Benangmerahdasi.com -Bijak dalam bersikap
oleh: mbah yai ubaidilah
Membisu
Mbah Kyai Thohir Muthohhir (bukan nama asli) sering dirasani mbah Kyai Shofi (juga bukan nama asli) di muka orang-orang yang sering sowan ke ndalem mbah Thohir.
Sebagai manusia apalagi waktu itu masih muda Kyai Thohir merasa jengkel.
Beberapa tahun setelah kewafatan Kyai Shofi rakhimahulloh rasa jengkel itu kadang masih timbul.
Namun bila demikian malam harinya Kyai Thohir ditemui Kyai Shofi dalam mimpi.
Kata Kyai Shofi ; " Halah,,, begitu saja kok jengkel, marah ! " sambil menyikut-nyikut Kyai Thohir pelan-pelan.
Kadang orang-orang yg memiliki kedekatan dan derajat tinggi dihadapanNya saling menutupi dan merahasiakan kedudukan tingginya dihadapan ummat.
Bisa saling memuji, bisa saling merendah juga kadang dengan menampakkan perseteruan.
Aneh,,, ya memang mereka orang-orang aneh, khoriq lil adati.
Demikian penjelasan underground nya. ( ha ha ha).
Baca juga: Wasiat KH. A. Hasyim MuzadiKita sebagai rakyat jelata harus arif mensikapi 'perselisihan dlohir' para alim sesepuh-sesepuh kita.
Setidaknya jopa-japu Syaih Ibnu Ruslan rakhimahulloh harus kita ingat,
( وما جرى بين الصحاب نسكت @ عنه و اجر الاجتهاد نثبت )
Apa yang terjadi diantara para sahabat dari berbagai peristiwa perselisihan kita diam tidak membahas (secara terbuka dan menyalahkan satu membenarkan lain) alias membisu , Itulah ijtihad beliau-beliau radliyallohu anhum.
Dan kita yakin pahala bagi ijtihad beliau beliu.
Tentu dengan memperluas kalimat shohabi dengan syuyukhi, guru2, alim ulama , kyai-kyai kita.
Post a Comment