Home » ASWAJA » Peran Kyai Wahab dan Bung Karno Saat Pembebasan Irian Barat (Bumi Papua)
Peran Kyai Wahab dan Bung Karno Saat Pembebasan Irian Barat (Bumi Papua)
By Info Pecalungan • May 20, 2017 • ASWAJA • Comments : 0
BenangmerahDasi -JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH BUMI PAPUA[irian]
Setelah diadakan beberapa perundingan untuk menyelesaikan Irian barat dan selalu gagal, bung Karno menghubungi kyai Wahab di Jombang. Bung Karno menanyakan bagaiamana hukumnya orang-orang Belanda yang masih bercokol di Irian Barat. Kyai Wahab menjawab tegas, Hukumnya sama dengan orang yang ghasab.
“Apa artinya ghasab, kyai?” tanya bung Karno.
“Ghasab itu istihqaqu maalil ghair bighairi idznihi. Artinya menguasai hak milik orang lain tanpa izin, “terang kyai Wahab.
“Lalu bagaimana solusi untuk menghadapi orang yang ghasab?”
“Adakan perdamaian,” tegas kyai Wahab.
Lalu bung Karno bertanya lagi, “Menurut insting kyai, apakah jika diadakan perundingan damai akan berhasil?”
“Tidak,”
“Lalu, kenapa kita tidak potong kompas saja, kyai?” bung Karno sedikit memancing.
“Tak boleh potong kompas dalam syariah,” kata kyai Wahab. Selanjutnya bung Karno mengutus Soebandrio mengadakan perundingan yang terakhir kali dengan Belanda untuk menyelesaikan konflik Irian Barat. Perundingan ini akhirnya gagal.
Kegagalan ini disampaikan bung Karno pada kyai Wahab.
“kyai, apa solusi selanjutnya menyelesaikan masalah Irian Barat?”
“Akhadzahu Qahra (Ambil/Kuasai dengan paksa!).” kyai Wahab menjawab tegas.
“Apa rujukan kyai untuk memutuskan masalah ini?”
“Saya mengambil literatur kitab Fathul Qarib dan syarahnya (al-Baijuri).”
_semoga anda paham,NU ikut berperan penting untuk NKRI.
_NKRI HARGA MATI ,yen ono santri kok selak teko NKRI,kon ngaji maneh....
[mondok teko rabi,ngaji teko mati ]
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment