juga berdasarkan Ayat:
''Katakanlah pada orang-orang kafir itu: ''Jika mereka berhenti dari kekafirannya niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu''. 1*
Walhasil
Dari keIslaman seseorang timbul tiga konsekuwensi terhadap sholat.
''Kami dahulu bukan termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat", Jawab mereka ketika ditanya, . Apa yang membuat mereka masuk kedalam neraka saqor. Meski demikian, Orang kafir asli tidak diwajibkan mengkodlo sholat ketika masuk Islam, tujuan membuat mereka (semakin) menyukai agama Islam.
Dan juga berdasarkan Ayat:
''Katakanlah pada orang-orang kafir itu: ''Jika mereka berhenti dari kekafirannya niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu''. 1*
Walhasil
Dari keIslaman seseorang timbul tiga konsekuwensi terhadap sholat.
1. Menunaikannya
2. Tuntutan(dari kita) untuk menunaikannya
3. Siksa di Akhirat karena meninggalkannya.
Ketidak Islaman dari awal (Kafir asli) menggugurkan dua hal pertama dan menyisakan yang ketiga.
Wanita haid atau nifas tidak wajib mengkodlo sholatnya, dan makruh hukumnya apabila mengkodlo,. Lalu sholat yang dikerjakan tidak jatuh (sebagai sholat wajib) melainkan sebagai sunah mutlak yang tidak berpahala.
(Qauluhu: Namun sholat tetap diwajibkan atas orang murtad), sehingga setelah masuk Islam kembali wajib atasnya mengkodlo sholat yang dia tinggalkan, Untuk memperberat sangsi, dan karena dirinya pernah menyanggupi melaksanakan sholat. Sehingga kewajibannya tidak gugur dengan sebab mengingkari, sebagaimana tidak gugurnya hak-hak adami. 2*
___________________________________
1* (قوله: فلا تجب على كافر) تفريع على المفهوم، والمنفي إنما هو وجوب المطالبة منا بها في الدنيا، فلا ينافي أنها تجب عليه وجوب عقاب عليها في الدار الآخرة عقابا زائدا على عقاب الكفر لأنه مخاطب بفروع الشريعة، وذلك لتمكنه منها بالإسلام، ولنص: * (لم نك من المصلين) * وإنما لم يجب القضاء عليه إذا أسلم ترغيبا له في الإسلام، ولقوله تعالى: * (قل للذين كفروا إن ينتهوا يغفر لهم ما قد سلف) *
(قوله: بلا تعد) قيد في المجنون والمغمى عليه والسكران، وإن كان ظاهر كلامه أنه قيد في الأخير، فإن حصل منهم تعد وجب عليهم قضاؤها، لأنهم بتعديهم صاروا في حكم المكلفين، فكأنه توجه عليهم الأداء فوجب القضاء نظرا لذلك
2* (قوله: بل تجب على مرتد) أي فيلزمه قضاء ما فاته فيها بعد إسلامه تغليظا عليه، ولأنه التزمها بالإسلام، فلا تسقط عنه بالجحود كحق الآدمي.
(قوله: ومتعد بسكر) أي أو جنون أو إغماء، لما تقدم آنفا.
اعانة الطالبين ١ ص ٣.
Post a Comment