BenangmerahDasi.com - NO:00173 TENTANG NKRI [pandangan syari'ah tentang indonesia]
Tentang NKRI
No: 00173
Hallo benangmerahdasi
WA:081384451265
pahami dan sikapi masalah dengan ilmu dan ahlaq..
DESKRIPSI [bab 1]
PIAGAM MADINAH
Pancasila melalui semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (berbeda-beda namun tetap satu tujuan) dinilai merupakan esensi dari nilai syariat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah.
Meskipun masyarakat Indonesia sangat plural baik dari segi agama, suku bangsa dan bahasa, tetapi mereka diikat dan disatukan oleh sebuah landasan falsafah hidup bersama yang tercantum dalam pancasila.
Piagam Madinah juga berisikan tentang prinsip-prinsip kesepakatan antara kaum muslimin Madinah di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dengan berbagai kelompok non-muslim untuk membangun tatanan sosial-politik bersama.
Sebagai sebuah ikatan perjanjian, Pancasila memiliki kesamaaan secara subtansial. Piagam Madinah dibangun atas dasar kesatuan umat untuk menghuni batas teritorial, dimana kesatuan didasari oleh kesamaan senasib-seperjuangan untuk membela tanah air. Piagam Madinah memberi hak sepenuhnya kepada umat untuk beragama sesuai kepercayaan masing-masing. Demikian pula undang-undang kita menjamin eksistensi agama dari kebebasan beragama. Perlindungan diberikan kepada mereka yang tidak lalim (Fala ‘Udwana Illa ‘ala al-Zhalimin).
Piagam Madinah mengakomodir semua golongan dengan tanpa mencantumkan secara eksplisit ”syariat Islam” ke dalam body text-nya.
Spirit yang diperoleh dari Piagam Madinah adalah, bahwa tidak ada istilah warga subordinat kelas dua; semua warga mempunyai hak yang sama. Kesamaan derajat di hadapan konstitusi inilah kemudian yang mendasari salah satu isi pidato Bung Karno pada hari kelahiran Pancasila, 1 juni 1945: “Kita hendak mendirikan suatu negara. Semua buat semua, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan maupun golongan yang kaya; tetap semua buat semua”.
Pancasila dan Piagam Madinah menuntut sikap yang bukan hanya sekedar mengakui keberagaman keyakinan, namun juga mengharuskan adanya kesetaraan hak dan kewajiban sosial serta ruang gerak aktivitas keagamaan bagi setiap pemeluk agama, melarang praktek diskriminasi, monopoli, dominasi dan menomor-duakan kelompok atau penganut agama tertentu.
Sementara rumusan fiqh siyasi khazanah klasik cenderung menempatkan non-muslim (kafir dzimmi, mu’ahad dan musta’man) sebagai masyarakat “kelas dua”.
Di antaranya, mereka tidak boleh mendirikan bangunan megah melebihi warga muslim, bila berdesakan di jalan, non muslim harus mengalah kepada orang Islam dan lain sebagainya. Walhasil, dalam konteks ke-Indonesiaan, Islam tidak benar-benar absolut berkuasa secara politik.
PERTANYAAN
Apakah Pancasila Sebagai Dasar NKRI Sesuai dengan Nilai – Nilai yang Termaktub Dalam Piagam Madinah ?
JAWABAN
Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat sesuai dengan nilai-nilai yang termaktub dalam piagam Madinah.
Yakni semangat untuk membentuk negara kesatuan yang aman, damai dan saling menghormati antarsuku dan antaragama.
Berikut ini kutipan piagam Madinah:
صحيفة المدينة
Piagam Madinah
بسم الله الرحمن الرحيم هذا كتاب من محمد النبي صلىالله عليه وسلم بين المؤمنين والمسلمين من قريش ويثرب ومن تبعهم فلحق بهم وجاهد معهم.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Ini adalah piagam dari Muhammad Rasulullah SAW, di kalangan mukminin dan muslimin (yang berasal dari) Quraisy dan Yatsrib (Madinah), dan yang mengikuti mereka, menggabungkan diri dan berjuang bersama mereka.
انهم امة واحدة من دون الناس.
[Pasal 1]
Sesungguhnya mereka satu umat, lain dari (komuitas) manusia lain.
المهاجرون من قر يش على ربعتهم يتعاقلون بينهم اخذالدية واعطائها وهم يفدون عانيهم بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 2]
Kaum muhajirin dari Quraisy sesuai keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diyat di antara mereka dan mereka membayar tebusan tawanan dengan cara baik dan adil di antara mukminin.
وبنوعوف على ربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 3]
Banu Auf sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
وبنوساعدة علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 4]
Banu Sa’idah sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
وبنو الحرث على ربعتهم يتعاقلون الاولى وكل طائفة منهم تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 5 ]
Banu Al-Hars sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
وبنوجشم علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 6 ]
Banu Jusyam sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
وبنو النجار علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 7]
Banu An-Najjar sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
وبنو عمرو بن عوف علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 8]
Banu ‘Amr bin ‘Awf sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
وبنو النبيت علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 9 ]
Banu Al-Nabit sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
وبنو الاوس علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
[Pasal 10]
Banu Al-‘Aws sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
BERSAMBUNG Ke: Pandangan Syari'ah tentang Indonesia Bab 2
" BANSER BUKAN MENJAGA GEREJA NAMUN MENJAGA INDONESIA " dawuh maulana habib lutfhi pekalongan.
PAHAMMMM.....!!
Post a Comment